Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Oktober 2018


Assalamu'alaikum temen-temen hehe. Setelah sebelumnya berkutat pada serial Public Relations, kali ini pembahasannya yang religius nih. Seperti yang sudah temen-temen baca di judul. Topik kali ini akan menjabarkan pentingnya karakter islami dalam kehidupan seorang muslim. Tak perlu panjang lebar, langsung aja kita masuk apa aja sih 10 karakteristik muslim yang tangguh.

1. Aqidah yang lurus.

Aqidah ini adalah awal dari segalanya. Adalah pondasi dari amal. Amalan-amalan baik yang dikerjakan rutin setiap harinya berawal dari aqidah yang bersih dan lurus. Berangkat dari aqidah yang lurus akan menghasilkan ketenangan dan istiqomah dalam jalanNya. Sehingga tidak mudah goyah oleh ikatan dunia.

2. Ibadah yang benar.

Mengapa harus ibadah dengan benar? Teman-temanku yang insyaAllah selalu dirahmati Allah, ibadah wajib dan sunnah merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Kedekatan seorang hamba ditentukan oleh intensitas dan kualitas ibadahnya. Tentu saja kualitas juga termasuk, apalah jumlah rakaat jika tidak khuysu atau tu'ma ninah. Dengan ibadah yang ihsan, maka akan mendatangkan kecintaan dan pertolongan Allah SWT. Shalat ialah termasuk hal yang Allah katakan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 153; "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu."

3. Akhlak yang tangguh
Dalam hal ini kita dituntut untuk memiliki akhlak yang mulia seperti Rasulullah SAW. Seperti jujur, cerdas, mengingatkan saudaranya dan amanah.

4. Bermata pencaharian
Ustadz Yusuf Mansur sering mengingatkan pada jama'ahnya bahwa umat Islam itu 'harus' kaya. Alasan yang pertama ialah untuk bisa menjalankan rukun islam yang sempurna. Bila mempunyai uang berlebih maka muslim dapat mengeluarkan zakat, sedekah wakaf, haji dan ibadah lainnya. Oleh karena itu menjadi penting bagi umat muslim untuk mandiri secara ekonomi. Dalam artian tidak menganggur. Ingat, dakhwah membutuhkan pengorbanan harta. Tapi jangan menjadikan dakhwah sebagai sumber penghasilan kita hehe.

5. Wawasan yang luas
Seorang muslim harus cerdas, memiliki wawasan yang luas, baik dalam urusan dunia maupun agama. Kita perlu meneladani Rasulullah yang dengan amanah dakhwah yang ia emban, mendapatkan gelar fathonah atau cerdas.

6. Jasmani yang kuat
Untuk mengemban amanah dakhwah tentu tidak hanya secara ruhiyah dan fikriyyah saja. Melainkan kesehatan dan kekuatan jasmani sangatlah penting.

7. Memerangi hawa nafsu
Agar tidak terjerumus pada kejahatan dan kebatilan, maka perlu adanya kesungguhan. Kesungguhan dalam senantiasa istiqomah memegang teguh hukum Allah. Setiap harinya kita bujuk rayuan setan selalu menghampiri kita. Maka dengan adanya sungguh-sungguh, niscaya akan berhasil melawan hawa nafsu.

8. Teratur urusannya.
Untuk mencapai keberhasilan, tentu memerlukan perencanaan agar mampu mengatur urusannya. Seorang muslim yang tangguh harus mengetahui dan merencanakan hal apa saja yang akan dilakukan untuk esok, seminggu atau sebulan kemudian. Kemudian ketika di penghujung hari, dianjurkan melakukan evaluasi terhadap urusan kita pada hari itu.

9. Pandai menjaga waktu
Seorang teman SMA pernah mengatakan dalam quptesnya; bekerja dan beramal memang melelahkan. Namun waktu luang membinasakan. Maka setiap individu muslim dituntut agar dapat mengelola waktu dengan kegiatan-kegiatan positif. Tidak boleh ada waktu yang dibuang dengan percuma.

10. Bermanfaat bagi orang lain
Seperti yang kita ketahui dalam hadist; sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain atau minimal di lingkungan sekitarnya. Sehingga seorang mukmin, apalagi penyeru kebaikan selalu berusaha memberi manfaat bagi orang banyak. Tidak hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri saja.

Naah berdasarkan dari buku yang saya baca, makna dari ke sepuluh karakteristik tersebut ialah:
Kedekatan seseorang kepada sang Pencipta akan menghasilkan perilaku-perilaku yang membawa manfaat terhadap dirinya dan lingkungannya. Perilaku-perilaku inilah yang akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti diantaranya: keikhlasan yang tinggi, amal yang berkelanjutan, semangat perjuanan, jiwa berkorban, merdeka, teguh pendirian, tulus, ukhuwah islamiyah, dan tsiqah (kepercayaan). 

Selasa, 29 Mei 2018


Teman-teman, hari ini, tepatnya pada 29 Mei 1453, umat islam berhasil berhasil menakhlukkan Konstantinopel. Hari ini, tepatnya 565 tahun silam, seorang anak muda berusia 21 berhasil menundukkan kekuasaan Heraklius. Setelah sebelas abad Kerajaan besar Konstantinopel berjaya, hari ini, 565 tahun yang lalu akhirnya diruntuhkan oleh pemuda dari khalifah ke tujuh Daulah Ustmaniyah.

Kemenangan umat Islam atas Konstantinopel ini tak terlepas dari nubuat Nabi Muhammad SAW pada delapan abad yang lalu. Tatkala kaum muslimin sedang bertempur dalam perang Khandaq, salah seorang sahabat bertanya "Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?" Kemudian Nabi menjawab, "Kota Heraklius (Konstantinopel)." 

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)
Seperti yang sudah kita ketahui temen-temen, Kota Konstantinopel jatuh di bawah pimpinan perang Sultan Mehmed II. Berkat kesholehan dan kepiawaian dalam merancang strategi perang, khalifah ke tujuh ini mendapatkan gelar, Al-Fatih, yang artinya Sang Penakhluk. Jika ingin meneladani, sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan, lihatlah perjuangan Al-Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel. Sejak kecil , ayahnya, Sultan Murad II menimpa banyak pengetahuan padanya melalui guru dan ulama yang berpengalaman. Sehingga Al-Fatih tumbuh menjadi pemuda dengan kemampuan menguasai berbagai bahasa asing, hafalan Qur'an 30 Juz dan menguasai banyak ilmu termasuk strategi perang. Al-Fatih pun tak pernah meninggalkan shalat malam, puasa dan ibadah sunnah lainnya. Sejarah mencatat, strategi keberhasilan Al-Fatih adalah menyebrangkan 70 kapal laut melintasi Galata menuju Golden Horn (tanduk emas). Yang dimana, sisi timur Konstantinopel ini merupakan titik lemah kota terkuat pada zaman itu.


Banyak pelajaran yang dapat diambil atas runtuhnya Konstantinopel di tangan pemimpin dan pasukan terbaik. Kota terkuat yang sudah berkali-kali didatangi Ayah, Kakek dan seterusnya, namun belum juga bisa dikalahkan. Berangkat dari itu Muhammad Al-Fatih, seorang anak muda memiliki keresahan terhadap Konstantinopel. Menaklukkan Kota tersebut seakan menjadi life goalsnya. Inilah penting adanya keresahan pada umat dalam hidup kita. Sebab hidup tidak melulu tentang diri kita dan di sekitar kita. Banyak orang mengatakan sebuah karya lahir dari sebuah keresahan. Lihatlah Negara Turki sekarang dengan keindahan Hagia Sophianya. Segala kemakmuran Turki saat ini tak bisa lepas dari hasil kepemimpinan khalifah ketujuh Daulah Ustmaniyah ini.

Hari ini, setelah 29 Mei berlalu selama 565 kali, adakah pemuda islam seperti Mehmet lagi di dunia ini? Setelah 565 tahun Konstantinopel ditaklukkan, adakah pemuda islam yang memiliki keresahan terhadap Roma? Setelah 961 tahun Shalahuddin membebaskan Yerussalem, kemudian terjadi pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Adakah pemuda yang punya bara api serta strategi untuk mengenyahkan Israel dari tanah Palestina? Setelah 565 tahun yang lalu, apa yang terjadi pada pemuda umur 21 tahun jaman sekarang? Untuk itu temen-temen, patutkah kita terutama anak muda meresahkan hal yang remeh-temeh?

Mari teman-teman kita keluarkan keresahan-keresahan kita terhadap negara dan agama ini. Bukankah anak muda yang menjadi pelopor bangsa dan agamanya? Jika semua orang hanya memiliki keresahan terhadap kehidupannya masing-masing, lalu siapa yang akan menjadi problem solver pada segala permasalahan yang ada di dunia ini? Pasti ada, namun sangat kecil persentasenya. Mari teman-teman kita bersatu menjadi Muhammad Al-Fatih era kini. Mari berkaca lagi kebaikan apa yang sudah kita perbuat dan yang belum kita lakukan. Selamat berprogres teman-teman :)

Kamis, 18 Januari 2018

Disclaimer: sebelum membaca, pastikan kalian udah baca yang part pertamanya di sini

Kemarin maghrib tepatnya tanggal 17 Januari 2018, aku melihat di beberapa Insta story yang posting tentang kekecewaan dia terhadap video opini dari influencer yang baru aja apload di You tube tentang kasus Ge dan Jo. Jadi katanya, dalam video ini si influencer ini bilang kalo kita terlalu sibuk mengkotak-kotakkan orang. Kita lupa kalau kita seharusnya berdialog, dan lupa apakah sudah nge-treat orang lain dengan baik dan fair atau belum.

