Jumat, 10 November 2017



       Sebutan pahlawan memiliki banyak makna. Salah satu makna tersebut adalah seseorang atau sekelompok orang yang perbuatannya membawa pengaruh baik dan manfaat bagi kepentingan umat, masyarakat, dan bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Bisa juga berarti pejuang yang gagah berani. Sebutan pahlawan identik dengan pejuang masa lalu di zaman kemerdekaan. Kata pahlawan lebih sering digunakan untuk menyebut para pejuang atau tentara Indonesia yang melawan penjajah. Selain itu, digunakan pula untuk para ulama zaman dahulu yang berpartisipasi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

     Saat zaman milenial seperti sekarang ini atau lebih dikenal dengan sebutan ''jaman now'', sosok pahlawan kini mulai mengalami degradasi makna. Zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman dahulu. Seiring berjalan waktu, Indonesia mulai terkontaminasi oleh budaya-budaya luar yang menyebabkan banyak hal penting luput dari perhatian masyarakat. Mulai dari budaya barat hingga yang kekoreaan perlahan semakin terpatri dalam diri masyarakat. Tak pandang umur, baik kaum remaja ataupun dewasa. Secara tidak sadar, kecenderungan terhadap budaya luar dan kecanduan pada teknologi yang kian pesat, dapat melupakan kearifan lokal dan potensi kekayaan alam di Indonesia yang seharusnya dijaga dengan baik. Banyak orang berpendapat bahwa upaya menjadi pahlawan di 'zaman now' dengan cara berkontribusi untuk negara dan agama. Namun amat disayangkan, sebagian besar generasi muda atau 'kids zaman now' yang menjadi pewaris kontributor negara, kurang memaknai pahlawan. Bahkan kurang mengetahui hal-hal tentang negara dan agamanya sendiri.

       Mereka lebih tahu nama-nama model fashion terbaru di dunia barat daripada nama-nama gunung berapi yang masih aktif di Jawa. Mereka juga lebih tahu kabar selebgram atau selebritis tanah air dibandingkan ulama nusantara dan karyanya yang mampu memerjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan lebih lanjut lagi mereka lebih tahu soal asmara Justin Bieber yang notabene kurang memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa. Demikian juga dengan apa saja brand make up terbaru dan tutorialnya lebih mereka kuasai daripada mengingat peta geografi wilayah-wilayah di Indonesia. Penghargaan musik dan drama terbaik Korea lebih mereka gandrungi daripada prestasi produksi kopi Indonesia yang menduduki peringkat keempat di dunia. Salah satu penyebabnya mungkin berasal dari publikasi wawasan tersebut yang kurang dimasifkan. Kita bisa mulai dari hal kecil dengan menshare berita informasi yang bermanfaat dari beragam media dan memfilternya.

   Sebagian besar 'kids, bahkan adults 'jaman now' memaknai pahlawan 'jaman now' dengan berkontribusi nyata dan menghasilkan karya di bidang passion dan status sosial masing-masing. Memang itu dibenarkan, akan tetapi melanjutkan perjuangan pahlawan sebelumnya dengan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah hal yang tingkat urgensinya sama pentingnya dengan mengembangkan passion. Hanya saja upaya menjadi pahlawan itu berevolusi mengikuti perkembangan zaman.

    Jikalau dulu Ki Hajar Dewantara dijadikan pahlawan Nasional, karena sukses mendirikan Taman siswa dengan konsep pendidikan Budi pekerti dengan tuntunan dan bimbingan, maka Ki Hajar Dewantara zaman now harusnya yang bisa berevolusi dalam memeratakan pendidikan. Membantu kaum yang lemah untuk mendapat akses pendidikan. Dengan membantu kaum yang lemah memeroleh akses pendidikan berarti ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan. 

     Dahulu kala pada zaman Rasulullah, terkenal romantisme Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah Az-Zahra yang saling mencintai dan menyembunyikan perasaannya sampai halal. Sampai syaitan pun tidak mengetahui sebelumnya. Maka seharusnya ada banyak Ali dan Fatimah 'jaman now' yang bisa menjaga hati, pikiran, dan perasaan agar senantiasa mengingat Allah dan memperbaiki diri. Semoga ada banyak Fathimah 'jaman now', wanita yang selalu terjaga iffah dan izzahnya. Pun Ali 'jaman now', lelaki yang berani melamar perempuan yang dicintai, berapa pun modal yang dimilikinya.

