Sabtu, 03 November 2018


Pada postingan kali ini, saya akan share peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah islam di dunia.  Berawal dari rasa penasaran bagaimana awal mula palestina bisa terjajah, dan merambat pada kisah dihapuskannya Daulah Ustmaniyyah. Saya jadi berniat untuk coba mengurutkan peristiwa-peristiwa tersebut. Sumbernya sebagian besar dari Cordova Media dan berbagai situs-situs sejarah Islam lainnya yang insyaAllah valid.

1. Andalusia ditakhlukkan oleh Thariq Bin Ziyad mengalahkan Roderick, pemimpin Kerajaan Visigoth pada 29 Ramadhan 92 H (711 M)

Pertempuran terjadi di Lembah Sungai Barbate selama 8 hari. Allah memberikan pertolongan kepada pasukan muslim dan memenangkannya. Setelah kemenangan itu, muslim berkuasa hingga 800 tahun lamanya.

2. Kekalahan Pasukan Umayyah atas Pasukan Frank pada 9 Ramadhan 114 H atau 10 Oktober 732M

Penyebab kekalahan kaum muslimin ini karena adanya fanatisme kesukuan antara pasukan dari etnis Arab dan Berber [Afrika Utara] serta memperebutkan harta rampasan perang. Selain itu Kerajaan Frank yang dimpin oleh Charles Martel ini telah mempelajari taktik dan strategi perang kaum muslimin.

3. Penaklukkan Anatolia dipimpin oleh Sultan Alp Arslan pada Jum'at tanggal 26 Dzulqaidah 464 H /Agustus 1071 M
Pertempuran antara Kesultanan Turki Seljuk dengan Kekaisaran Byzantium di Anatolia ini terjadi di kota Manzikert atau Malazgirt, Turki timur saat ini. Kekalahan Byzantium tersebutlah yang mendorong Perang Salib dan penjajahan di wilayah Syam oleh Khatolik Romawi.

4.  Pembebasan Al-Quds oleh Shalahuddin Al-Ayyubi pada 27 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187 M

Setelah Perang Salib membantai lebih dari 10.000 muslim Al-Quds pada 1099 M. 88 tahun setelahnya Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan Al-Quds tanpa bertindak keji sebagaimana perlakukan pasukan Kristen saat mengalahkan kaum Muslimin. Shalahuddin bahkan melindungi umat kristiani beserta gerejanya dan melarang kaum muslimin menjarah harta milik mereka.
  
5. Kemenangan Muslim Mamluk melawan Mongol di Ain Jalut (Palestina) pada Jum'at 25 Ramadhan 658 H/ 3 September 1260 M

Dipimpin oleh Sultan Saifuddin Quthuz kaum muslimin melawan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kitbuqa Noyan. Pasukan Mongol dapat dikalahkan berkat taktik Quthuz yaitu pura-pura kabur dan mundur. Mongol yang sebelumnya telah memusnahkan Baghdad pada 1258,(dua tahun sebelumnya) atas izin dan kehendak Allah dapat dikalahkan. 

6. Penaklukan Konstatinpel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 20 Jumadil Ula 857 H atau 29 Mei 1453

Saya sudah pernah bahas mengenai penalukkan konstatinpel pada pada postingan sebelumnya disini, buat kalian yang belum baca. Konstatinopel akhirnya dapat ditaklukkan pada 8 abad setelah nubuat nabi Muhammad tentang pembuka Konstatinopel dan Roma. Penaklukkan kota konstatinopel ini dipimpin oleh panglima Sultan Muhammad Al-Fatih. Setelah dua bulan lamanya bertempur, ia dan pasukannya dapat memasuki wilayah kota terkuat itu dengan cara menyebrangkan kapal mereka ke Golden Horn (tanduk emas) melewati bukit Galata. Al-Fatih dan pasukannyalah yang diceritakan oleh Rasulullah; sebaik-baiknya pemimpin dan sebaik-baiknya pasukan.

 
Bersambung....


Next: Spoiler. Runtuhnya Daulah Turki Ustmani dan awal mula Palestina dijajah

Sabtu, 13 Oktober 2018


Assalamu'alaikum temen-temen hehe. Setelah sebelumnya berkutat pada serial Public Relations, kali ini pembahasannya yang religius nih. Seperti yang sudah temen-temen baca di judul. Topik kali ini akan menjabarkan pentingnya karakter islami dalam kehidupan seorang muslim. Tak perlu panjang lebar, langsung aja kita masuk apa aja sih 10 karakteristik muslim yang tangguh.

1. Aqidah yang lurus.

Aqidah ini adalah awal dari segalanya. Adalah pondasi dari amal. Amalan-amalan baik yang dikerjakan rutin setiap harinya berawal dari aqidah yang bersih dan lurus. Berangkat dari aqidah yang lurus akan menghasilkan ketenangan dan istiqomah dalam jalanNya. Sehingga tidak mudah goyah oleh ikatan dunia.

2. Ibadah yang benar.

Mengapa harus ibadah dengan benar? Teman-temanku yang insyaAllah selalu dirahmati Allah, ibadah wajib dan sunnah merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Kedekatan seorang hamba ditentukan oleh intensitas dan kualitas ibadahnya. Tentu saja kualitas juga termasuk, apalah jumlah rakaat jika tidak khuysu atau tu'ma ninah. Dengan ibadah yang ihsan, maka akan mendatangkan kecintaan dan pertolongan Allah SWT. Shalat ialah termasuk hal yang Allah katakan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 153; "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu."

3. Akhlak yang tangguh
Dalam hal ini kita dituntut untuk memiliki akhlak yang mulia seperti Rasulullah SAW. Seperti jujur, cerdas, mengingatkan saudaranya dan amanah.

4. Bermata pencaharian
Ustadz Yusuf Mansur sering mengingatkan pada jama'ahnya bahwa umat Islam itu 'harus' kaya. Alasan yang pertama ialah untuk bisa menjalankan rukun islam yang sempurna. Bila mempunyai uang berlebih maka muslim dapat mengeluarkan zakat, sedekah wakaf, haji dan ibadah lainnya. Oleh karena itu menjadi penting bagi umat muslim untuk mandiri secara ekonomi. Dalam artian tidak menganggur. Ingat, dakhwah membutuhkan pengorbanan harta. Tapi jangan menjadikan dakhwah sebagai sumber penghasilan kita hehe.

5. Wawasan yang luas
Seorang muslim harus cerdas, memiliki wawasan yang luas, baik dalam urusan dunia maupun agama. Kita perlu meneladani Rasulullah yang dengan amanah dakhwah yang ia emban, mendapatkan gelar fathonah atau cerdas.

6. Jasmani yang kuat
Untuk mengemban amanah dakhwah tentu tidak hanya secara ruhiyah dan fikriyyah saja. Melainkan kesehatan dan kekuatan jasmani sangatlah penting.

7. Memerangi hawa nafsu
Agar tidak terjerumus pada kejahatan dan kebatilan, maka perlu adanya kesungguhan. Kesungguhan dalam senantiasa istiqomah memegang teguh hukum Allah. Setiap harinya kita bujuk rayuan setan selalu menghampiri kita. Maka dengan adanya sungguh-sungguh, niscaya akan berhasil melawan hawa nafsu.

8. Teratur urusannya.
Untuk mencapai keberhasilan, tentu memerlukan perencanaan agar mampu mengatur urusannya. Seorang muslim yang tangguh harus mengetahui dan merencanakan hal apa saja yang akan dilakukan untuk esok, seminggu atau sebulan kemudian. Kemudian ketika di penghujung hari, dianjurkan melakukan evaluasi terhadap urusan kita pada hari itu.

9. Pandai menjaga waktu
Seorang teman SMA pernah mengatakan dalam quptesnya; bekerja dan beramal memang melelahkan. Namun waktu luang membinasakan. Maka setiap individu muslim dituntut agar dapat mengelola waktu dengan kegiatan-kegiatan positif. Tidak boleh ada waktu yang dibuang dengan percuma.

10. Bermanfaat bagi orang lain
Seperti yang kita ketahui dalam hadist; sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain atau minimal di lingkungan sekitarnya. Sehingga seorang mukmin, apalagi penyeru kebaikan selalu berusaha memberi manfaat bagi orang banyak. Tidak hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri saja.

Naah berdasarkan dari buku yang saya baca, makna dari ke sepuluh karakteristik tersebut ialah:
Kedekatan seseorang kepada sang Pencipta akan menghasilkan perilaku-perilaku yang membawa manfaat terhadap dirinya dan lingkungannya. Perilaku-perilaku inilah yang akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti diantaranya: keikhlasan yang tinggi, amal yang berkelanjutan, semangat perjuanan, jiwa berkorban, merdeka, teguh pendirian, tulus, ukhuwah islamiyah, dan tsiqah (kepercayaan). 

Sabtu, 29 September 2018


Disclaimer: penulisan ini dibuat tidak untuk menyudutkan pihak siapapun, hanya sebagai momentum karena bertepatan dengan hari Sarjana Nasional pada 29 September.

Sebelumnya sedikit marak sebuah kutipan yang berisi begini:

Menurut prinsip yang saya pegang, pendidikan tinggi itu penting buat siapa aja. Gak cuma hanya pria, wanita juga. Kenapa? karena pendidikan adalah investasi masa depan kita. Entah itu untuk bekal untuk mendidik anak, untuk karir yang lebih gemilang dan lain sebagainya. Namun untuk menjadi seorang ibu kelak di masa depan, apakah kuliah itu penting untuk wanita? toh nanti hidup sepenuhnya di tanggung oleh suami. Atau toh nanti aktivitas seorang ibu di dominasikan dalam mengurus rumah tangga dan keperluan anak dan suami. Pun, emangnya kelak anak akan tanya dulu skripsi atau tugas akhir kuliah kita pakai metode apa? Apakah betul menjadi ibu yang cerdas perlu untuk menempuh skripsi? Lantas apakah wanita masih butuh kuliah? Berikut beserta alasan beserta penjelasannnya:

1. Sebagai seorang muslim, kita perlu berargumen dengan berlandaskan kacamata islam. Salah satu karakteristik muslim yang tangguh ialah berwawasan luas. Logikanya begini, kalau yang kuliah aja pengetahuan literasinya masih kurang, apa kabar yang tidak kuliah. Dengan berpendidikan tinggi, literatur pengetahuan yang didapat insyaAllah akan lebih banyak.

2. Memiliki keturunan artinya membentuk generasi. Maka akan lebih baik kalau kita sebagai calon orangtua memiliki persiapan yang matang dalam hal pendidikan. Amat disayangkan, kalau menggunakan alasan 'tidak perlu kuliah untuk jadi ibu cerdas' untuk lantas tidak sarjana. Pun kalau terhambat biaya, kini beasiswa banyak kok tersedia.

3. Orang tua menjadi qudwah, suri tauladan buat anak-anaknya.

Hampir semua anak mengidolakan orang tuanya. Tak sedikit anak-anak yang menjadikan capaian orang tuanya menjadi pecutan untuk dirinya. Orang tua tentu menjadi contoh untuk anak-anaknya. Akan jadi apa seorang anak kelak, tak akan lepas dari peranan orang tuanya.

4. Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai berdasarkan pengalamannya.

Ibu yang biasanya lebih dekat dengan anaknya, kelak tidak hanya bisa mendukung. Melainkan menceritakan pengalaman dan nilai-nilai yang bisa anak terapkan dalam kehidupannya. Sehingga usaha orangtua di masa muda menjadi referensi sang anak untuk lebih baik lagi dalam hal pendidikan. Effortnya seorang orang tua pada saat kuliah akan berdampak pada perkembangan belajar anak. Esensi kuliah lebih dari sekedar menuntut ilmu, ada pembelajaran mengatur waktu, belajar tahan banting dan pembentukan karakteri diri disana.

5. Khoirunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Penuturan dari teman sarjana ilmu pemerintahan, 'kalau banyak ilmu pasti bisa lebih ngasih manfaat keorang banyak. Jadi kalau porsi kita banyak di bidang ilmu insyallah yg kita ajarin juga lebih banyak ke generasi selanjutnya, ngga cuma anak kita sih. Siapapun itu.'

Menurut temanku yang lain, calon sarjana agama; kuliah merupakan salah satu sarana buat nambah ilmu. Adapun pendapat teman lainya, sarjana muda dan calon ibu dari anaknya: meskipun kuliahnya belum kepakai saat ini, setidaknya kita punya cadangan buat bantu suami, ketika suatu saat lagi ada kendala ekonomi. Output orang yang hanya belajar otodidak tanpa melewati jenjang kuliah mungkin gak akan sebagus orang yang merasakan bangku kuliah. Juga mungkin tidak akan mendapatkan pengalaman seperti orang-orang yang kuliah lainnya. Harus pandai mengatur waktu antar tugas per mata kuliahnya, menyiapkan mental bertemu dosen killer, sabar dan pantang mundur meskipun tekanan dimana-dimana dan lain sebagainya. Nah anak akan punya banyak referensi mengenai hal tersebut jika orangtuanya sudah melewati masa-masa kuliah.

That's the it. Cerdas bukan hanya perihal banyak ilmunya saja. Akan tetapi bisa menanamkan berbagai value, memotivasi hingga membentuk generasi yang tangguh dan bisa membanggakan bangsa maupun agama. Last but not least, semangat menempuh jenjang kuliah para calon ibu dimanapun kalian berada. Selamat hari sarjana nasional :) 

Jumat, 07 September 2018

Asian Games 2018 telah berakhir. Namun tak sedikit masyarakat Indonesia yang masih merasakan euforianya. Mulai dari euforia Opening Ceremony terbaik, harap cemas pada saat menonton pertandingan, dan Closing Ceremony Asian Games yang spektakuler. Dari semua hal tentang Asian Games tahun ini, buat saya yang paling menarik adalah official song Asian Gamesnya. Lagu soundtrack Asian Games 2018 ini ada sebanyak 18 lagu. Kebanyakan orang lebih mengenal lagu 'Meraih Bintang' yang dinyanyikan Via Vallen. Ada satu lagu official song Asian Games ini yang buat saya beda dari yang lain. Mungkin kebanyakan orang hanya sekilas tau reffnya saja tanpa tahu judulnya. Jadi judulnya 'Bright As The Sun.'
Lagu ini saya sebut beda dari yang lain, karena merurut saya lagu ini sarat akan makna dan motivasi. Diciptakan oleh musisi tanah air yaitu Rian dan Rama D'Masiv, Nino RAN, Irfans Samsons dan Ade Govinda. Dan dinyanyikan oleh 18 penyanyi yang pasti juga asal Indonesia. Sebelum saya menulis mengenai ini, saya sudah cek banyak yang menceritakan motivasi apa saja dibalik lagu tersebut.

Baca ini: Ini Dia 7 Makna Plus Motivasi di Balik Lirik Lagu 'Bright As The Sun' sebagai Theme Song Asian Games 2018.
 
Lagu ini layak diperdengarkan untuk semua pemuda, pun momentumnya tidak hanya waktu Asian Games aja. Lagu ini cocok banget buat memecut semangat apapun situasinya. Saat sudah mau pupus harapan, saat mulai selisih karena perbedaan dan lain sebagainya. Lagu ini bisa dikatakan 'anak muda banget'. Selain emang nadanya kekinian dan liriknya pun sangat sesuai dengan pemuda.

Mari kita lihat, pada lirik Tegaklah berdiri, Terbanglah Kau Tinggi mengajarkan untuk tidak cepat puas atas pencapaian kita. Teruslah menjadi lebih baik lagi. Kita tahu pemuda adalah dimana masa-masanya sedang mencari jati diri. Keberadaan mereka ingin diakui, ingin eksis, ingin dikenal banyak orang dan lain-lain. Buat saya sesuai dengan lirik selanjutnya Inilah Saatnya, Namamu Bergema. Menjadi sebuah pecutan bukan buat anak muda?

Kemudian pada makna lirik selanjutnya, para pembaca pasti tahu dan paham kekalahan sebagai kemengan yang tertunda. Namun rupanya tidak cukup hanya tahu dan paham saja. Seperti lirik selanjutnya Jangan pernah berputus asa, jadi yang terbaik. Yakin deh pasti diantara dari kalian ada yang nulis motto jaman SD atau SMPnya; 'Don't Give Up' atau jangan menyerah dan semacamnya. Namun realitanya berapa banyak orang yang dikasih kesulitan sedikit, langsung ngeluhnya minta ampun dan udah langsung mundur teratur. Tanpa tahu hasil kalo kita coba dulu akan jadi apa. Lalu berapa banyak pemuda yang mengerjakan sesuatu dengan maksimal. Semisal mengerjakan tugas dari dosen atau dari atasan, mengerjakannya yang semampu kita aja udah. Tanpa mau repot-repot memberikan yang terbaik dan mempersembahkan yang terbaik yang udah kita kerahkan semua kemampuan kita.

Dalam bagian reffnya menggunakan bahasa inggris diantaranya and fight your fears come on, don't waste your times. Bisa dikatakan hal ini yang paling sulit untuk dikontrol adalah melawan rasa takut dan malas. Mari kita kalkulasikan dalam satu tahun, kesempatan emas apa yang kita lewati hanya karena takut atau buang-buang waktu? Dalam satu hari, berapa jam waktu kita diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan produktif? Yuk kita evaluasi.

Lirik yang paling mengena di hati ialah; berbeda bukan alasan untuk tak saling menopang. Tujuan, cita dan harapan. Tak bisa saya pungkiri bahwasanya kebanyakan dari kita terlalu gengsi untuk mau bahu-membahu, hanya karena dari golongan yang berbeda. Kita sudah terlalu mengkotak-kotakkan, sehingga sulit untuk bersatu padu. Padahal yaa sejak jaman nabi pun yang menjadi kunci kesuksesan adalah kebersamaan dan tidak mudah terpecah belah. Kemudian buat saya lirik yang paling pamungkas yang mengingatkan pada Muhammad Al-Fatih, sang penakluk Konstatinopel; jadikanlah jiwa mudamu, mengukir sejarah. Memang usia-usia produktif seperti pemuda ini harus diotimalkan untuk mencetak sejarah kebaikan.

