Jumat, 30 Mei 2014

Meskipun emang gue emang belom jadi seorang ibu ataupun mendekati jadi calon ibu, tapi yaa anggap aja ini curahan hati gue selama hidup 18 tahun. haha. maklumin yah.

1. Dari kecil anak dilarang di bentak. jika ingin berlaku tegas, okelah cukup waktu si anak masih kecil saja. kalau si anak sudah beranjak remaja apalagi dewasa, jangan gunakan bentakan. karena mereka seusia mereka sudah mengenal akan sakit hati, dan perlu di camkan bahwa anak remaja semakin dilarang keras dengan kata 'jangan' maka si anak malah melakukan yg orangtua larang. jadi jika ingin melarang sesuatu pada anak, gunakanlah pengertian, pendekatan selayaknya seorang teman. asumsi saya, jika orangtua sudah bisa seperti teman untuk anaknya, nantinya sang anak cenderung lebih mematuhi dengan ikhlas perintah orangtua. coba kalo anak sudah menjaga jarak dengan orangtua, menganggap gak cocok curhat dengan orangtua, merasa pasti akan selalu dimarahin dan disalahkan sama orangtua, waaah nantinya itu cenderung si anak akan susah di atur, susah mengikuti apa orangtua, tidak mudah mengerti apa yg orangtua maksud. Sebaiknya ini sudah di terapkan sejak kecil. memberi pemahaman yg baik pada setiap larangan yg di berikan pada anak2. karena ga semua anak mengerti apa yg di maksudkan orangtua.
2. Di bentak saja ga boleh apalagi maen pukul, tendang dan sebagainya. ini malah membentuk si anak menjadi karakter yg keras dan kasar, baik ucapan maupun perilaku. jadi untuk para orangtua, cobalah untuk tidak mudah melayangkan tangannya pada sang anak, apalagi mengeluarkan kata-kata yg membuat anak sakit hati, tanpa memberi penjelasan dan pemahaman yg baik. karena semua yg anda lakukan pada anak, dari perilaku negatif dan positif, di masa yg akan datang nantilah sang anak akan menjadi sangat keras dan kasar, mungkin lebih dari apa yg anda para orangtua ajarkan pada si anak. jadi mulailah dengan ketegasan dengan lembut pada anak, agar jika anak besar nanti, ia tak menjadi karakter yg tidak bapak dan ibu inginkan.
3. jadilah tempat curhat yg baik untuk anak. jika memang si anak sudah remaja bahkan dewasa nanti, pasti anak cenderung lebih dekat dengan sahabat-sahabatnya dan hapenya, minimal para orangtua bisa menjadi tempat anak memberi tahu rahasia hisupnya. gak sekedar tempat anak minta uang dan segala macem fasilitas.
3. anak yg baik hanya untuk orangtua yang baik. begitupula anak yg terdidik baik hanya milik orangtua yg mendidik anak dengan baik. eh ? belibet ya kata2nya haha. ya pokonya begitulah. sebenarnya awal dari semua itu adalah orangtua, apakah orangtua sudah mendidik anak dengan baik ? kita tidak bisa salahkan si anak. mengapa ? karena anak blum bisa membedakan yg mana yg baik yg mana yg buruk. orangtua yg lebih tau, jadi berilah contoh mendidik yg baik, agar ke depannya nanti anak ibu dan bapak bisa sesuai harapan.

ingat perilaku keras hanya mengakibatkan anak lebih keras daripada yg anda contohkan kepada anak. kan kasian cucu anda, jika anak anda tidak mendidik dengan baik, maka akan mengakibatkan fatal. bisa membuat masa depan yg suram kepada anak.
Waktu gue kecil, gue sempet tinggal dan sekolah di Holland. Ngikut bokap gue kuliah di sana. Ibu kota belanda itu Amsterdam.
Sedangkan tempat gue tinggal dulu itu adalah kota Delft. karena bokap gue kuliah di Technic University Delft.

Waktu kecil, gue pernah ke tempat rekreasi namanya Madurodam. Yaitu seperti museum atau lebih tepatnya di sana banyak miniatur2 kecil semua tempat yang ada di Belanda. mulai dari kerajaan, pelabuhan samapai bandara.
di sana juga punya baju adat lho. yg seperti ini..














gue kangen sama belanda. berharap pingin menikmati musim salju lagi di sana :) 
karena di sanaaa gue nemuin temen pertama yg sampai saat ini  masih gue inget. entah bagaimna kabar dia sekarang. yang pasti cukup banyak kenangan gue di sanaa :)