But Seriously? aku gak paham dengan 'kita perlu dialog'. Mungkin 'perlu dialog' ini sama halnya dengan meninjau kembali aturan Tuhan tentang pelarangan LGBT. Kata seorang oknum pas di ILC sih, hal ini perlu di bahas dengan kehati-hatian dengan wawasan keilmuan-_- Terus untuk perihal intropeksi terhadap diri masing-masing, itu memang selalu harus di lakukan. Namun jika dengan alasan ini menjadikan kita tidak menyampaikan kebaikan dan mentoleransi kemungkaran, menurutku itu salah. Justru dengan mengingatkan saudara lainnya, sama halnya dengan memberikan rambu-rambu kepada diri sendiri. Sehingga mengajak kebaikan akan beriringan dengan muhasabah diri. Anyway kata bapakku, alasan untuk berintropeksi diri adalah alasan yang bahkan sudah sedari dulu ada dari jaman ayahku SMP. Alasan ini rupanya memang sering di jadikan boomerang untuk 'lebih baik tidak dengan jelas menyuarakan kebaikan' atau dakhwah.
Aku setuju dengan salah satu di komen Youtubenya bahwa justru cara memperolok agama yang di lakukan Ge dan Jo inilah yang menutup celah dialog bagi mereka. Di tambah lagi mereka sama sekali tidak memberikan klarifikasi apapun, cmiw. Tidak seperti Ernerst yang waktu itu bikin postingan maaf dan mengakui kesalahannya. Bahkan tanggapan beliau terhadap kasus ini pun ialah "sebagai seniman, harus berani bertanggung jawab terhadap apa yang sudah kita lakukan."

Islam bukan untuk materi lawakan



And for sure, lawakan atau becandaan itu harus ada attitudenya. Jelas Rasulullah melarang kita untuk tertawa dan bercanda berlebihan karena bisa membutakan hati. Apalagi membawa agama menjadi materi komedi, it's not absolutely a joke. Again, sebagai muslim kita wajib menyikapi sesuatu dalam kacamata islam, dengan berlandaskan Al-Qur'an. In this chase, we could see Allah already said in qur'an surah At-Taubah ayat 65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab "sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.'' Katakanlah, " Mengapa kepada Allah dan ayat-ayat-Nya serta rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

Al-Qur'an harus selalu menjadi landasan
Dari opini yang telah di tuangkannya di Youtube ini entah apa landasannya. Tapi kalau boleh aku tebak sih, influencer ini terlalu mind blowing. Menyikapi sesuatu memang harus di lihat dari berbagai sisi. Akan tetapi sisi al-qur'an dan hadits sangat di prioritaskan dari sisi lainnya. Memang di pertengahan aku sebagai subscribernya ini, menemukan banyak kejanggalan terlebih dengan idealis liberalisme yang sepertinya sudah amat melekat pada dirinya. 

Ohiya ini nih sekalian di bahas deh, ketika mengimani sesuatu seperti apa yang sudah Allah katakan dalam At-Taubah 65-66 ataupun yang trending kemarin, surah Al-Maidah ayat 31. Sebagai muslim sudah sepatutnya kita tidak hanya mengimaninya dalam hati kita saja. Akan tetapi dengan perkataan dan perbuatan kita. Itulah arti iman sesungguhnya.  Kita ucapkan melalui lisan maupun tulisan, lalu kita buktikan melalui perbuatan.  Tempo lalu aku gak sengaja baca di blognya, kalau dia merasa tidak perlu mengotori feeds sosmednya dengan melulu mengangkat ayat tersebut. Bahkan dia menclaim orang-orang yang sering membahas atau membawa ayat ini dalam feeds or konten social medinya dengan 'orang-orang yang giat memainkan ayat' yang berniat untuk menjatuhkan orang lain. Astagfirullah hal adzim. Yang amat aku sayangkan di sini banyak fans dan orang yang menyetujuinya. Seakan-akan beranggapan bahwa menjadi islam tidak harus dengan secara gamblang membawa ayat untuk mengkotak-kotakkan kelompok tertentu. Padahal dalam islam sendiri sudah jelas di Al-Quran di katakan mengenai ada perbedaan tiga golongan manusia, beriman, munafik dan kafir. (Al-Baqarah:285)

Lagi-lagi, sebagai umat muslim sudah semestinya memiliki ghirah (kecemburuan atau ketersinggungan karena agamanya di durhakai). Muslim di wajibkan untuk jihad-menjaga kehormatan nama baik islam dan kaum muslimin. Dari alasan inilah orang-orang berangkat untuk berpegang teguh bahwa apa yang di katakan mantan gubernur Jakarta dan dua komika ini ialah penistaan agama dan perlu untuk ditindaklanjuti.