Lagu ini bagus untuk menyadarkan kawla muda menggapai impian yang lebih tinggi. Kita harapkan lagu ini berbanding lurus dengan realita yang ada. Tentu kalau dari kacamata saya, jauh sebelum lagu ini dibuat sudah ada yang membuktikkan menjadi cerah seperti matahari. Bright as the Sun. Sudah ada yang menaklukkan dunia dengan semangat muda penuh gelora didadanya. Usia boleh muda, tapi nyalinya seperti orang dewasa. Menurutku lagu ini guna untuk recovery memanfaatkan momentum di Asian Games tahun ini. Hal yang lagi dibicarakan akhir-akhir ini adalah naiknya kurs dollar dan rupiah semakin merosot. Sebagai pemuda mari kita bantu pemerintah untuk menjaga mata uang tercinta kita. Meminimalisir kebiasaan menjadi komsumtif dalam pembelian barang elektronik, impor dan pergi travelling ke luar negeri. Meskipun melambungnya nilai tukar rupiah, tidak menjadi alasan untuk malas mewujudkan impian pemuda. Bekerja dan belajarlah dengan giat. Give your best, let God do the rest. Sumber energi paling besar terdapat pada bersatunya pemuda. Gak heran kan Soekarno mau mengumpulkan 10 pemuda untuk taklukkan dunia :) Last but not least #AyoLebihBaik!

Sabtu, 01 September 2018


Halo berjumpa lagi di blognya anak public relations. Setelah postingan sebelumnya saya bahas perihal pentingnya bidang kerja social media specialist dan apa aja jobdescnya. Di postingan kali ini saya akan menjabarkan apa aja hal-hal yang perlu diperhatikan jika menjadi social media officer. Sebagai pembukaan sedikit saya akan jabarkan mengenai pekerjaan saya. Awal September nanti alhamdulillah saya genap setahun bekerja bagian admin media sosial di sebuah yayasan pendidikan. Dan apa yang saya tulis disini tak lain adalah berdasarkan pengalaman dan riset kecil terhadap bidang pekerja media sosial. Seperti yang sudah saya jelaskan di dua episode sebelumnya, hal tersebutlah yang saya lakukan selama ini. Tidak hanya sekedar upload konten di media sosial kemudian di evaluasi. Namun ada beberapa hal yang tidak boleh luput dari perhatian. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1.  Buat to do list atau jadwal Pengelolaan Media Sosial setiap harinya. Dari mulai mau mengecek email, facebook, atau repost instagram, menganalisis sikap audience hingga memperhatikan kompetitor kita. Berikut saya berikan contoh agenda kerja saya setiap harinya. Kalau saya sendiri dimulai dari membuat atau mempersiapkan konten yang akan dipublish besok atau hari itu. Kemudian pada pukul 9 pagi, jadwalnya mengapload konten dan mengecek semua sosial media, termasuk email yang paling krusial. Kemudian pada siang hari dianjurkan untuk mengecek ulang semua media sosial dan memberikan tanggapan terhadap semua respon yang masuk. Kemudian pada sore hari mengevaluasi atau mengkaji ulang terhadap statistik kunjungan hari ini. Dan sebelum pulang kantor usakan menjadwalkan postingan otomatis untuk keesokan harinya. Untuk menjadwalkan postingan di berbagai media sosial, saya rekomendasi untuk menggunakan Hootsuite .
2. Pelajari dengan baik profile audience kita. Memahami dengan baik latar belakang audience membantu bagaimana kita mengatur (gaya bahasa) di sosial media. Sentuhan yang kita berikan pun bisa disesuaikan berdasarkan field of experience yang dimiliki target sasaran kita. Maka menjadi penting untuk kita meriset background dan kesukaan audience. Misalnya follower pada media sosial anda kebanyakan adalah anak muda dengan usia kisaran 18 sampai 23 tahun, maka bahasanya pun juga harus menyesuaikan. Pun dengan tetap sesuai dengan konteks produk atau jasa yang perusahaan tonjolkan.
3. Merancang konten dari jauh-jauh hari. Pekerja media sosial harus tahu konten yang perlu di publikasikan beberapa minggu bahkan beberapa bulan ke depan. Maka konten sudah harus dibuat, jauh sebelum waktunya akan di post. Contoh konten-konten yang disiapkan ini seperti memperingati peristiwa penting kemerdekaan dan hari keagamaan. Termasuk pula di dalamnya agenda organisasi atau perusahaan yang akan dateng.
4. Menjadwalkan waktu mengapload konten di sosial media. Adalah hal yang cukup penting menentukan waktu mengupload di media sosial. Jangan sampai kita mengupload konten pada waktu-waktu dimana audience kita jarang atau sedikit sekali yang online. Seperti contohnya mengapload di malam hari jam 12. Pada umunya orang akan melihat media sosial di pagi hari sekitar jam 9an. Berdasarkan pengalaman saya juga, jam 1 sampai jam 3 siang termasuk waktu terbaik untuk upload. Dan tidak disarankan mengupload pada pukul 5 sore sampai malam hari. 
5. Menjaga komunikasi dengan audience. Menjaga hubungan dengan follower kita, tak lepas dari komentar pro dan kontranya. Tentu sebagai admin, perlu memiliki sifat ramah dan bijak dalam menangani sesuatu. Termasuk dalam menghadapi komplain costumer. Sehingga perlu adanya kemampuan komunikasi yang baik. Yang perlu digaris bawah ialah komentar haters berbeda tipis dengan komentar kontra. Tergantung susbtansi dan tujuannya. Jika ada komentar yang komplain dengan menjelaskan alasan ketidakpuasan terhadap jasa atau produknya, maka menurut saya komentar itu perlu dibalas dengan mengedukasi publik. Yap balik lagi public relations is about how we educated public. Namun jika ada komentar yang mengandung unsur fitnah dan provokasi, maka komentar tersebut perlu dihapus. Guna meminimalisir adanya prasangka buruk audience lain terhadap perusahaan.

Oke, sekiranya episode ini menjadi bagian terakhir tulisan saya mengenai social media specialist.  Sampai jumpa serial Public Relations selanjutnya.

Kamis, 23 Agustus 2018


Malam ini saya mau bahas hal yang paling kronis dalam bangsa kita, yakni menghargai orang lain. Termasuk di dalamnya menghargai usaha dan kebaikan orang lain. Sudah terlalu banyak orang yang tidak menghargai, memberikan apresiasi kepada orang lain, bahkan terhadap circle hidup mereka. Sesimpel memberi sedikit pujian atau mengucapkan terima kasih akan sangat berarti dibandingkan kita menjatuhkan hasil karya orang lain. Contoh dari tidak menghargai jaman sekarang bukan lagi berupa acuh, melainkan sebuah cacian, makian, dan nyinyiran. Dampak dari tidak menghargai orang lain tentu bisa mempengaruhi psikis atau perkembangan orang lain. Buat saya, kebaikan sekecil apapun sangat butuh diapresiasi. Kenapa? karena kita gak tahu se-effort apa orang itu sudah berjuang memberikan yang terbaik.

Oke sekarang saya beri contoh sederhana. Orangtua yang tidak menghargai nilai rapor anaknya, lalu kemudian memarahi dan berlanjut menjugde anak itu bodoh. Percayalah anak butuh proses dalam belajar. Justru menghargai, memberikan apresiasi dan semangat akan lebih baik untuk perkembangan belajar dan mental anak. Sama halnya dengan guru kepada murid, atasan karyawan terhadap bawahan, dengan teman sejawat, rekan kerja, tetangga dan masih banyak lagi. Termasuk yang lagi marak sekarang adalah tidak menghargai para penyanyi yang memeriahkan Ceremony Opening Asian Games dan atlet Asian Games. Dalam kasus ini menurut saya ialah bukti puncaknya warga Indonesia tidak bisa menghargai jerih payah orang lain. Bahkan kini medianya sudah canggih. Hanya dengan memasukkan kalimat dalam kolom komentar, orang dengan mudah meruntuhkan semangat perjuangan orang lain. Yang mungkin tidak kita tahu, orang itu sudah mengerahkan segala kekuatan, menguras keringat, bersimpah darah dan amat memeras kantong uang. Kita gak tahu apa saja yang udah orang itu korbanin. Misalnya seperti bisa quality time bersama keluarganya, rela waktu istirahatnya disita, dan lain sebagainya.

Kalau untuk menghargai sesama aja kita belum bisa, apalagi kita mau bersama menyongsong masa depan yang lebih baik. Mulailah mencoba mengeluarkan kalimat-kalimat yang baik, minimal untuk orang di sekitar kita. Jikalau anak, murid, teman, atau saudara kita mengalami kegagalan atau berbuat suatu kebaikan yang menurutmu belum benar. Cobalah untuk menghargai dulu usaha mereka dan menasehatinya dengan lembut. Sesalah-salahnya mereka melakukan sesuatu, buat saya penting untuk diapresiasi. Misal seorang anak berusaha berbakti pada orangtuanya dengan membantu pekerjaan rumah lebih totalitas lagi, kemudian ternyata hasilnya tidak sesuai dengan keinginan atau standar orangtuanya. Lalu apakah lantas anak itu berhak untuk dimarahi atau diketusin? apakah lantas orangtua tidak berhak menghargai usaha anak yang mencoba menjadi anak yang baik untuk orangtuanya?

