Sabtu, 29 September 2018

Pentingnya Pendidikan Tinggi untuk Calon Ibu


Disclaimer: penulisan ini dibuat tidak untuk menyudutkan pihak siapapun, hanya sebagai momentum karena bertepatan dengan hari Sarjana Nasional pada 29 September.

Sebelumnya sedikit marak sebuah kutipan yang berisi begini:

Menurut prinsip yang saya pegang, pendidikan tinggi itu penting buat siapa aja. Gak cuma hanya pria, wanita juga. Kenapa? karena pendidikan adalah investasi masa depan kita. Entah itu untuk bekal untuk mendidik anak, untuk karir yang lebih gemilang dan lain sebagainya. Namun untuk menjadi seorang ibu kelak di masa depan, apakah kuliah itu penting untuk wanita? toh nanti hidup sepenuhnya di tanggung oleh suami. Atau toh nanti aktivitas seorang ibu di dominasikan dalam mengurus rumah tangga dan keperluan anak dan suami. Pun, emangnya kelak anak akan tanya dulu skripsi atau tugas akhir kuliah kita pakai metode apa? Apakah betul menjadi ibu yang cerdas perlu untuk menempuh skripsi? Lantas apakah wanita masih butuh kuliah? Berikut beserta alasan beserta penjelasannnya:

1. Sebagai seorang muslim, kita perlu berargumen dengan berlandaskan kacamata islam. Salah satu karakteristik muslim yang tangguh ialah berwawasan luas. Logikanya begini, kalau yang kuliah aja pengetahuan literasinya masih kurang, apa kabar yang tidak kuliah. Dengan berpendidikan tinggi, literatur pengetahuan yang didapat insyaAllah akan lebih banyak.

2. Memiliki keturunan artinya membentuk generasi. Maka akan lebih baik kalau kita sebagai calon orangtua memiliki persiapan yang matang dalam hal pendidikan. Amat disayangkan, kalau menggunakan alasan 'tidak perlu kuliah untuk jadi ibu cerdas' untuk lantas tidak sarjana. Pun kalau terhambat biaya, kini beasiswa banyak kok tersedia.

3. Orang tua menjadi qudwah, suri tauladan buat anak-anaknya.

Hampir semua anak mengidolakan orang tuanya. Tak sedikit anak-anak yang menjadikan capaian orang tuanya menjadi pecutan untuk dirinya. Orang tua tentu menjadi contoh untuk anak-anaknya. Akan jadi apa seorang anak kelak, tak akan lepas dari peranan orang tuanya.

4. Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai berdasarkan pengalamannya.

Ibu yang biasanya lebih dekat dengan anaknya, kelak tidak hanya bisa mendukung. Melainkan menceritakan pengalaman dan nilai-nilai yang bisa anak terapkan dalam kehidupannya. Sehingga usaha orangtua di masa muda menjadi referensi sang anak untuk lebih baik lagi dalam hal pendidikan. Effortnya seorang orang tua pada saat kuliah akan berdampak pada perkembangan belajar anak. Esensi kuliah lebih dari sekedar menuntut ilmu, ada pembelajaran mengatur waktu, belajar tahan banting dan pembentukan karakteri diri disana.

5. Khoirunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Penuturan dari teman sarjana ilmu pemerintahan, 'kalau banyak ilmu pasti bisa lebih ngasih manfaat keorang banyak. Jadi kalau porsi kita banyak di bidang ilmu insyallah yg kita ajarin juga lebih banyak ke generasi selanjutnya, ngga cuma anak kita sih. Siapapun itu.'

Menurut temanku yang lain, calon sarjana agama; kuliah merupakan salah satu sarana buat nambah ilmu. Adapun pendapat teman lainya, sarjana muda dan calon ibu dari anaknya: meskipun kuliahnya belum kepakai saat ini, setidaknya kita punya cadangan buat bantu suami, ketika suatu saat lagi ada kendala ekonomi. Output orang yang hanya belajar otodidak tanpa melewati jenjang kuliah mungkin gak akan sebagus orang yang merasakan bangku kuliah. Juga mungkin tidak akan mendapatkan pengalaman seperti orang-orang yang kuliah lainnya. Harus pandai mengatur waktu antar tugas per mata kuliahnya, menyiapkan mental bertemu dosen killer, sabar dan pantang mundur meskipun tekanan dimana-dimana dan lain sebagainya. Nah anak akan punya banyak referensi mengenai hal tersebut jika orangtuanya sudah melewati masa-masa kuliah.

That's the it. Cerdas bukan hanya perihal banyak ilmunya saja. Akan tetapi bisa menanamkan berbagai value, memotivasi hingga membentuk generasi yang tangguh dan bisa membanggakan bangsa maupun agama. Last but not least, semangat menempuh jenjang kuliah para calon ibu dimanapun kalian berada. Selamat hari sarjana nasional :) 

3 komentar:

  1. Duuuuh jadi minder bacanya :')
    Klo menurutku banyak sekali manfaat dari kuliah. Selain untuk ilmu pengetahuan, menganalisa, mengatur waktu, belajar bersosialisasi dgn mengikuti organisasi, menambah relasi, tentu masih banyak manfaat lainnya.

    Semoga aku bisa berkuliah kembali ya, aamiin

    BalasHapus
  2. Sebagai seseorang yang mengecap diri dengan "anak public relation", kurasa apa yang kamu tuliskan terlampau sempit. Kamu, tampak belum banyak melihat dunia, tapi kalimat-kalimatmu menyudutkan dengan ke"soktahuan"mu. Maaf ya kalau komentarku cukup kasar. Namun, sebagai seseorang yang telah menempuh pendidikan dengan baik, mestinya ada satu hal yang harus bisa kamu pelajari untuk terjun ke masyarakat: soal hati. Jadikan dirimu, dan tulisan yang keluar dari pikiranmu sebagai perihal yang netral. Kamu mungkin ingin memberikan poin tertentu kepada pembaca, tapi jangan menyudutkan. Meskipun kamu tidak bermaksud demikian, tulisanmu ini sangat berpotensi membuat banyak orang sakit hati. Semoga gelar yang sudah kamu dapat tidak membuatmu berbangga diri, Shofi. Kamu harus ingat, kamu tidak pernah tau bagaimana keadaan semua orang di muka bumi. Merendahlah.

    BalasHapus