Overall, the main point is pentingnya menanggapi sesuatu dengan kacamata islam (for moslem) bukan dengan pandangan pribadi yang tidak jelas apa landasannya. Selalu apa yang kita lakukan dalam hidup harus dalam koridor Al-qur'an. Jika belum mengetahuinya, cobalah untuk tahu dan mengerti.  Mengacu pada koridor Al-Qur'an pun bukan berarti kita tidak fair atau tidak toleran, tapi memang muamalah dalam islam itu sudah ada batas-batasnya. Kayanya pernah ku bilang juga di postingan sebelum-sebelumnya, bahwa di akhir tuh adanya hitam dan putih. Ini sudah mutlak. Haq atau bathil. Tidak ada yang namanya abu-abu untuk sebuah pilihan dan keyakinan. Pun tidak ada yang namanya Spektrum. So i'm totally agree dengan komentar di bawah ini.

Writing this, doesn't I mean, aku lah yang benar. But, just correct me if I'm wrong. Yuklah kita berkaca lagi sambil mempertanyakan bagaimana keislaman kita. For ending, kalau aku boleh mengutip kata-kata yang ada di Film Ayat-Ayat Cinta. Apa yang kita lakukan, kita ucapkan ini sudah karena Allah?





Rabu, 17 Januari 2018

Tangerang, 17 Januari 2018
Assalamu'alaikum guys.

Sekarang waktu menunjukkan pukul 12.30 AM. Aku belum bisa tidur, abis baca-baca comment di salah satu video di you tube. Sebenernya udah dari minggu lalu aku mau bahas ini. Tapi karena belum nemu waktu dan mood yang pas aja buat nulis lagi. So guys, let's say tulisanku ini adalah bentuk keresahan dari pendapat public figure mengenai kasus fenomenal dari komika Ge Pamungkas dan Joshua Suherman. Buat kalian yang kenal You Tube atau Instagramnya si influencer ini pasti udah tau hehe.

Ge Pamungkas
Pertama aku akan bahas satu-satu dulu. Aku pribadi dari awal of course emang gak setuju dengan cara lawakan kedua komika ini. Pertama karena membawa isu SARA. Kedua sebagai umat muslim, aku melihat mereka dengan jelas memperolok dan merendahkan agama Islam. Untuk soal Ge, yang di bilang "Allah SWT memberi cobaan kepada hamba-hamba yang di cintai. CINTAI APAAN!" Dari kalimat ini yang aku tangkep jelas Ge menafikkan takdir bahwa Allah akan memberikan ujian atau cobaan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya.  As a moslem, jelas aku akan beropini dengan kacamata islam. Bukan, bukan aku seorang yang tidak open minded. Tapi untuk kadar open minded- perihal agama atau yang menyangkut dengan aqidah, itu tidak bisa di toleransi lagi. Apalagi dengan dalih 'ah sebetulnya juga mereka tidak bermaksud menyinggung kok'. Oke aku paham mungkin apa yang sudah di katakan Ge berasal dari keresahan dia, tapi apakah worth it membawa takdir Allah, mempersoalkan perihal Jakarta banjir sebagai materi lawakan? Think about it. However untuk alasan apapun, agama bukanlah untuk di bercandakan.

Commen yang aku temukan di Youtube



Joshua Suherman

Kemudian mengenai Jo, yang bingung mengapa nama Annisa kebanyakan lebih 'terjual', terkenal dan lebih-lebih lainnya di bidang Che atau cherly, menurutku itu adalah pemikiran yang sempit. Terlepas dari dia  membahas yang seharusnya bukan ranah dia ya. Untuk mengagumi atau memuji seseorang, apakah terlebih dahulu kita melihat dia mayakini agama mayoritas atau minoritas? Contohnya Youtuber-Youtuber non muslim banyak kok yang di puja dan di banggakan. Perihal agama mereka tidak menjadi tolak ukur untuk kita menilai seberapa bagus karya mereka.

Commen yang aku temukan di Youtube
Kalau misalnya apa yang di katakan Jo ialah benar, barang kali mungkin Youtuber yang sudah mendapatkan lebih dari 1 juta subscriber itu berdasarkan bagian dari mayoritas. Tapi faktanya engga gitu kan? Chandra Liaw, Raditya Dika, Arief Muhammad, Reza Arap, atau Kevin Hendrawan dan lain-lain. Pencapaian mereka- yang tak lepas dari pengaruh ketertarikan kita mungkin. Itu pasti bukan di pengaruhi oleh agama kan? Toh film koh Ernest Prakasa juga makin banyak yang nonton. Bukan karena dia seorang non muslim, lantas film nya tidak banyak di tonton oleh masyakarat. So buatku, dari pemikiran Jo sendiri salah besar, seakan menyalahkan atau menyudutkan agama islam. Padahal mah kesuksesan setiap orang, tergantung masing-masing orang aja. Yegak? Hehe

At least aku berharap para komika, maupun public influencer manapun bisa lebih berhati-hati dalam bersuara dan bersikap. Ini tentu menjadi reminderku juga karena ekspetasi orang berbeda-beda. Maka dari itu perlu sebuah kehati-hatian. Of course gak semua orang bisa fair dengan apa yang kita ucap dan perbuat. Tapi kembali lagi sebagai jati diri kita sebagai muslim, apakah hal itu sudah benar? Apakah dalam Islam wajar apa yang sudah di katakan kedua komika ini?


Lanjut ke postingan berikutnya ya guys.

Rabu, 13 Desember 2017

Oleh: Shofiyah Najiyah
Banyak banget propaganda yang dilakukan dalam meliberalisasi islam. Salah satu contoh yang paling mudah ialah "lebih baik tidak pakai jilbab tapi hatinya baik, daripada pakai jilbab tapi hatinya busuk." Pernyataan tersebut bertujuan untuk membenarkan pelepasan jilbab dengan 'dalih' yang penting hatinya baik. Padahal jilbab itu adalah kewajiban agama, baik si pemakai itu hatinya baik maupun buruk. Kemudian masih banyak lagi contoh propaganda lainnya. Misalnya propaganda sholat, propaganda politik, propaganda kepemimpinan dan propaganda syariat. Di akhir zaman ini banyak fenomena-fenomena yang memutarbalikkan fakta dan terlalu banyak dipropaganda. Sehingga membuat banyak orang bingung sebenarnya apa sih yang benar? 
Menurut John Locke, liberalisme secara umum mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, ditandai dengan kebebasan berpikir bagi individu. Liberal dianggap menjadi suatu etika sosial yang membela kebebasan dan persamaan secara umum. Bila dilihat dari sisi Islam Liberal sudah jelas ini membentuk 'Islam Baru' yang plural, bebas dan ilmiah. Bukan wajah islam yang baru ya. Dengan menggunakan alasan ilmiah dengan segala kepustakaan bahkan mereka beranggapan bahwa aturan Tuhan bisa ditinjau kembali. Mereka berpendapat bahwa islam itu mudah, tidak perlu dipersulit. Islam itu fleksibel. Lalu mereka menjalankan agama Islam seenaknya. Temen-temenku yang cantik, islam mempermudah wanita untuk menjaga diri dengan kewajibamengenakan hijab. Hijab yang dipakai pun memang butuh proses. Tidak langsung sedemikian tertutup.  




Segala sesuatu yang harus dilakukan oleh umat muslim, sudah diatur di Al-Qur'an dan Hadist. Salah satunya ialah sholat. Lagi-lagi kaum liberal berpendapat bahwa "buat apa sholat kalau masih riya, masih belum ikhlas. Lebih baik bersihkan hati dulu, agar diterima sholatnya." Justru dengan sholatlah hati menjadi lapang dan menghilangkan berbagai penyakit hati seperti riya dan tidak ikhlas.

Pernyataan orang-orang liberal ini menganggu hati saya. Sebab akan ada banyak orang yang turut ikut membenarkan. Sehingga hal-hal yang sudah Allah atur di Al-Qur'an bisa tergeser dengan faham liberal. Sudah turun ayat larangan memilih pemimpin yang bukan muslim, tapi tetap ditabrak dengan alasan "Lebih baik pemimpin non muslim asal jujur, adil, baik dan cerdas daripada pemimpin yang berpotensi korupsi."  Itu sama aja menstereotipkan bahwa pemimpin muslim tidak adil dan tidak jujur. Padahal belum tentu seperti itu.

Ada tiga jawaban manusia ketika diperintahkan taat kepada Allah SWT dan rasulNya. Terdapat di surat  Al-Baqarah:285, jawaban orang mukmin tentunya sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat). Kemudian terdapat di surat Al-Baqarah:93 jawaban bani israil/yahudi ialah sami'na wa ashoina (kami mendengar, tapi kami tidak mentaati. Lalu jawaban orang-orang munafiq ada di surat Al-Anfal:20-21 yakni sami'na wa hum laa yas ma'un ('kami dengar' padahal mereka tidak mendengarkannya. Para pembaca semoga termasuk golongan orang-orang mukmin. 

Saya pernah liat postingan Fuad Bakh di Instagram, yang mengutip ceramah dari Ustadz Zulkifli Muhammad. Sekarang orang abu-abu semua, imannya gak jelas. Dari kalimat ini mengingatkan kita bahwa kita harus fair dengan pilihan hidup kita. Pilih yang haq atau yang bathil. Tidak bisa setengah-setengah apalagi mencampur-adukkan keduanya (Al-Baqarah:42). Sudah jelas dalam Al-Qur'an dikatakan masuklah islam secara kaffah (secara keseluruhan).

Saya percaya pada kalimat yang mengatakan sebuah karya harus lahir dari sebuah keresahan dan jujur apa adanya. Harus tercipta dari sebuah kegelisahan yang kita harus pecahkan dengan sebuah solusi. Beberapa tulisan yang terpublis disini ialah berangkat dari hal-hal yang mengusik pikiran juga akidah saya sebagai umat muslim. Tulisan ialah sebuah kekuatan untuk menggerakkkan.