Mari kita viralkan untuk 'gerakan menghargai orang lain' ini. Mungkin terlihat sepele, tetapi dampak dari menghargai dan tidak menghargai orang lain akan sangat besar. Kita lihat bagaimana para youtuber bisa sukses dengan pencapaiannya, pasti terdapat didalamnya support dan apresiasi dan para subscribernya. Anak-anak yang bisa juara kelas pasti terdapat dorongan semangat dan penuh penghargaan dari orangtua dan gurunya. Para karyawan yang bisa mempersembahkan output kerjanya dengan baik pasti tidak luput dari dukungan atasannya. Akan sangat menyedihkan kalau kita jadi bom besar yang secara tidak sadar meruntuhkan semangat juang orang lain. Begitupun sebaliknya, akan sangat berarti sebuah apresiasi dan dukungan untuk suatu pencapaian.

Seperti yang kita tahu bahwa sebaik-baiknya manusia ialah bermanfaat untuk orang lain. Lantas apa manfaat yang kita dapatkan dari tidak menghargai orang lain?

#AYOBELAJARMENGHARGAI
#AYOBERIAPRESIASI
#AYOBERIDUKUNGAN

Jumat, 17 Agustus 2018


Berdasarkan apa yang saya posting sebelumnya mengenai definisi dan pentingnya bagian pekerjaan social media specialist. Pada postingan kali ini, saya akan bahas apa saja tanggungjawab pada bidang pekerjaan ini. Sebelumnya masuk pada materi tersebut, saya akan bahas rumpun pengetahuan yang menghasilkan bidang pekerjaan ini. Jadi pada umumnya, pekerjaan ini mengutamakan pelamar dari lulusan sarjana atau diploma dari jurusan ilmu komunikasi seperti program studi public relations, marketing communication dan advertising communication.

Meskipun banyak perusahaan yang mempersilahkan untuk freshgraduates atau pendidikan akhir SMA, namun pelamar juga dibatasi oleh persyaratan minimal satu tahun pengalaman dalam bidang terkait. Oke, balik lagi. Kenapa lebih mengutamakan jurusan dari rumpun ilmu komunikasi. Sebab dalam memegang tanggungjawab media sosial, sama artinya dengan mengedukasi publik melalui media sosial.

Berikut tanggung jawab Social Media Specialist atau Social Media Officers (SMO):
  1. Mengupdate sosial media dengan konten yang sesuai dengan tren terbaru. Publik akan menaruh perhatian lebih jika konten yang dihasilkan mengikuti tren yang sedang marak diperbincangkan. Dalam pemberian kontennya pun harus ada valuenya. Tidak hanya sekedar mempromosikan produk atau jasa perusahaan. Namun harus ada sesuatu yang informatif, inspiratif dan edukatif.
  2. Bertanggungjawab penuh atas konten yang diciptakan. Mulai dari mengumpulkan bahan konten yang ingin di publikasikan, menjadwalkan konten yang akan di unggah, mengubah atau mengevaluasi konten yang sudah diupload. Buat saya pekerjaan ini termasuk ke dalam golongan yang menggunakan fungsi manajemen. Sehingga konten yang publik lihat di media sosial tidak hanya sekedar konten untuk menyebarkan pesan semata. Namun secara kontinyu direncanakan, dipersiapkan dan dievaluasi terhadap setiap pergerakannya. 
  3. Membangun hubungan baik dengan audience. Seperti yang sudah kita pahami bahwa media sosial adalah media paling mudah untuk mencangkup dan merangkul banyak audience dalam waktu yang singkat. Social media specialist harus mendengarkan, merespon komentar audience dengan ramah dan membantu mereka bila ada masalah. Balik lagi tujuannya adalah mengedukasi publik. Bagaimana kita memberi pemahaman kepada mereka, dan membantu menyelesaikan kendala yang dihadapinya. 
  4. Meningkatkan advocacy brand melalui word of mouth marketing. Inilah yang bisa kita andalkan jika kita sudah memiliki costumer yang sudah puas dan berlangganan dengan kita. Konsepnya dalam hal public relations begini, kita harus membuat pelanggan menceritakan kepada orang lain tentang betapa worth it nya produk atau jasa perusahaan kita. Menandakan bagaimana kita harus memperlakukan costumer dengan baik. Untuk kemudian perusahaan menjadi produk atau jasa yang direkomendasikan. 
  5. Monitoring terhadap kompetitor atau pesaing. Hal ini sangat perlu dilakukan. Jadi pesaing adalah sekelompok atau organisasi yang memiliki pasar yang sama dengan kita. Misalnya Gojek, kompetitornya berarti Grab. Pesaingnya Indomaret yaitu Alfamart. Manfaat dari memerhatikan perkembangan pesaing ialah menjadi bahan evaluasi kita dalam berkerja. 
  6. Evaluasi setiap project dan laporan hasil. Termasuk ke dalam step yang krusial yaitu evaluasi dan laporan output pergerakan kita di media sosial. Apalah perencanaan tanpa adanya evaluasi. Evaluasi berguna untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi.
Well temen-temen, sudah kebayang belum nih tugas dari Social media officers seperti apa. Silahkan isi komentar di bawah untuk menambahkan apa aja tanggung-jawab dari social media officers di suatu perusahaan atau organisasi. Masih ada lagi nih satu episode untuk serial social media specialist. Tunggu postingan selanjutnya yaa.

Selasa, 07 Agustus 2018


Di era millenial seperti sekarang, sebuah proses komunikasi berjalan sangat cepat. Tidak perlu dilakukan secara tatap muka, seorang komunikator dapat mengetahui feedback atau tanggapan dari komunikan. Hal tersebut tentu tidak akan terjadi, bila tidak adanya teknologi yang semakin canggih. Perkembangan teknologi komunikasi beserta implikasi dan outputnya membuat banyak institusi maupun individu terdorong untuk menjadi peserta media sosial.

Kita bisa artikan bahwa popularitas sebuah institusi sangat erat kaitannya dengan keberadaannya di media sosial. Kenapa? melalui media sosial, institusi dapat menjangkau khalayak luas dengan waktu yang singkat. Pun bisa mendapatkan feedback yang cepat dari audiencenya. Oleh karena itu dalam organisasi atau perusahaan sangat tinggi tingkat urgensinya dalam menyediakan bagian penanggungjawab social media. Atau yang sering disebut admin media sosial, social media officer, dan social media specialist. 

Unuk membangun brand image atau kesadaran audience akan brand, media sosial sangat bisa diandalkan. Berbagai platform seperti facebook, instagram dan youtube dapat membantu perusahaan. Mulai dari menyebarluaskan, merancang, menjadwalkan, memberikan tanggapan dan mengevaluasi pesan yang disampaikan kepada audience. Maka tidak sedikit yang mengandalkan media sosial untuk image building atau pencitraan

Namun berdasarkan definisinya, seperti apa bidang social media specialist ini?

Berdasarkan apa yang saya baca di situs qerja.com social media specialist adalah orang yang mengurus dan memantau perkembangan media sosial suatu perusahaan, ia bertanggung jawab terhadap performa akun sosial media dan juga mendongkrak brand atau image perusahaan tersebut.
 
Bisa dipahami bahwa jobdesc social media specialist ini diantaranya adalah merancang dan mengupload konten di berbagai platform media sosial, menanggapi audience dan mengevaluasi konten dan strategi penyebaran kontennya. Perlu diketahui bahwa dewasa ini tidak hanya sebuah organisasi yang memerlukan bidang kerja ini. Namun pejabat publik atau selebritis pun punya orang yang bertugas memegang media sosialnya. Lalu apa saja tanggungjawab dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan bidang media sosial ini? tunggu episode social media specialist selanjutnya.

Selasa, 29 Mei 2018


Teman-teman, hari ini, tepatnya pada 29 Mei 1453, umat islam berhasil berhasil menakhlukkan Konstantinopel. Hari ini, tepatnya 565 tahun silam, seorang anak muda berusia 21 berhasil menundukkan kekuasaan Heraklius. Setelah sebelas abad Kerajaan besar Konstantinopel berjaya, hari ini, 565 tahun yang lalu akhirnya diruntuhkan oleh pemuda dari khalifah ke tujuh Daulah Ustmaniyah.

Kemenangan umat Islam atas Konstantinopel ini tak terlepas dari nubuat Nabi Muhammad SAW pada delapan abad yang lalu. Tatkala kaum muslimin sedang bertempur dalam perang Khandaq, salah seorang sahabat bertanya "Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?" Kemudian Nabi menjawab, "Kota Heraklius (Konstantinopel)." 

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)
Seperti yang sudah kita ketahui temen-temen, Kota Konstantinopel jatuh di bawah pimpinan perang Sultan Mehmed II. Berkat kesholehan dan kepiawaian dalam merancang strategi perang, khalifah ke tujuh ini mendapatkan gelar, Al-Fatih, yang artinya Sang Penakhluk. Jika ingin meneladani, sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan, lihatlah perjuangan Al-Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel. Sejak kecil , ayahnya, Sultan Murad II menimpa banyak pengetahuan padanya melalui guru dan ulama yang berpengalaman. Sehingga Al-Fatih tumbuh menjadi pemuda dengan kemampuan menguasai berbagai bahasa asing, hafalan Qur'an 30 Juz dan menguasai banyak ilmu termasuk strategi perang. Al-Fatih pun tak pernah meninggalkan shalat malam, puasa dan ibadah sunnah lainnya. Sejarah mencatat, strategi keberhasilan Al-Fatih adalah menyebrangkan 70 kapal laut melintasi Galata menuju Golden Horn (tanduk emas). Yang dimana, sisi timur Konstantinopel ini merupakan titik lemah kota terkuat pada zaman itu.


Banyak pelajaran yang dapat diambil atas runtuhnya Konstantinopel di tangan pemimpin dan pasukan terbaik. Kota terkuat yang sudah berkali-kali didatangi Ayah, Kakek dan seterusnya, namun belum juga bisa dikalahkan. Berangkat dari itu Muhammad Al-Fatih, seorang anak muda memiliki keresahan terhadap Konstantinopel. Menaklukkan Kota tersebut seakan menjadi life goalsnya. Inilah penting adanya keresahan pada umat dalam hidup kita. Sebab hidup tidak melulu tentang diri kita dan di sekitar kita. Banyak orang mengatakan sebuah karya lahir dari sebuah keresahan. Lihatlah Negara Turki sekarang dengan keindahan Hagia Sophianya. Segala kemakmuran Turki saat ini tak bisa lepas dari hasil kepemimpinan khalifah ketujuh Daulah Ustmaniyah ini.

Hari ini, setelah 29 Mei berlalu selama 565 kali, adakah pemuda islam seperti Mehmet lagi di dunia ini? Setelah 565 tahun Konstantinopel ditaklukkan, adakah pemuda islam yang memiliki keresahan terhadap Roma? Setelah 961 tahun Shalahuddin membebaskan Yerussalem, kemudian terjadi pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Adakah pemuda yang punya bara api serta strategi untuk mengenyahkan Israel dari tanah Palestina? Setelah 565 tahun yang lalu, apa yang terjadi pada pemuda umur 21 tahun jaman sekarang? Untuk itu temen-temen, patutkah kita terutama anak muda meresahkan hal yang remeh-temeh?

Mari teman-teman kita keluarkan keresahan-keresahan kita terhadap negara dan agama ini. Bukankah anak muda yang menjadi pelopor bangsa dan agamanya? Jika semua orang hanya memiliki keresahan terhadap kehidupannya masing-masing, lalu siapa yang akan menjadi problem solver pada segala permasalahan yang ada di dunia ini? Pasti ada, namun sangat kecil persentasenya. Mari teman-teman kita bersatu menjadi Muhammad Al-Fatih era kini. Mari berkaca lagi kebaikan apa yang sudah kita perbuat dan yang belum kita lakukan. Selamat berprogres teman-teman :)

Kamis, 12 April 2018


Selamat siang temen-temen. Apa kabar nih? Semoga selalu semangat terus yaa. Berdasarkan dua postingan sebelumnya, saya mau bahas sisi kehumasan yang ada di serial Drama The Publicist. Buat temen-temen yang belum baca review drama The Publicist buatan Viu Indonesia, yuk langsung di klik aja link disini yaa.

Tapi kita pendahuluan singkat dulu. Jadi The Publicist ini merupakan serial drama dari Viu Indonesia. Di sutradarai oleh Monty Tiwa dan dibintangi oleh Adipati Dolken, Prisia Nasution, Baim Wong, Poppy sovia dan Reza Nangin. Serial drama ini tayang di aplikasi Viu mulai November 2017. Drama ini menceritakan seorang Reynaldi (Adipati) aktor yang mengalami krisis kepercayaan publik karena tersandung skandal narkoba. Kemudian hadir seorang image consultant, Julia Tanjung (Prisia) yang diminta untuk membantu memperbaiki citra dan reputasi Reynaldi. Ada Robert Hanafi (Baim), pengusaha sukses sebagai teman lama Julia.  Well langsung aja saya akan review film ini berdasarkan sisi kehumasannya. Kalau dibikin jurnal atau karya ilmiah, mungkin judulnya gini 'Peran Humas Perbaiki Citra dalam Serial Drama Indonesia (Studi kasus Drama The Publicist dari VIU Indonesia).' Heheheh

1. Manfaatkan Digital Publicist.

Kata Mba Julia image building jaman sekarang itu erat kaitannnya dengan sosial media. Karena bagus untuk keberadaan di sosial media. Aneh sih disini Rey gak main sosial media sama sekali. Hampir gak realistis kalau seorang artis jaman now gak punya sosial media. Disini dijelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan untuk memperbaiki citra ialah menggencarkan sosial media. Of course, all people now, social media adalah tempat terbaik untuk pencitraan.

Dalam penggunaannya pun disini konsultan Julia mengarahkan untuk menetapkan target sasaran berdasarkan karakteristik sifat yang sesuai. Media sosial dimanfaatkan tidak hanya menjelaskan siapa kita. Akan tetapi dapat dimanfaatkan untuk sarana edukasi. Untuk media pembelajaran. Saya pernah denger kata dosen saya, pekerjaan PR itu esensinya tentang mengedukasi publik. Sebab kalau untuk menciptakan citra positif semua orang juga bisa. Namun bagaimana yang dipublikasikan mengandung value-nya. Ada nilainya, jadi substasinya gak terkesan picisan. Seperti Rey yang mengunjungi tempat rehabilitas narkoba dan memberikan pencerahan serta motivasi kepada mereka. Kemudian asisten yang diminta Julia sebagai Digital Publicist untuk melakukan live streaming di akun instagramnya Rey.

2. Public Relations harus punya network yang luas

 Public Relations maupun image consultant harus punya banyak relasi. Meskipun fokusnya adalah mengembangkan dan mempertahankan mutu. Tapi bisa sia-sia kalau gak punya jaringan yang luas. Kalau menurut saya, soalnya humas itu bisa bekerja dalam industri atau bidang apapun. Jadi humas Bank minimal harus punya kenalan orang-orang yang berkecimpung dalam keuangan dan perbankan. Humas perfilman, harus punya jaringan Production House, sutradara dan aktor-aktor. Humas seorang aktor pun lebih luas lagi. Tidak hanya harus kenal orang-orang dalam industri entertaiment. Melainkan tahu pihak-pihak yang terlibat dalam dunia seni peran beserta isinya. Seperti Julia yang punya kenalan teater Lampu sebagai tempat unjuk bakat Rey sebagai aktor hebar.

3. Good media relations

Melibatkan media sangat penting dalam pembentukan citra. Seperti halnya Julia yang mengundang para wartawan dari berbagai media untuk memperlihatkan kehebatan Rey di teater setelah selesai dari rehabilitas. Tidak hanya pembuktian secara langsung, Julia pun memberikan penegasan bahwasanya Rey merupakan aktor dengan akting yang sungguh luar biasa. Tidak sekedar mengundang, dengan sopan secara lisan maupun tulisan, Julia juga menjamu media dengan makan malam yang telah dia sediakan. Guna menciptakan rasa nyaman media untuk melakukan wawancara lebih lanjut. Pasca acara tersebut Julia dengan team membaca pemberitaan yang berisi tentang Rey. Hal ini juga yang seorang humas lakukan yaitu, media monitoring. Untuk kemudian dianalisis dan dievaluasi apakah pemberitaan tersebut menimbulkan citra positif, negatif atau netral.

4. Make a good looking


Dalam hal apapun, kita semua paham kalau jika ingin menggapai hasil yang memuaskan maka pondasinya harus kuat dulu. Sama halnya dengan perspektif kehumasan, jika ingin publik seneng, tertarik sama produk atau jasa kita, kita harus bikin dulu kemasannya sebagus mungkin. Dalam hal ini kemasannya ialah penampilan Reynya. Julia merubah Rey agar lebih good looking. Julia merubah semua style Rey agar terlihat professional dan lebih kekinian. Professional image tentu sangat berpengaruh untuk membangun citra positif.

5. Image building bukan pembohongan publik

Meskipun seorang humas harus totalitas dalam pembentukan citra. Namun bukan sebuah pembenaran jika harus melakukan pembohongan kepada publik. Humas harus tetap bersikap jujur sekalipun harus mengakui kesalahan. Tapi jujurnya harus yang berkelas, dengan tidak menjatuhkan diri sendiri. Dalam drama ini, Javier asisten Rey melakukan pembohongan publik, yang mana Javier mengumumkan di social media kalau Rey adalah aktor pemain sebuah film bernama Java Raphsody. Padahal pada tahap itu, Rey masih masuk tahap mau audisi. Belum tentu lolos. Well, be honest is still number one. PR always striving to be absolute the best.

6. Press conference untuk klarifikasi

Press conference merupakan solusi paling awal jika perusahaan terkena masalah. Tentunya setelah planning yang matang, perusahaan harus segera buka pembicaraan di publik. Jika perusahaan menghindar, publik akan menilai perusahaan mengatasi konflik dengan gaya yang tidak kooperatif. Apapun situasinya PR perlu menciptakan situasi tenang, dan meredakan suasana konflik. Seperti yang dilakukan Julia, saat penangkapan Rey dari BNN yang kedua kalinya. Julia melakukan penolakan tuduhan narkoba serta memberikan pembuktian bahwa tuduhannya tidak valid.

Well yeah saya berasa lagi kuliah 3 SKS Manajemen Humas hahaha. Correct me if i wrong. Silahkan bila ada yang ingin menambahkan. Yang belum nonton, harus nonton banget kalau kalian tertarik mempelajari dunia kehumasan. Yaa minimal sampai episode delapanlah. Selebihnya konflik-konflik hubungan antar Rey, Julia sama Robert aja sih.

Oh iya postingan sebelumnya saya lupa kasih kekurangan dan kelebihan. Jadi kelebihannya buat saya, serial drama ini bagus banget dari sisi penokohan, alur dan sinematografi.  Kalau kekurangannya, saya bingung kenapa gak diceritain kemana keluarga Robert, Julia dan juga Rey. Cerita akan lebih lengkap dan terasa lebih realistis jika diceritakan sedikit secara historis perihal keluarga mereka. Soalnya Julia hanya menceritakan adeknya saja. Saya kasih nilai drama ini 8 dari 10. Terima kasih yang udah baca sampai habis wkwkwk. Sampai ketemu di postingan selanjutnyaa.

Senin, 09 April 2018


Selamat siang temen-temen. Jadi mulai Maret lalu saya udah mulai aktif kuliah lagi. Setelah 7 bulan vakum untuk kerja dan istirahat di rumah. To be honest, hari pertama saya kuliah diisi dengan rasa full of lazy, badmood abis dan perasaan lain-lainnya yang bikin saya jadi malas kuliah. Awalnya saya semangat untuk kuliah lagi karena hanya ingin mengejar title sarjana, berhubung yang tahun lalu baru wisuda diploma. Saya merasa iri dengan orang-orang yang bisa mencapai gelar sarjananya.

But guess what i get in my first day of collage?

Saya diingatkan lagi bahwa kalau hidup itu bukan tentang cepet-cepetan memasuki babak kehidupan. Like i said in another post. Life is learning and giving the best. And the best isn't always the fastest. Life is about how you gain achieve something that people can be proud of it. Kita lupa tentang hausnya ilmu kaya waktu kita masih TK. Bagaimana semangatnya kita ingin mempelajari hal baru. Kebanyakan dari kita tidak tumbuh curiosity. Bahkan cenderung memakai cara instan tanpa menikmati proses sebuah keberhasilan.

Dulu saya merasa kurang paham betul pentingnya pendidikan. Saya merasa saya harus kuliah karena untuk mewujudkan cita-cita orangtua memasukkan anaknya di Perguruan Tinggi Negri. Saya tertarik kuliah karena teman-teman saya pun pada kuliah. Saya semangat kuliah hanya sekedar ingin terbebas dari masa SMA, dan masuk ke dunia yang baru. Sampai-sampai saya semangat kuliah hanya biar kaya impian orang-orang. Lulus Tepat Waktu.

Saya tidak tahu apakah hanya saya yang merasakan, beratnya kuliah lagi. Hanya karena yang lalu baru sampai jenjang D3. Kemudian lanjut lagi kuliah 1,5 sampai 2 tahun lagi. Yang kalau dikalkulasikan saya butuh 5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana saya. Jadi yaa ketika orang-orang sudah bisa melanjutkan babak kehidupan lainnya. Saya masih stagnan disini. Masih kuliah. S1 pun. Sebut saja saya orang yang tidak bersyukur karena bisa kuliah lebih tinggi.

Sampai saya sadar bahwasanya keberhasilan pendidikan tidak bisa diukur dengan rentang waktu dan dibatas oleh tempat. Belajar pun bisa dimana saja. Bertemu dengan orang baru juga termasuk kategori belajar, jika substansi bermanfaat. Pendidikan yang bikin kita aware sama kondisi dan kejadian sekitar. Tidak hanya terpaku menjalani kehidupan pribadi semata. Pendidikan bener-bener melatih kita untuk berbicara dengan baik. Modal untuk kita bisa masuk ke dunia luar. Bagaimana kita mau diterima dengan baik, jika ilmu yang kita punya tidak sepadan dengan lawan bicara kita. Pendidikan membantu kita untuk bisa memanage waktu dengan baik dan mengaplikasikan ilmu yang kita punya ke dalam keseharian kita. Pendidikan pula yang bikin kita naik level dari berbagai macam hal. Tidak hanya gaya bicara, namun gaya kita duduk, mendengarkan, melihat dan berpenampilan menjadi representatif seberapa berpendidikannya kita. Dan hal-hal tersebut yang akan dipakai di dunia sesungguhnya dan dinilai oleh banyak orang.

Berangkat dari itu saya belajar untuk lebih menghasilkan karya dari ilmu yang saya punya. Saya jadi memikikan banyak studi kasus yang bisa dikaitkan dengan keilmuan yang saya dapat selama kuliah. Saya merasa punya ambisi untuk melakukan banyak hal, bahkan diluar keilmuan saya. Saya jadi berpikir, seseorang yang bisa menjalani fase kehidupan di usia muda belum tentu mempunyai bekal yang cukup kuat. Jadi misalnya belum ditakdirkan untuk lulus kuliah, bekerja, menikah, dan punya anak. Yuk kita galih ilmu sedalam-dalamnya. Kita create diri kita menjadi orang yang lebih berpendidikan. Jangan lelah menuntut ilmu, karena semua yang kita dapatkan pasti akan membawa manfaat. Jika boleh mengutip saya sepakat pada seseorang yang percaya kalau apa yang sekarang saya upayakan, saya korbankan akan setimpal dengan yang saya dapatkan nanti di masa depan. Atau mungkin malah lebih. Sebab untuk berkembang, untuk menjadi seseorang yang lebih baik untuk berguna pada bangsa, agama, terutama untuk kita sendiri, itu batu loncatannya harus jelas Yang temen-temen perlu inget juga adalah zona nyaman adalah jebakan. Kita harus bikin gebrakan untuk buktiin sebuah perubahan dalam diri kita. Yeah saya juga berusaha keras untuk no comvert zone. Well, demi masa depan bangsa, anak, cucu kita nanti, semangat terus yaa temen-temen dalam menempuh dunia pendidikan. Jangan lupa bersyukur hari ini :)


Jumat, 30 Maret 2018


Halo temen-temen. Berhubung hari ini tanggal 30 Maret, Hari Film Nasional. Saya pengen review sebuah serial drama, berjudul seperti poster diatas, The Publicist. Menurut saya drama ini menjadi wajah baru dalam rekam jejak serial drama, maupun perfilman Indonesia. Kalau kalian pernah denger aplikasi VIU. Viu merupakan sebuah layanan video-on-demand (Film/Drama Korea terbaru dll). Tidak dipungut biaya selama 30 hari pertama dan selebihnya dikenai biaya 30ribu per bulan, jika ingin melanjutkan. Jadi Serial ini dipublikasikan di aplikasi Viu, yang kalian bisa download di ponsel, maupun tablet. Temen-temen bisa nonton video-video di Viu secara online maupun offline.

Buat temen-temen yang sering nonton drama korea (drakor), The Publicist bisa menjadi pilihan drama Indonesia rasa Korea. Drama yang sering melibatkan antara konflik percintaan dengan dunia politik, kedokteran, jurnalistik dan lain sebagainya. Kalau kalian pernah nonton Pinocchio, drakor yang bertemakan dunia wartawan. The Publicist ini menurut saya sebelas dua belas sama Pinocchio.  The Publicist melibatkan ilmu kehumasannya. Serial drama ini di sutradarai oleh Monty Tiwa, sutradara yang cukup banyak men-direct film-film layar lebar. Seperti Sabtu Bersama Bapak, Critical Eleven, Mau jadi Apa? dan film yang akan tayang April nanti Reuni Z. Dibintangi oleh aktor pemenang FFI 2013, Adipati Dolken, Prisia Nasution, peraih Piala Citra FFI juga tahun 2011, Baim Wong, Poppy sovia dan Reza Nangin.

Serial drama ini tayang sebanyak 13 episode mulai 22 November 2017, setiap hari rabu dan kamis. Dimulai dengan kisah seorang Reynaldi (Adipati) aktor yang mengalami krisis reputasi karena tersandung skandal narkoba. Kemudian datang seorang image consultant muda, cantik dan professional, Julia Tanjung (Prisia Nasution) yang diminta untuk membantu memperbaiki citra dan reputasi Reynaldi. Agar ia bisa kembali berkarir di dunia hiburan. Kemudian ada Robert Hanafi (Baim Wong) sebagai teman lama Julia, pengusaha muda yang maju ke Pilkada untuk pemilihan walikota. Dari situasi yang seperti ini, kita bisa merasakan drama Indonesia rasa korea.

Jadi, saya akan review berdasarkan dua sisi. Sisi penilaian teknis film itu sendiri dan sisi konten cerita dalam kacamata dunia kehumasan. Disclaimer ini kacamata saya pribadi. Tidak maksud untuk menjatuhkan atau melebih-lebihkan. Berhubung saya bukan orang film, saya akan menilai apa adanya sebagai orang awam. Kurang lebihnya mohon ditambahkan yaa temen-temen.

1. Poster

Poster-poster The Publicist ini menampilkan wajah Prisia, Adipati dan Baim wong saja. Background posternya, tempat kerja Prisia atau hitam dengan nuansa lampu-lampu. Kalau dari segi poster, buat saya pribadi tidak langsung tertarik untuk menontonnya. Mungkin karena saya tipikalnya butuh waktu lama untuk akhirnya memutuskan untuk menonton atau membaca suatu karya. Jujur first impression waktu sering lihat iklan tentang serial ini, my reaction is flat. I don't know, just i don't have any reason to watching this drama. Menurut saya, poster yang ditampilkan tidak mencirikan  nuansa filmnya seperti apa. But perhaps this is they said 'dont judge by cover.' Rupanya dalemnya wow menarikkkk.

2. Trailer

Trailer The Publicity berdurasi satu menit. Gaya trailernya menurut saya sudah terbilang mirip dengan trailer drama korea lainnya. Sangat mirip dengan ala-ala drakor karena pengambilan lokasi syuting ini ada yang di Jepang. Trailer juga ada subtitle bahasa inggrisnya. Saya kurang paham sih pengaruh keberadaan subtitle inggris di trailer ini. Kalo dramanya memang menggunakan subtitle, tapi berbahasa indonesia. Secara keseluruhan, trailernya menurut saya menggambarkan 60% alur cerita. Julia Tanjung dicintai oleh dua orang yang sangat berbeda, Reynaldi, mantan pecandu narkoba dan Robert, sang pengusaha muda.

 

3. Original Soundtrack.

Saya pernah baca di suatu platform kalo lagu tema atau soundtrack yang baik yang bisa membingkai cerita atau menggambarkan tokoh utama dalam film. Soundtrack film ini yang akan menjadi brand image suatu film. Sehingga apabila orang mengingat lagu tersebut, akan mengingat pula filmnya. Soundtrack The Publicist ini. Monty Tiwa sendiri yang menciptakan liriknya. Diaransemen oleh Andi Rianto dan dinyanyikan oleh Marcell Siahaan berjudul Changing Lanes. Bila ada permintaan rate, soundtrack ini saya beri nilai 8/10. Alasannya, pertema tentu originalitas lagunya. Kedua, cukup mewakili alur ceritanya. Seorang junkie yang ingin kembali, merubah citra diri menjadi positif. Seperti halnya judulnya Changing Lane merubah jalur.



4. Pemeran atau penokohan

Buat saya karakter yang dimainkan disini sudah pas dan sesuai porsinya. Tidak ada yang kurang dan dilebih-lebihkan. Prisia mampu memerankan karakter pekerja tangguh dan image consultant yang professional. Pun Adipati Dolken sudah tidak bisa diragukan lagi aktingnya mendekati sempurna dalam memerankan karakter Rey. Tapi sepertinya saya cenderung menyukai karakter Robert yang di perankan Baim Wong- yang menurut saya sangat istimewa. Jadi Robert ini kan workaholic banget, tapi Robert juga bisa sweet dan lembut sama Julia. Yang bikin saya sakit hati, Robert business oriented banget. Kaku gitu. Kurang bisa membawa suasana menjadi menyenangkan. Tapi kalau Rey terlalu anak kecil sifatnya, kalo gak suka sama sesuatu langsung pergi gitu aja~ So, yeah karakter mereka kuat banget. Saya pernah denger penokohan dikatakan sukses, kalau berhasil membuat penonton cinta atau kesel banget sama peran yang dimainkan. Berarti menunjukan keberhasilan dalam berakting.

5. Konten Cerita

Jadi tema serial drama ini menurut saya merupakan gabungan dunia aktor dengan dunia kehumasan. Pada episode pertama kita disuguhi dengan lokasi syuting Rey, lalu ada casting film, syuting iklan, dan audisi teater. Meski menurut saya, sedikit lebih banyak unsur kehumasannya seperti keterlibatan pers pada saat wawancara, konferensi pers, media sosial dan citra dalam penampilan juga sikap. Opening dan alurnya drakor banget, maju mundur gitu. Klimaks atau konfliknya gak picisan kaya sinetron. Cukup gak bisa ditebak. Dengan adanya konflik masa lalu disini buat saya menjadi nilai plus kesamaan dengan drama korea.

6. Sinematografi

Cukup suka pengambilan gambarnya. Pergantian shoot per shootnya bagus. Apalagi pas scene Rey mabuk di jalanan, udah kelas drakor banget. Colour gradingya juga hidup. Yeah, you know sekelas Monty Tiwa udah gabisa diragukan lagi filmnya.

7. Scene dan dialog terbaik

Saya suka setiap scene Julia yang bareng sama Robert. Menggambarkan hubungan dua orang dewasa yang sangat profesional. Dialog terbaiknya "You're a great actor rey, you have to know that. Gak ada jumlah narkoba yang bisa hapus itu." In my perspective, it's like mau seburuk apapun masa lalu kelam kamu, yang namanya udah bakat, itu gak akan bisa tenggelam :')


Di hari film nasional ini, saya berharap yang terbaik untuk perfilman Indonesia. Semoga semakin banyak produksi film-film yang memiliki nilai-nilai positif dan edukasinya. Jadi tidak hanya sekedar menghibur saja. Apapun genre atau temanya, film bisa mewakili karakter bangsa Indonesia. Suatu film lahir bukan untuk tandingan film-film yang sudah ada. Melainkan menjadi perkembangan pencapaian film yang harus lebih baik lagi. Dan sebagai kacamata seorang muslim, saya berharap akan lebih banyak lagi produksi film yang punya nilai islami, meneruskan dakhwah rasulullah.

Last, jaya dan dukung terus perfiman Indonesia(:

Jumat, 02 Februari 2018

Hari ini 1 Januari 2018. Udah seminggu film Dilan 1990 tayang di bioskop. And guess what, baru hari ke 7 tayang, penontonya sudah mencapai 2 juta lebih. Selamat tim produksi Falcon beserta para kru dan pemainnya. Buatku ini merupakan sebuah rekor sih. Rekor untuk film yang merupakan adaptasi dari sebuah novel. Juga rekor untuk film bergenre remaja SMA. Film Dilan cukup booming dengan berbagai memenya tentang beberapa dialog dan adegan yang ada di film ini. Aku tidak akan membahas beratnya rindu seperti yang ada pada dialog. Namun jangan hujat aku karena kesibukanku, sampai detik ini aku belum juga nonton filmnya. Honestly, i excited enough to waching this movie.

Terlepas karena film Dilan dosis bapernya tinggi, apalagi karena pemain utamanya itu Iqbal Ramadhan. Ada keinginan nonton Dilan karena udah pernah baca ketiga novelnya karya Pidi Baiq. Kalau kalian team baca novelnya dulu baru nonton filmnya atau nonton dulu filmnya belum belum baca novelnya? Novel Dilan aku baca kalau tidak salah tahun 2015. I curious enough apakah filmnya cukup representatif dari segala hal yang ada di novelnya. Alasan-alasan orang nonton film di bioskop pasti beragam macam. Ada orang yang mau nonton sebuah film, tapi tidak termotivasi untuk menontonnya di bioskop. Jadi nunggu filmnya tayang di TV atau keluar di bioskop online aja gitu. Berikut lima alasan orang-orang yang nonton film di bioskop.

1. Film yang di adaptasi dari novel. 

Kebetulan aku adalah salah satu orang yang sering menonton film dari adaptasi novel yang udah ku baca. Film pertama yang ku tonton itu film Laskar Pelangi. Laskar Pelangi menurut tante wikipedia, termasuk kategori film dengan penoton terbanyak yaitu sekitar 4 jutaan. Novel yang aku baca waktu SD itu, aku tonton sebanyak dua kali pas SMP.  Film ini masih menginspirasi sepanjang hidupku. Mulai dari ceritanya, pemeran-pemerannya bahkan lirik lagu soundtracknya. Ah, jadi mau nostalgia dengan mimpi-mimpi kecil jaman SMP.

Tante Wikipedia
2. Memiliki kesamaan dengan film tersebut.

Akhir tahun 2016, aku nonton film Negeri Van Orange dengan alasan utama udah baca novelnya beberapa bulan lalu. Gak menyangka banget kalau mau di film-in. Alasan aku nonton film itu sebagai nostalgia karena latarnya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda. Jadi mengingat jaman sempet tinggal di negara tulip dulu. Waktu itu aku juga pernah review filmnya di sini. So orang bisa termotivasi untuk nonton sebuah film mungkin karena memiliki kesamaan dari segi pengalaman. Seperti mantan-mantan santri mungkin akan memutuskan untuk nonton Cahaya Cinta Pesantren.

3. Suka sama genrenya atau Aktor pemainnya bagus

Gak jarang, orang akhirnya memutuskan menonton sebuah film di bioskop karena yang main salah satu artis idolanya. Beberapa kali aku denger curhatan temen, yang rela-relain nonton sebuah film karena ada Herjunot Alinya. Atau karena ada Reza Rahadiannya. Banyak juga orang yang tertarik dengan sebuah film karena menaruh attention pada film tersebut. Sebab bergenre thriller, horor, komedi, romance, islami, action,atau animasi mungkin. Ada satu film bergenre islami yang menginspirasi banget buat aku. Ada yang masih inget film Iqro? film garapan masjid Salman ITB yang melibatkan tentang membaca Al-Qur'an. Masih inget banget kebetulan waktu itu lagi ada masalah, setelah nonton film itu entah kenapa jadi menemukan pencerahan.

Berhubung suka sejarah, aku jadi tertarik dengan film dokumenterThat's why aku juga sering nonton film yang memang di angkat dari kisah nyata di masa lalu. Film-film sejarah yang pernah ku tonton itu, Sang Pencerah; sejarahnya Muhammadiyah. Juga kisah presiden kita Pak BJ.Habibi, dari jaman masih kuliah sampai nikah dengan almarhumah ibu Ainun. Ah sama ini film Dibalik 98, latar tempat dan suasananya menggambarkan sejarah banget pas ricuhnya rezim Soeharto 1998. Di balik 98 termasuk film yang kutonton sebanyak dua kali di bioskop. Tentu dengan temen yang berbeda.

4. Sensasi nonton bersama-sama

Ada sebagian orang yang kurang bisa nonton sendiri. Seakan lebih nyaman untuk menonton bersama di bioskop. Pun dengan orang-orang yang tidak di kenalinya. Katanya sih feelnya lebih dapet daripada nonton sendiri di rumah dengan laptopnya. 

5. Refreshing atau nemenin temen

Pas jaman kuliah, pernah nonton film Supernova,  Now You See Me 2, Spiderman, Assalamu'alaikum Beijing dan Koala Kumal cuma karena iseng aja cari hiburan. Refreshing dari rutinitas yang penat dan kadang membosankan. Nonton film Hangout pun cuma sebatas nemenin adik. Iya, nonton film luar pun aku cuma sekedar iseng aja. Of course manfaat dari nonton iseng bisa di jadikan bahan pembicaraan biar makin nyambung ngobrol sama temennya. Berdasarkan riset kecilku di Instagram, orang pergi nonton ke bioskop lebih banyak dengan alasan ini ketimbang karena suka genrenya. It means kita gak bisa pungkiri kalo nonton film di bioskop merupakan salah satu bentuk hiburan masyarakat Indonesia.



Padahal ujung-ujungnya juga bakal tayang di TV, tapi mungkin alasan di atas bisa membuat orang  tidak sabar menunggu filmnya keluar di bioskop online. Ada satu alasan terakhir kalau dari aku, why finaly i decided to watching a movie in cinema? Demi mendukung dunia perfilman Indonesia. Klasik sih emang hehe. Berhubung dulu pernah bercita-cita jadi sutradara film walaupun sekarang engga lagi. I only be a movie observer. Tapi niatan untuk coba bikin film tetep ada. Bolehlah kalau ada projek film, mungkin bisa di libatkan heheh. That's why i passionate enough to editing video.
Anyway, Kalau kalian nonton film di bioskop karena alasan nomor berapa? Atau ada yang punya alasan lain mungkin. Tell me below the comment :)


Senin, 22 Januari 2018

Alhamdulillah, 15 Januari 2018 kemarin aku baru aja memenangkan Juara dua Hiburan Lomba blog dari dompet dhuafa. Jujur ini pertama kalinya ikut kompetisi blog ini. Aku bersyukur banget bisa menjadi salah satu pemenang, meskipun bukan pemenang utama. Biasanya cuma ikut lomba tulis cerita aja. Sebelum mulai nulis, aku searching dulu karakteristik pemenang seperti apa. Selain pastinya mengikuti syarat dan ketentuan, juga harus ada infografik atau gambar pendukungnya sebagai ilustrasi sebuah tulisan.

Pengumuman Pemenang di Dompet Dhuafa

Entah ini yang ke berapa kalinya, aku merasa kalo jadi content creator dengan media blog itu rupanya gak semudah yang ku kira. Padahal yaa hanya modal nulis doang kan ya. Tapi kenyataanya gak sesimpel itu. Selain kita harus mempertanggung jawabkan apa yang kita tulis. Kita juga perlu berpikir keras dengan memperhatikan relevansi tulisan kita.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan tulisanku, aku menemukan banyak hal yang ada pada sang juaranya. Namun tidak kutemukan pada tulisan blogku. Well, i would like to review juara 1 dan juara 3. Kenapa juara 2 enggak? Karena buatku, juara 2 memang sudah bagus dari segi kontennya. Juara pertama dan juara ketiga sudah memiliki domain sendiri yaitu www.dudukpalingdepan.com dan joecandra.com. Jadi menurutku inilah 5 alasan mengapa mereka pantas dan layak untuk menang.

1. Redaksi yang di pakai ringan dan enak di baca. 

Runutan tulisan tidak langsung serta merta membahas topiknya, tapi menceritakan pengalaman atau kisah pribadi mereka. Yang which is ini related banget menurutku sama pengalaman kebanyakan orang. Juara pertama awalnya menceritakan semasa kuliahnya dulu akif dalam lembaga kemasyarakatan, lalu setelah mempunyai keluarga tetap menjadi relawan namun berupa donasi. Sedangkan juara ketiga berawal dari salah jurusan saat kuliah, lalu berkiprah di UKM untuk mengembangkan passionnya. Berkat passionnya dalam UKM, dan modal salah jurusan ini justru menjadi bahan untuknya mengajar dan menjadi relawan untuk banyak orang. Yang tulisan juara 3 aku ini aku suka banget sih, karena alur tulisannya gak ngebosenin. Dari menceritakan tentang pendidikan sampai bercerita dengan jelas mengenai Dompet Dhuafa. Di sini aku ngerasa udah beda banget sih, karena tulisanku gayanya jurnalis banget. Jadi agak kaku gitu kesannya

2. Banyak foto dan infografinya. 

Of course rupanya foto-foto dan ilustrasi yang ku tampilkan belum cukup untuk menjelaskan secara gamblang apa yang ku maksud.

Desain Ilustrasi yang di pakai Juara Pertama

Lucu ya, ini desain medsos Dompet Dhuafa yang di bikin sama Juara pertama
Gambar Ilustrasi juara 3

3. Tulisannya sangat informatif dan kaya akan data dan nilai-nilai. 

Hal ini menunjukkan bahwa tulisannya sangat edukatif. Dengan memasukkan nilai-nilai, maka tulisan bisa di ambil pelajaran atau hikmah yang cukup besar oleh pembaca.

Data mengenai pendidika oleh juara 3


Survey data donasi dari juara 3
 Adapun nilai-nilai yang di sisipkan ke dalam tulisan di lihat dari quotes-quotes, misalnya seperti yang terdapat pada tulisan juara 3 ini. Seseorang akan di kenang dan di ingat oleh orang lain ketika orang tersebut memiliki nilai. Quotes ini di sisipkan dalam menjelaskan mengenai Hero Zaman Now.  

Atau yang seperti juara 1 katakan ini
Relawan tak di bayar bukan karena tak bernilai, tapi karena tak ternilai. Kalimat ini ia tambahkan setelah menceritakan beragm banyak manfaat dan keuntungan yang ia dapat setelah menjadi relawan sosial.
 
4. Sangat menonjolkan program-program dan bagaimana dompet dhuafa bekerja. Tuh gimana gak bisa jadi juara, kalau selengkap ini.
Juara 1

5. Mendefinisikan Dompet Dhuafa dengan redaksi sendiri yang mudah di ingat. Sebagai closing penulis blog ini lagi-lagi juga melibatkan dompet dhuafa yang di sesuaikan dengan tema tulisannya.

Dompet Dhuafa memang benar-benar solusi kekinian yang memudahkan generasi milenial dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan menangani kemiskinan. -Juara3.

Keren-keren ya program Dompet Dhuafa, bukan hanya banyak programnya tapi terstruktur dan tepat sasaran. Lembaga seperti ini cocok sekali untuk kita yang bekerja, sibuk mengurus keluarga, dll sehingga tidak sempat turun langsung sebagai relawan. -Juara 1

Dari kelima hal di atas buat jadi pelajaran aku banget, untuk ke depannya lebih lengkap, informatif dan edukatif lagi. Semoga bermanfaat. Silahkan buat kalian yang mau ikutan lomba blog, bisa diterapkan 5 hal di atas tadi. But this is my version of review their blog. Mungkin kalian kalau sudah baca tulisan mereka menemukan lagi alasan lainnya sebagai bukti kelayakan pemenang. Sampai ketemu di postingan selanjutnyaaaa