Ahed Tamimi usia 12 tahun. Sumber. |
Belakangan ini gadis yang kini berusia 16 tahun kembali mencuri perhatian dunia internasional. Dari apa yang ku baca di berbagai media, gadis ini telah ditangkap dan di tahan pasukan Israel dini hari Selasa, 19 Desember 2017. Rumahnya di gedor dan di buat berantakan barang-barangnya. Lalu mereka menangkap Ahed tanpa memberikan alasan apapun. Setelah ku baca lebih jauh, rupanya perlakuan tentara Israel tersebut dipicu dari keberanian Ahed Tamimi dalam memukul dan menampar Tentara Israel. Tindakannya terekam dalam video dan viral di media sosial. Empat hari setelahnya di tangkaplah Ahed pada dini hari di rumahnya. Ketika itu tentara Israel tidak menanggapi aksi Ahed pada siang itu.
Tamimi 16 tahun. Sumber. |
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengatakan bahwa siapa yang bertindak liar di siang hari maka akan ditangkap di malam hari. Israel membuat video seperti itu menjadi alasan kalau Palestina sudah memancing Israel untuk bertindak kekerasan. Sampai sekarang Ahed masih ditahan bahkan diperpanjang masa tahanannya.
Mempunyai nyali besar, media kerap kali menyebut Ahed sebagai simbol perlawanan generasi muda Palestina. Ia juga tak bosan-bosan dalam menyuarakan ketimpangan sosial akibar ulah zionis Israel. Keberanian Ahed mengingatkan kita akan keberanian Rachel Corrie. Corrie aktivis kemanusiaan asal Amerika Serikat (AS) yang wafat dilindas buldoser Israel. Apa yang dilakukan Ahed menjadi cerminan Rachel Corrie jaman now. Tidak hanya Ahed, gadis Palestina, kita generasi muda Indonesia juga bisa menjadi cerminan dari Rachel Corrie.
Buat kamu yang belum baca tulisanku tentang Rachel Corrie, yuk baca hehe Dari Rachel Corrie Untuk Palestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar