Senin, 09 April 2018

The Importance of Education


Selamat siang temen-temen. Jadi mulai Maret lalu saya udah mulai aktif kuliah lagi. Setelah 7 bulan vakum untuk kerja dan istirahat di rumah. To be honest, hari pertama saya kuliah diisi dengan rasa full of lazy, badmood abis dan perasaan lain-lainnya yang bikin saya jadi malas kuliah. Awalnya saya semangat untuk kuliah lagi karena hanya ingin mengejar title sarjana, berhubung yang tahun lalu baru wisuda diploma. Saya merasa iri dengan orang-orang yang bisa mencapai gelar sarjananya.

But guess what i get in my first day of collage?

Saya diingatkan lagi bahwa kalau hidup itu bukan tentang cepet-cepetan memasuki babak kehidupan. Like i said in another post. Life is learning and giving the best. And the best isn't always the fastest. Life is about how you gain achieve something that people can be proud of it. Kita lupa tentang hausnya ilmu kaya waktu kita masih TK. Bagaimana semangatnya kita ingin mempelajari hal baru. Kebanyakan dari kita tidak tumbuh curiosity. Bahkan cenderung memakai cara instan tanpa menikmati proses sebuah keberhasilan.

Dulu saya merasa kurang paham betul pentingnya pendidikan. Saya merasa saya harus kuliah karena untuk mewujudkan cita-cita orangtua memasukkan anaknya di Perguruan Tinggi Negri. Saya tertarik kuliah karena teman-teman saya pun pada kuliah. Saya semangat kuliah hanya sekedar ingin terbebas dari masa SMA, dan masuk ke dunia yang baru. Sampai-sampai saya semangat kuliah hanya biar kaya impian orang-orang. Lulus Tepat Waktu.

Saya tidak tahu apakah hanya saya yang merasakan, beratnya kuliah lagi. Hanya karena yang lalu baru sampai jenjang D3. Kemudian lanjut lagi kuliah 1,5 sampai 2 tahun lagi. Yang kalau dikalkulasikan saya butuh 5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana saya. Jadi yaa ketika orang-orang sudah bisa melanjutkan babak kehidupan lainnya. Saya masih stagnan disini. Masih kuliah. S1 pun. Sebut saja saya orang yang tidak bersyukur karena bisa kuliah lebih tinggi.

Sampai saya sadar bahwasanya keberhasilan pendidikan tidak bisa diukur dengan rentang waktu dan dibatas oleh tempat. Belajar pun bisa dimana saja. Bertemu dengan orang baru juga termasuk kategori belajar, jika substansi bermanfaat. Pendidikan yang bikin kita aware sama kondisi dan kejadian sekitar. Tidak hanya terpaku menjalani kehidupan pribadi semata. Pendidikan bener-bener melatih kita untuk berbicara dengan baik. Modal untuk kita bisa masuk ke dunia luar. Bagaimana kita mau diterima dengan baik, jika ilmu yang kita punya tidak sepadan dengan lawan bicara kita. Pendidikan membantu kita untuk bisa memanage waktu dengan baik dan mengaplikasikan ilmu yang kita punya ke dalam keseharian kita. Pendidikan pula yang bikin kita naik level dari berbagai macam hal. Tidak hanya gaya bicara, namun gaya kita duduk, mendengarkan, melihat dan berpenampilan menjadi representatif seberapa berpendidikannya kita. Dan hal-hal tersebut yang akan dipakai di dunia sesungguhnya dan dinilai oleh banyak orang.

Berangkat dari itu saya belajar untuk lebih menghasilkan karya dari ilmu yang saya punya. Saya jadi memikikan banyak studi kasus yang bisa dikaitkan dengan keilmuan yang saya dapat selama kuliah. Saya merasa punya ambisi untuk melakukan banyak hal, bahkan diluar keilmuan saya. Saya jadi berpikir, seseorang yang bisa menjalani fase kehidupan di usia muda belum tentu mempunyai bekal yang cukup kuat. Jadi misalnya belum ditakdirkan untuk lulus kuliah, bekerja, menikah, dan punya anak. Yuk kita galih ilmu sedalam-dalamnya. Kita create diri kita menjadi orang yang lebih berpendidikan. Jangan lelah menuntut ilmu, karena semua yang kita dapatkan pasti akan membawa manfaat. Jika boleh mengutip saya sepakat pada seseorang yang percaya kalau apa yang sekarang saya upayakan, saya korbankan akan setimpal dengan yang saya dapatkan nanti di masa depan. Atau mungkin malah lebih. Sebab untuk berkembang, untuk menjadi seseorang yang lebih baik untuk berguna pada bangsa, agama, terutama untuk kita sendiri, itu batu loncatannya harus jelas Yang temen-temen perlu inget juga adalah zona nyaman adalah jebakan. Kita harus bikin gebrakan untuk buktiin sebuah perubahan dalam diri kita. Yeah saya juga berusaha keras untuk no comvert zone. Well, demi masa depan bangsa, anak, cucu kita nanti, semangat terus yaa temen-temen dalam menempuh dunia pendidikan. Jangan lupa bersyukur hari ini :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar