Disini aku bener-bener mau curhat tentang aktivitas dan kesibukan selama 6 bulan terakhir ini. Tahun 2017 ini buatku super-super menakjubkan banget. Berawal dari diberi kesempatan bisa menyusun Tugas Akhir sehingga bisa lulus tepat waktu, bisa pulang kampung akhirnya ke Kalimantan untuk yang pertama kalinya, bisa traveling ke Bali dan yang paling bahagia akhirnya wisuda yeay. Tetapi karena hidup itu gak hanya tentang bahagia atau sedih, qodarullah dikasih cobaan penyakit yang cukup serius. Dari semua itu aku bersyukur mendapatkan banyak pelajaran, dan hal-hal positif lainnya,
Aku belajar untuk menghargai sebuah proses selama menyusun Tugas Akhir. Seperti yang sudah kutulis di potingan sebelumnya, aku mengalami kesuksesan yang tertunda saat udah rampung sampai bab 3, tapi harus mulai lagi semuanya dari awal. Jadi penelitian awal aku itu dulu tentang gaya manajemen konflik driver online sama angkutan konvensional. Dan letak gagalnya karena manajemen driver online pada gak terima untuk dijadiin objek penelitian. Awalnya sempet terpuruk, karena seminar proposal tinggal dua minggu lagi. Cari studi kasus, variabel urus surat penelitian itu bukan proses yang cepet dan mudah. Sedangkan teman-teman seperjuanku sudah sampai mau sampai bab 3 saat itu. Udah tuh, pasrah aja sama Allah. Aku keluar dari zona stres dan enjoy aja menikmati kumpul-kumpul sama banyak temen,
Sampai akhirnya di kopi darat Komunitas Blogger, aku dapet saran dari seseorang yang namanya sudah kutulis di postingan sebelumnya, untuk meneliti kampanye 'Yuk nabung Saham' dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang banyak orang meragukan kesuksesan kampanyenya. Disinilah aku belajar untuk menghargai proses. Aku memulai sebuah penelitian yang baru lagi, tapi karena sudah belajar dari penelitian sebelumnya. Aku jadi lebih tahu siasat apa saja yang perlu dikerjakan dengan cepat. Allah memudahkanku melalui bantuan teman tersebut untuk memahami penelitianku, memberi kontak orang BEI dan channel untuk responden. Jadi alhamdulillah aku bisa mengejak ketertinggalanku.
Aku belajar menerima saran dan kritikan apapun dari orang lain. Pasti pernah temen-temen meminta saran atau solusi dari teman atau kerabat, tapi rupanya saran atau solusi dari malah bikin kamu tambah down. Bukannya membangun dan jadi semangat. Jujur dua-tiga minggu pertama nyusun, aku masih belum sepenuhnya paham. Esensi dari penelitian itu apa. Waktu matkul riset atau metodologi penelitian, aku cuma ya ngikutin aja apa kata dosen. Disuruh ngerjain kuis yang begitu, yaudah kerjain. Tanpa bener-bener paham penelitian itu gimana sih. Jadi aku konsultasi ke beberapa kakak tingkat dan orang-orang yang sekiranya bisa memberi solusi. Dan man, disinilah aku belajar menerima dengan bijak apapun yang orang lain katakan kepada kita. Entah kita gatau apa yang ada di hati orang lain, tapi yang pasti kita hanya perlu mengambil yang positif dan yang baik aja buat kita. Kita hanya perlu membuat apa yang orang lain bilang itu menjadi boomerang buat kita untuk tetap maju dan semangat dalam berprogres lebih baik lagi. Sekalian mau ngucapin nih jazakumullah khairan katsiran buat Grup whatsapp Dewan Penasehat TA shofia, Kak Isna, Kak Ervi, Kak Wahyu, Kak Nazar yang udah bimbing aku sampe alhamdulillah udah dapet gelar A.Md
Aku juga belajar untuk terus mensyukuri nikmat Allah dan percaya pada janji Allah bahwa Inna ma'al yusri, yusron. Dulu setelah sempro, ada yang nanya "Sop lu nyusun sampe stres gini masih bisa main-main gak sih. Jalan-jalan gitu sampe luar kota." Guys, Allah itu udah janji kok dibalik kesusahan pasti ada kemudahan. Inna ma'al yusri, yusron. Bukan sama ya kaya peribahasa bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian. Dibalik kesulitan yang Allah uji buat kita, sebenernya itu Allah juga kasih kemudahan buat kita. Hanya saja kadang kita kurang menyadarinya. Alhamdulillah, waktu itu berapa hari sebelum sempro di awal Mei, banyak tuh tanggal merahnya. Jadi berjuang sebelum sempro aku diberi kesempatan buat jalan-jalan ke Bandung ikut sama tempat kerjanya Ibu. Terus setelah sempro memasuki bulan ramadhan, lagi-lagi Allah kasih aku waktu buat refreshing lagi. Aku bisa menikmati bulan puasa di Semarang, tengokin adik yang kuliah disana.
Nikmat Allah gak akan pernah ada habisnya, menjelang sidang akhir karena waktunya lebaran, aku diberi kesempatan lagi sama Allah buat libur lebaran sama keluarga besar ke Kalimantan. Traveling dari Kalimantan Selatan sampai Kalimantan Tengah. Disela-sela seminggu sebelum sidang aku bisa jalan-jalan keluar pulau buatku itu wasyukurillah banget. Terlebih setelah sidang, angkatanku harus mengikuti KKL (Kuliah Kaya Liburan) hehe alias Kuliah Kerja Lapangan di Bali. YaAllah bahagianya tak terkira setelah semuanya selesai, Allah kasih hadiah lagi bisa traveling ke Pulau Dewata itu. Apalah aku mah, selama ini aku jalan-jalan paling kemana sih. Gak pernah sampai keluar pulau gini. Alhamdulillah wasyukurillah yaRabb
Setelah Yudisium dan menunggu hari wisuda alhamdulillah dapet amanah buat bantu-bantu di tempat kerja Ibu. Jobdecs utamanya yaa yang pasti sesuai dengan kapasitasku sebagai seorang lulusan Humas. Mengelola website, perencanaan sosial media, lmeliput kegiatan dll. Tapi yaa namanya juga hidup, kita gabisa memaksain buat selalu melakukan pekerjaan yang sesuai passion kita. Awalnya ngerasa gak betah karena hampir dua minggu aku diminta mengerjakan sesuatu yang sebelumnya staff lain kerjain. Dan pekerjaan itu terkadang membuatku jenuh ka. Beda ketika aku mulai berkutat dengan laptop mengatur konten website atau pengaturan sosial media misalnya,
Akan tetapi dari itulah aku belajar bahwa yaa apapun alasannya, kita gak bisa menentukan dimana dan jadi apa kita akan bekerja. Ya gapapa jika kita belum melakukan hal yang sesuai passion kita. Gapapa jika pekerjaan yang saat ini kita kerjakan belum sesuai dengan apa yang kita impikan. Semua hanya tentang proses, lagi-lagi aku belajar untuk menghargai proses. Untuk mengawali karir itu memang biasanya dari bawah, untuk mengasah bakat dan kemampuan bekerja. Gak heran kalau banyak perusahaan yang memberi syarat minimal satu-dua tahun pengalaman kerja. Kita masih punya banyak waktu untuk coba mendapatkan apa yang kita inginkan. Tentunya diiringi dengan memperdalam kemampuan kita bisa yang menjadi nilai jual di sebuah tempat kerja. Alhamdulillah sekarang pure jadi Admin Media aja, nantikan website sekolah buatanku yaaa netijen wkwkwk