Dengan tulisan ini akan mengawali keresahan-keresahan saya lainnya yang akan dimetamorfosis menjadi sebuah karya berupa tulisan. Semoga keresahan yang saya angkat menjadi sebuah konten dalam penulisan ini bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin ya Rabbal a'alamin.  

Jumat, 08 Desember 2017


Bertahun-tahun Palestina dijajah oleh zionis Israel sejak tahun 1967. Warga Palestina semakin berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Israel terus menerus melakukan rangkaian besar dalam skenarionya menguasai Palestina yang memiliki ibu kota Yerusalem atau dalam bahasa arab dikenal dengan Al-Quds. Pada tahun 1968 Israel mengambil alih Tembok Buroq, lalu mengubah namanya menjadi Tembok Ratapan. Kini tembok tersebut menjadi tempat peribadatan Yahudi terbesar. Setahun berikutnya Israel membakar sepertiga dari Masjid Kiblat pertama umat muslim yakni Masjid Al-Aqsha. Lambat laun tentara Israel mencoba menguasai Masjid Al-Aqsha, sampai pada 14 Juli 2017 ditutupnya Masjid Al-Aqsha secara total.

Kemudian pada Rabu 6 Desember 2017 dunia internasional dikejutkan oleh pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan Presiden Amerika Serikat ini mendapat banyak kecaman dan kritik dari berbagai penjuru di dunia. Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan langkah sepihak yang dilakukan Amerika Serikat merupakan bentuk dukungan terhadap penjajahan yang wajib ditentang. Pengakuan Donald Trump dilatarbelakangi oleh janji yang ia lontarkan pada saat kampanye kursi Presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu untuk memindahkan kedubes Tel Aviv ke Yerusalem. Ia juga menambahkan bahwasanya tujuan dari kebijakan tersebut ialah memberikan unsur kedamaian antara Israel dan Palestina.

Yerusalem sebagai saksi peninggalan tiga agama besar di dunia (Islam, Nasrani dan Yahudi) akan terancam bahaya bila Al-Quds tetap dijadikan ibu kota Israel. Allah sangat memuliakan Palestina karena menjadi bumi para Nabi dari Nabi Ibrahim hingga Nabi Isa mengajarkan risalah tauhid pada umatnya. Namun dengan dalih menjaga keamanan dan stabilitas negara, Israel akan merenggut seluruh hak yang dimiliki bangsa Palestina dan Arab untuk datang ke tempat-tempat suci di Yerussalem terutama Masjid Al-Aqsa. Israel akan mengendalikan Yerussalem sesuka hati hingga pengusiran siapapun yang tidak memiliki identitas Israel di Yerusalem. Mengorbankan Al-Quds pada Israel, sungguh, berarti sama saja dengan menyerahkan peninggalan sejarah penting untuk dihapuskan dan membawa kekacauan lebih lanjut lagi di Palestina.

Amerika tentunya menjadi negara pertama yang secara resmi menyetujui keputusan Donald Trump. Namun tidak dengan negara timur tengah seperti Iran, Turki, dan Suriah. Inggris, Prancis, Lebanon, Yordania dan Indonesia juga turut memprotes tindakan Trump yang akan menginstruksikan Departemen Luar Negeri untuk mulai memproses perpindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke kota suci Yerusalem.

Apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat sama saja mengabaikan penghormatan atas hak asasi manusia dan melanggar resolusi badan-badan dunia. PBB dalam Resolusi Majelis Umum PBB 4 Juli 1967 hingga Resolusi 23 Desember telah menegaskan perlindungan Yerusalem terhadap okupasi Israel. Lebih jauh lagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pengakuan Trump bukan hanya sebuah pelanggaran terhadap hukum internasional, akan tetapi juga pukulan besar terhadap hati nurani kemanusiaan. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan menggelar sidang di Istanbul, Turki, 13 Desember 2017 sebagai usaha membatalkan kebijakan Presiden Amerika Serikat.

Aksi solidaritas juga dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia di depan Kedubes Amerika Selatan. Sejak juli 2017, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana mengatakan bahwa ghirah umat Islam harus bangkit. Siapapun harus aktif menunjukkan sikap tegas kepada Israel menolong Palestina, yang menjadi warisan keimanan umat islam. Agar kemerdekaan bisa direngkuh warga Palestina setelah berpuluh-puluh tahun dalam intimidasi Israel.

Namun amat disayangkan masih banyak muslim yang beranggapan bahwa tak perlu repot mengurus negara orang lain, toh janji Allah islam kelak akan jaya juga. Adapula yang mengatakan "Untuk apa aksi, demo, posting-posting, like atau share berita tentang Palestina di media social? padahal hukum Allah juga nanti tegak. Bahkan usaha kita tidak banyak berdampak untuk mereka."