     Dahulu Mohammad Toha itu dijadikan pahlawan dari Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Mohammad Toba masih muda tetapi berani memimpin pasukan gerilya untuk menghancurkan Belanda. Maka semestinya Mohammad Toha 'jaman now' harus bisa menginspirasi, mendorong, menyemangati teman-teman untuk berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan, berprestasi dan menghancurkan musuh bangsa 'jaman now' yaitu penjajahan dalam bidang ekonomi dan ideologi. 

    Menjadi seorang pahlawan bukan merupakan predikat yang serta merta diperoleh tanpa tahapan-tahapan. Menjadi pahlawan 'jaman now' bisa dimulai dari mengubah tabiat buruk dan konsisten dalam kedisiplinan. Berani mengubah tabiat buruk menjadi lebih baik dan berkorban untuk orang banyak. Termasuk mengupgrade diri dalam salah satu tahapannya. Dalam sehari Allah memberi waktu 24 jam untuk kita. Berapa jam kita luangkan waktu untuk mengasah skill leadership, entrepreneur dan kreativitas? Apa kita malah lebih nyaman menikmati hiburan daripada mengupgrade diri dengan memperluas wawasan?

   Setiap orang pasti memiliki bidang yang ditekuni dalam kehidupannya. Agar dapat menjadi pahlawan, tentu kita tidak bisa menguasai semua bidang. Namun kita bisa memilih bidang yang akan fokus ditekuni, sehingga dapat tercipta brand dalam diri atau legitimasi kita sesuai dengan bidang tersebut. Sebagai makhluk sosial, berkolaborasi adalah hal yang sangat bermanfaat untuk dilakukan. Dengan berjejaring dan bertemu banyak orang, kita dapat memeroleh banyak hal baru dengan lebih cepat. Dibutuhkan juga keikhlasan dalam mengabdi dan memberi manfaat untuk orang lain. Dengan demikian, dengan seizin Allah, hasil dan dampak yang diperoleh akan lebih berkah.

      Indikator keberhasilan pahlawan 'jaman now' dilihat dari kebermanfaatannya untuk kepentingan umat dan bangsa. Melakukan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri juga bisa disebut pahlawan. Sebab sejatinya menjadi pahlawan adalah yang bermanfaat minimal untuk dirinya sendiri. Terlebih bagi mereka yang ikhlas mengabdi untuk kepentingan orang banyak secara konsisten bahkan menghabiskan waktu separuh umurnya di bidang tersebut. Pahlawan 'jaman now' juga sering didefinisikan dengan orang-orang yang dengan karya, gagasan nyata dan dedikasi yang tinggi dapat membawa perubahan nyata di masyarakat luas. 

"Hakikat kepahlawanan adalah kontribusi dan dedikasi, Karya nyata lebih esensi daripada gelar pahlawan itu sendiri"- Muhammad Sohibul Iman, Presiden PKS. 

       Di 'jaman now' ini semua orang, baik muda maupun tua, bisa dengan mudah terbawa trend dan pergaulan 'jaman now'. Tapi tidak semua kids 'jaman now' bisa jadi pahlawan 'jaman now'. Jangan mau jadi kids 'jaman now' tanpa bisa jadi pahlawan 'jaman now'. Bagaimana pahlawan, jika kesehariannya lebih didominasi dengan hal yang tidak bermanfaat? Padahal kebermanfaatan adalah awal dari segalanya. Jadi apa yang sudah kau lakukan untuk bangsa dan agamamu?

Dikutip dari karya sendiri yang publikasikan di sini.

Jumat, 03 November 2017

       

        Kembali lagi di segmen QnA (Question and Answer). Pada kesempatan kali ini narasumber aku tidak dirahasiakan lagi namanya seperti QnA-QnA sebelumnya. Sebab narasumber kita kali ini bisa dikategorikan sebagai keluarga Allah, karena telah menyelesaikan hafalan qur'an 30 Juz yang insyaAllah selalu diamalkannya. Judul QnA kali ini adalah QnA how to be the best young hafidz/ah. Menceritakan bagaimana awal mereka menghafal dan bagaimana mereka yang masih berstatus mahasiswa bisa sukses dengan al-quran. Langsung saja tanpa bertela-tele berikut QnA bagaimana menjadi Hafidz/ah  muda yang terbaik.

