Jumat, 02 Februari 2018

Hari ini 1 Januari 2018. Udah seminggu film Dilan 1990 tayang di bioskop. And guess what, baru hari ke 7 tayang, penontonya sudah mencapai 2 juta lebih. Selamat tim produksi Falcon beserta para kru dan pemainnya. Buatku ini merupakan sebuah rekor sih. Rekor untuk film yang merupakan adaptasi dari sebuah novel. Juga rekor untuk film bergenre remaja SMA. Film Dilan cukup booming dengan berbagai memenya tentang beberapa dialog dan adegan yang ada di film ini. Aku tidak akan membahas beratnya rindu seperti yang ada pada dialog. Namun jangan hujat aku karena kesibukanku, sampai detik ini aku belum juga nonton filmnya. Honestly, i excited enough to waching this movie.

Terlepas karena film Dilan dosis bapernya tinggi, apalagi karena pemain utamanya itu Iqbal Ramadhan. Ada keinginan nonton Dilan karena udah pernah baca ketiga novelnya karya Pidi Baiq. Kalau kalian team baca novelnya dulu baru nonton filmnya atau nonton dulu filmnya belum belum baca novelnya? Novel Dilan aku baca kalau tidak salah tahun 2015. I curious enough apakah filmnya cukup representatif dari segala hal yang ada di novelnya. Alasan-alasan orang nonton film di bioskop pasti beragam macam. Ada orang yang mau nonton sebuah film, tapi tidak termotivasi untuk menontonnya di bioskop. Jadi nunggu filmnya tayang di TV atau keluar di bioskop online aja gitu. Berikut lima alasan orang-orang yang nonton film di bioskop.

1. Film yang di adaptasi dari novel. 

Kebetulan aku adalah salah satu orang yang sering menonton film dari adaptasi novel yang udah ku baca. Film pertama yang ku tonton itu film Laskar Pelangi. Laskar Pelangi menurut tante wikipedia, termasuk kategori film dengan penoton terbanyak yaitu sekitar 4 jutaan. Novel yang aku baca waktu SD itu, aku tonton sebanyak dua kali pas SMP.  Film ini masih menginspirasi sepanjang hidupku. Mulai dari ceritanya, pemeran-pemerannya bahkan lirik lagu soundtracknya. Ah, jadi mau nostalgia dengan mimpi-mimpi kecil jaman SMP.

Tante Wikipedia
2. Memiliki kesamaan dengan film tersebut.

Akhir tahun 2016, aku nonton film Negeri Van Orange dengan alasan utama udah baca novelnya beberapa bulan lalu. Gak menyangka banget kalau mau di film-in. Alasan aku nonton film itu sebagai nostalgia karena latarnya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda. Jadi mengingat jaman sempet tinggal di negara tulip dulu. Waktu itu aku juga pernah review filmnya di sini. So orang bisa termotivasi untuk nonton sebuah film mungkin karena memiliki kesamaan dari segi pengalaman. Seperti mantan-mantan santri mungkin akan memutuskan untuk nonton Cahaya Cinta Pesantren.

3. Suka sama genrenya atau Aktor pemainnya bagus

Gak jarang, orang akhirnya memutuskan menonton sebuah film di bioskop karena yang main salah satu artis idolanya. Beberapa kali aku denger curhatan temen, yang rela-relain nonton sebuah film karena ada Herjunot Alinya. Atau karena ada Reza Rahadiannya. Banyak juga orang yang tertarik dengan sebuah film karena menaruh attention pada film tersebut. Sebab bergenre thriller, horor, komedi, romance, islami, action,atau animasi mungkin. Ada satu film bergenre islami yang menginspirasi banget buat aku. Ada yang masih inget film Iqro? film garapan masjid Salman ITB yang melibatkan tentang membaca Al-Qur'an. Masih inget banget kebetulan waktu itu lagi ada masalah, setelah nonton film itu entah kenapa jadi menemukan pencerahan.

Berhubung suka sejarah, aku jadi tertarik dengan film dokumenterThat's why aku juga sering nonton film yang memang di angkat dari kisah nyata di masa lalu. Film-film sejarah yang pernah ku tonton itu, Sang Pencerah; sejarahnya Muhammadiyah. Juga kisah presiden kita Pak BJ.Habibi, dari jaman masih kuliah sampai nikah dengan almarhumah ibu Ainun. Ah sama ini film Dibalik 98, latar tempat dan suasananya menggambarkan sejarah banget pas ricuhnya rezim Soeharto 1998. Di balik 98 termasuk film yang kutonton sebanyak dua kali di bioskop. Tentu dengan temen yang berbeda.

4. Sensasi nonton bersama-sama

Ada sebagian orang yang kurang bisa nonton sendiri. Seakan lebih nyaman untuk menonton bersama di bioskop. Pun dengan orang-orang yang tidak di kenalinya. Katanya sih feelnya lebih dapet daripada nonton sendiri di rumah dengan laptopnya. 

5. Refreshing atau nemenin temen

Pas jaman kuliah, pernah nonton film Supernova,  Now You See Me 2, Spiderman, Assalamu'alaikum Beijing dan Koala Kumal cuma karena iseng aja cari hiburan. Refreshing dari rutinitas yang penat dan kadang membosankan. Nonton film Hangout pun cuma sebatas nemenin adik. Iya, nonton film luar pun aku cuma sekedar iseng aja. Of course manfaat dari nonton iseng bisa di jadikan bahan pembicaraan biar makin nyambung ngobrol sama temennya. Berdasarkan riset kecilku di Instagram, orang pergi nonton ke bioskop lebih banyak dengan alasan ini ketimbang karena suka genrenya. It means kita gak bisa pungkiri kalo nonton film di bioskop merupakan salah satu bentuk hiburan masyarakat Indonesia.



Padahal ujung-ujungnya juga bakal tayang di TV, tapi mungkin alasan di atas bisa membuat orang  tidak sabar menunggu filmnya keluar di bioskop online. Ada satu alasan terakhir kalau dari aku, why finaly i decided to watching a movie in cinema? Demi mendukung dunia perfilman Indonesia. Klasik sih emang hehe. Berhubung dulu pernah bercita-cita jadi sutradara film walaupun sekarang engga lagi. I only be a movie observer. Tapi niatan untuk coba bikin film tetep ada. Bolehlah kalau ada projek film, mungkin bisa di libatkan heheh. That's why i passionate enough to editing video.
Anyway, Kalau kalian nonton film di bioskop karena alasan nomor berapa? Atau ada yang punya alasan lain mungkin. Tell me below the comment :)