Ketahuilah saudaraku, mengapa Allah belum juga membinasakan kaum bani Israel. Padahal mudah bagi Allah membinasakan suatu kaum atas kehendaknya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Akan tetapi mengapa Allah belum juga melenyapkan kaum yang pernah menutup bahkan membakar Masjid yang dahulu Rasulullah melakukan Isra dan sholat bersama para nabi? Sebab Allah mau menguji hambaNya, seberapa besar perjuangan hambaNya dalam menolong agama Allah. Allah sengaja belum membinasakan bani Israel sebagai medan jihad kita menolong agama Allah.

Mungkin usaha yang kita lakukan tidak mengubah keadaan Al-Quds, namun biarlah Allah tahu dimana posisi kita saat nasib Al-Quds di ujung tombak. Agar kelak kita wafat dapat menjawab usaha apa yang kita lakukan dalam membantu penderitaan saudara kita di Palestina. Hukum Allah pasti kelak akan tegak, tetapi apakah kita menjadi bagian yang berjuang menegakkan atau hanya sebagai penonton dalam diam menunggu takdirNya. Semua orang punya peran dalam kejadian apapun. Tentu sebagai umat islam, kita punya peran dalam membela agama Allah beserta peninggalan-peninggalannya.

Atas dasar akidah seluruh umat islam, tidak hanya mendoakan kita tetapi kita juga wajib memahami problematika Palestina dan menyosialisasikan kondisinya. Telah turun dalil perintah kepada umat islam dalam jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa yang tentunya disesuaikan dengan kondisi mereka. Hal ini disebabkan Palestina merupakan tanah waqaf umat islam yang harus dipertahankan sampai kapanpun. “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (Q.S: At-Taubah:9)

Mengacu pada Surat Muhammad ayat 7 yakni "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." Allah memang memerintahkan kepada semua mukmin untuk menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya. Dan janji dari Allah bahwa barang siapa yang menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Dia akan menolongnya, memudahkan sebab-sebab pertolongan, seperti keteguhan badan atas kesabarannya.

Pun sejatinya terlepas dari persoalan agama kita harus tetap membela Al-Quds dan Palestina karena sudah menyangkut pelanggaran HAM. Bila kita hanya diam dan membiarkannya lalu buat apa kita belajar kemanusiaan, buat apa kita belajar sejarah, buat apa ada HAM, buat apa ada negara, dan buat apa ada PBB beserta resolusinya.

Jadi adakah alasan untuk tidak membela, menolong dan mendoakan Palestina beserta Ibu Kotanya, Al-Quds?

Kamis, 07 Desember 2017


Akan datang hari  
Mulut dikunci 
Kata tak ada lgi
Akan tiba masa  

Tak ada suara 
Dari mulut kita
Berkata tangan kita 

Tentang apa yang dilakukannya 
Berkata kaki kita 
Kemana saja dia melangkahnya 
Tidak tahu kita 
Bila harinya  
Tanggung jawab, tiba...
 

No, i'm not reviewing the movie of Chrisye, seberapa besar kemiripan karakter almarhum Chrisye dengan penokohan yang dilakoni oleh aktor Vino G. Bastian hehe. Seperti yang tertera di judul dan di awal postingan kali ini gue mau bahas tentang Almarhum Chrisye dan hikmah dari lagu diatas. Chrisye terlahir dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 dan beragama kristen. Menekuni dunia musik sejak SMA, dan pada tahun 1977 berhasil menghasilkan dua karya terbaiknya "Lilin-Lilin Kecil" dan "Badai Pasti Berlalu"  

For me, there are many lessons i can learn from Chrisye's life, especially from his song titled "Ketika Tangan dan Kaki Berkata". For you guys i'll make some list of what life lessons can be learned by many people. 

1. Almarhum Chrisye termasuk orang gigih dalam memperjuangkan mimpinya. Perjalanan suksesnya di dunia tarik suara bukanlah perihal yang mudah dalam hal perizinan orang tua. Keaktifannya dalam dunia musik membuat ia dua kali putus kuliah. Meski begitu hasil karyanya dihadiakan sebagai musisi Indonesia terbaik nomor tiga sepanjang masa pada tahun 2011. Semangatnya dalam menjadi musisi selalu ia kejar, karena itu yang membuatnya selalu bahagia.

2.  Ada sejarah yang mengatakan bahwa sebelum akhirnya menjadi mualaf saat menikah dengan istrinya, Darmayanti Yanti. Almarhum Chrisye sebenernya sudah lebih dulu ada keinginan untuk pindah menjadi seorang muslim. Sebelum bertemu istrinya, ia lebih dulu merenung atas keimanannya dan mulai mempelajari tentang islam. Setelah menjadi mualaf, delapan tahun kemudian ia lebih banyak meluangkan waktu mendalami agama. Buatnya, spritualitas memberikan lebih dari sekadar memiliki agama karena spritualitas memberikan rasa aman dan tenteram. "Saya merasakan hidup dan karier saya bergilir pada tujuan yang jelas berkat pendalaman spritualitas jalan yang sama."