Menghafal alquran sejak usia berapa?
Umair  : Masuk SMP, 11 thn
Syifa    :  Dari TK B/ setengah tahun sblm SD
Reyhan: Sejak kelas 1 SMP , sekitar umur 13
Aisyah : Mulai menghafal dari SMP, tapi SD udah hafal juz 30

Apa/Siapa Motivasi kamu menghafal Alquran?
Umair : Khairukum man taallamal qurana wa allamahu
Syifa    : Keluarga terutama kakak pertama yang udah selesai di umur 10 tahun (saat itu umur saya masih 3 tahun)
Reyhan: motivasiku ingin jadi keluarga Allah Dan memberi mahkota ke orang tua
Aisyah : Awalnya gatau manfaatnya maklumlah masih polos cuma kalo disuruh hafal quran iya iya aja, tapi setelah belajar dan tau manfaatnya jadi semangat ngafal quran karena mau banggain umi abi, dan mau kasih mahkota ke orang tua pas di akhrat nanti, amin
Usia berapa dan butuh berapa tahun untuk menamatkanya?
Umair  : Di usia 16 thn, selama 5 tahun.
Syifa    : Di umur 16 tahun. Mulai benar2 fokus dan komitmen buat nyelesai di umur 12 tahun, jadi kira2 butuh waktu 4tahun.
Reyhan: Usia 13-17 tahun. Kurang lebih 4 tahun khatam
Aisyah : Khatamnya pas kelas sebelas, tanggal 16 februari 2015, umur 16 tahun butuh waktu kurang lebih lima tahun

Apa prestasi di bidang Al Qur'an? 
Umair  :  Juara 1 MTQ 30 juz tafsir bahasa arab kota tangsel
Syifa    : Alhamdulillah, dibidang hifzil/hafalan dijadikan penyemangat buat murajaah dan melancarkan hafalan, pernah dibidang tafsir, fahmil, maupun sains/keilmiahan
Reyhan:  Juara 2 MTQ cabang tafsir inggris Palembang, Juara MHQ 20 juz Serang
Aisyah : Juara 2 cabang 5 juz mhq unnes 2017, juara 2 cabang 20 juz MHQ unnes 2017, peserta mtqmn malang, cabang 10 juz, juara 2 tafsir inggris cabang bekasi 2017

Apa punya prestasi selain dibidang Al-Qur'an, jika iya apa prestasi tersebut?
Umair  :  Finalis karya tulis ilmiah tingkat nasional di Universitas Brawijaya.
Syifa    : Karena Al Quran pintu segala ilmu, terbanyak dibidang akademik/olimpiade/cerdas cermat terutama matematika, public speaking (pidato, puisi, story telling, dsb)
Reyhan: Di Kampus alhamdulillah barusan lolos PKM GT di Danai
Aisyah : Juara 2 cabang 5 juz mhq unnes 2017, juara 2 cabang 20 juz MHQ unnes 2017, peserta mtqmn malang, cabang 10 juz, juara 2 tafsir inggris cabang bekasi 2017

Kuliah dimana dan semester berapa? 
Umair  :  LIPIA jurusan Syariah sama Universitas Pamulang jurusan teknik informatika Semester 1
Syifa    : Di Univ Brawijaya, semester 5
Reyhan: Kuliah kedokteran UNS semester 3
Aisyah : Arsitektur UNNES Semester 3
Selain menghafal Al-Qur'an kegiatan di kampus dan di luar apa?
Umair  :  Aktif di organisasi KAMMI sebagai dan mengajar Al-Qur'an di generasi qurani dan Rumah Tahfidz Al-Madani
Syifa    : Aktivis dakwah kampus lebih fokus di rohis, KAMMI, membina komunitas sama mengajar ngaji anak2 di setiap akhir pekan
Reyhan: Ikut di 5 organisasi kampus
Aisyah : UKM Teknologi Qur'an, Kerohanian Islam Teknik (Ristek), KAMMI fatahillah unnes

Mulai sejak kapan aktif di kegiatan tersebut? 
Umair  :  Sejak lulus SMA
Syifa    : Untuk mengajar anak2, dan menjadi aktivis dakwah kampus sudah sejak semester pertama. Untuk komunitas sendiri awal mulanya disemester 2, hanya inisiatif dari 2 orang temen lainnya, kita saling setoran setiap sebelm maupun sesudah kuliah, mengajak satu persatu smpai membentuk komunitas dengan waktu dan agenda yg lebih rapi
Reyhan: Mulai bulan Januari 2017
Aisyah : Sejak kuliah semester 2 mulai aktif di organisasi