The point is dengan spritualitas tidak hanya menjadi sebuah identitas, melainkan juga bisa menghasilkan rasa aman, damai da juga sebuah keberutungan. Dengan bekal iman dan Islam, ia merasa hidup dan karirnya semakin bergulir pada tujuan yang jelas.


Kemudian pada tahun 1997, Almarhum Chrisye meminta bantuan penyair, Taufik Ismail untuk menuliskan lirik lagunya. Sedari awal ia berpesan untuk menciptakan lagu yang bercerita tentang Tuhan. Hal itu menandakan sebegitu kuatnya sisi spiritualitasnya sampai ingin menyanyikan lagu yang religi. Namun Taufik Ismail mengalami kesulitan dalam menemukan ide dalam tiga Minggu pertama. Sampai akhirnya pada suatu malam, Taufik Ismail membaca sedang Alquran surah Yasin. Ketika sampai ayat 65 yang berbunyi yang berarti: "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan". Iya, lirik lagu Ketiga Tangan dan Kaki Berkata adalah terjemahan dari Surat Yasin ayat 65. Makna ayat yang sangat menggugah itu menceritakan tentang Pengadilan HariAkhir. 

Sungguh dahsyat nya ayat ini sehingga Almarhum selalu menangis saat menyanyikannya. Ia bahkan berulang kali gagal saat hendak rekaman karena terlalu mendalami. Baginya, Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuhnya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah ia nyanyikan.

3. Banyak pendengar lagu itu yang merasa tersentuh. Para penggemar lagu ini termotivasi untuk selalu beribadah, berusaha menghindari hal-hal yang menjurumuskan dosa dan mengingat hari kematian. Quran surat Yasin ayat 65 ini menjelaskan tentang hari akhir kelak, semua mulut manusia akan bisu. Tangan, kaki dan semua indra kitalah yang bertanggungjawab apa yang sudah dikerjakan selama ini. Dipakai untuk apa kedua tangan kita. Mata yang kita punya, apa saja kah yang kita lihat. Kaki yang Allah karuniakan sehat, kemana saja melangkahkannya. Karena kebaikan atau perbuatan buruk yang sekecil atau sesepele apapun semuanya akan ada balasannya. Dengan dijadikannya lirik lagu mendorong banyak orang untuk selalu bermuhasabah pada setiap perbuatannya.

Ada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. QS. Alzalzalah:6-8.

 4. Melihat dari cara Taufik Ismail mendapatkan ilham untuk lirik lagu ini, menuai pelajaran tersendiri. Bahwasanya sekecil apapun goals yang ingin dapatkan, itu kuncinya dekati penciptanya. Sure dengan sholat, berdoa dan tilawah al-Quran. Gak heran bila mendengar kisah anak kecil yang berhasil menemukan sandal jepitnya di masjid setelah sholat dua rakaat. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, kita terlalu terpaku pada usaha mendapatkannya dengan cara duniawi. Padahal semua yang kita inginkan tidak lepas dari kehendak Allah. Harus diakui pula tanpa sengaja terkadang kita abai, bahwa doa dan ibadah kita pada Allah menjadi bagian dari ikhtiar kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti halnya rezeki, sumber rizki kita berada di langit. Rezeki Allah yang mengatur. Semua orang tahu itu. Tetapi kita masih juga nguber-nguber rizkinya di bumi :)

5. Dalam lagu ini, Almarhum Chrisye secara tidak sadar bukan hanya berkiprah pada dunia musik. Akan tetapi sebagai musisi beliau mengambil peran untuk mengajak kebaikan pada banyak orang melalui lagu yang dinyanyikannya. Almarhum mengingatkan khalayak umum bahwa suatu saat kelak pengadilan hari akhir akan tiba. Maka diajaklah para pendengar untuk meminta ampun dan memohon karuniaNya. Hal tersebut menandakan bahwa apapun profesi kita, kita punya peran untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.

Honestly i doesn't watched the movie of Chrisye yet, but this is what i got from Chrisye's journey of life and his legendary song. Whoever we are, (including me) hopefuly we always remember the message contained in this song that is meaning the surah yasin verse 65. Actually perhaps there are many things that we can learn from Chrisye. Bukan hanya melihat ia sebagai musisi saja, tapi sebagai anak yang memperjuangkan mimpinya depan keluarganya. Juga bagaimana ia sebagai ayah membesarkan anak-anaknya dengan hasil kerja kerasnya. Last but not least mari kita kirimkan surat Al-fatihah sejenak dan mendoakannya semoga almarhum mendapatkan sisi terbaik dihadapan Allah.

That's it, hopefully useful
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8

Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8

Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8

Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8

Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)


Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)


Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)


Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html