Alasan untuk aktif di kegiatan tersebut apa? 
Umair :  Mengembangkan kapasitas diri dan memaksimalkan waktu
Syifa    : Di rohislah sarana terbesar dalam dakhwah memperjuangkan kejayaan islam.
Sedangkan mengajar dan komunitas sebenernya untuk menjaga diri biar terus istiqomah. Karena dulu sulit mencari tempat menyetor/sulit menyesuaikan jadwal dgn fasilitas2 yg ada akhirnya memutuskan untuk membangun sendiri dari lingkungan kita sendiri.
Reyhan: Karena ingin melatih soft skill ga cuma belajar aja di Kedokteran
Aisyah : Biar banyak channel sama cari pengalaman cari banyak temen juga dan biar bisa membuka banyak pengetahuan dari hasil diskusi

Apa manfaat yg kamu rasakan sebagai mahasiswa yg sudah Hafidz? 
 Umair :  Al quran banyak sekali memberi keberkahan dalam kehidupan, mempermudah banyak hal
Syifa    : Alhamdulillah. Disni byk org2 yg sangat menghargai penghafal alquran, mulai dari masyarakat, mahasiswa hingga dekan yg kemudian menawarkan kosan gratis untk para penghfal quran, Allah mudahkan dlm menerima ilmu dan masih byk lainnya
Reyhan: Banyak sekali, contohnya bisa masuk fk uns, bisa beasiswa full sampe jadi dokter dll
Aisyah : Manfaat yg dirasakan, kalo denger kajian trus pematerinya nyebutin dalil kita bisa nyambung dengerin dalil itu, trus tilawahnya juga gampang, apalagi kalo udah faham seisi2nya enak bisa mengkaji dan mengamalkannya di kehidupan sehari2, selain itu sekarang penghafal Quran Banyak beasiswa yg ditawarkan, mau masuk universitas tinggal kasih sertifikat Hafiz nanti gampang diterimanya

Apa yg diharapkan dari dirimu yg seperti ini untuk bangsa dan agama?
Umair  :  Bangsa ini menjadi bangsa yg sadar akan pentingnya bermuamalah baik dengan Allah, mementingkan kedua sisi hablun minallah dan hablun minan nas, sadar akan indahnya nilai2 keislaman bila diamalkan
Reyhan: Semoga bisa jadi dokter yg berguna bagi bangsa dan agama

Apa pesan untuk generasi mudah yang sedang berjuang untuk menamatkan Al-Qur'an? 

Umair :  Fokus, jaga hati jaga pikiran, berusaha terus utk istiqomah dan sabar dalam mengahafal, karena menjadi penghafal quran adalah berkah yg tidak semua org Allah berikan kesempatan utk menjadi
Syifa    : Manfaatkan waktu  ygkita miliki dengan optimal, jika lupa dan lalai maka ngajilah ketika ingat, karena perjuangan yang paling indah adalah saat menghafalkan kalam2Nya, rahmatNya mengalir deras dalam tiap ayat yg dihafalkan.tapi ingat, Sesungguhnya perjuangan dengan quran itu sampai akhir hayat bukan sampai akhir ayat. Maka jangan sampai ketika selesai ayat terakhir dihafalkan selesai pula urusan kita dgn alquran. Naudzubillah
Reyhan: Jangan pernah lelah , karena kalian akan tahu manis nya kalo dah selesai hafalan kalian. Semangaat
Aisyah : Mudahan para penghafal Quran selalu istiqomah, bisa membuat komunitas murojaah soalnya di Indonesia sekarang yg hafal Quran udah Banyak banget, dan bisa terjun ke masyarakat nggak harus dibidang quran, dibidang lainnya juga harus, itu membuktikan Quran bisa masuk segala aspek Dari politik, keilmiahan, seni, maupun kerohanian


Keluarga memang menjadi peran yang sangat berpengaruh pada potensi setiap anak. Para penghafal qur'an memang manusia biasa, tapi keseharian dan kegiatan aktivitaslah yang membuat mereka tetap pda jalan kebaikan. Sebab hari-hari kita jika tidak diisi dengan kebaikan, pastilah tentang keburukan atau yang tidak membawa manfaat. Perjuangan para hafidz/ah dalam memperjuangkan al-quran dan berkhidmat untuk dakhwah dan ummat adalah pelajaran yang bisa kita contoh dan dijadikan motivasi agar bisa seperti mereka, bahkan lebih baik dari mereka. Mereka memang bukan yang terbaik dari semua hafidz/ah mudah yang baik. Mereka hanya beberapa dari banyaknya hafidz/ah yang sukses dan berprestasi di usia muda. Mereka aja bisa, kita pasti juga bisa :')

Sampai jumpa di QnA berikutnya...