Senin, 12 Desember 2016

Image result for budaya mencontek
Sumber Gambar Ini
Salah satu budaya buruk pelajar Indonesia adalah menyontek. Mencontek menurut bahasa arab disebut dentan ghish (الغش) dan khadi'ah (الخد يعة) yang berarti tipu daya. Adapun pengertian dalam bahasa inggris cheating memiliki makna asal dari menipu, memperdaya, berperilaku tidak jujur dan melanggar aturan secara sengaja. Media mencontek bisa lewat teman, gadget atau buat kertas contekan sendiri. Budaya yang satu ini amat sangat mendarah daging di Indonesia. Dari kalangan pelajar, tenaga pengajar, bahkan pejuang skripsi, tesis dan disertasi ikut melestarikan budaya menyontek.

Penyebab terbesar pelajar Indonesia untuk menyontek adalah tidak belajar. Dikarenakan malas buka buku, malas belajar dan malas buat berusaha. Kalaupun mereka sudah belajar, dan ada soal yang mereka gabisa jawab, maka mereka akan menyalin jawaban teman atau serching di internet. Motivasi pelajar Indonesia untuk menyontek tak lain adalah mengejar nilai setinggi-tingginya. 
Mayoritas pelajar bahkan meyakini bahwa nilai adalah segalanya. Nilai yang bikin lulus ujian, nilai yang bikin keterima di PTN favorit atau nilai yang bikin kita diterima di seleksi administratif pekerjaan. Buat mereka bukan cara yang terpenting, melainkan hasilnya. Jika dikaitkan dengan ilmu psikologi, budaya mencontek ini di latarbelakangi oleh bagaimana orangtua dan guru mendidiknya, lingkungan, dan nilai-nilai yang dianut. Ketiga hal tersebut yang menjadi tombak dari pilihan menyontek.
Kebanyakan dari pelajar Indonesia melupakan bahwa "Nilai-nilai yang terkandung dalam amal kita, sama usaha yang dinilai oleh Allah SWT jauh lebih penting daripada nilai kuantitatif di kertas." Urgensi amal kita jauh lebih penting dari nilai yang kita dapat dari hasil mencontek.
Allah Maha melihat, Allah Maha mengetahui. Sekecil apapun perbuatannya kita akan diminta pertanggung-jawabannya sama Allah di Yaumil Akhir nanti. Sesepele apapun, sesederhana apapun, termasuk perilaku contek-mencontek ini. Dari kebanyakan orang yang memelihara budaya ini, adapula yang sudah berprinsip untuk tidak mencontek dan memberikan contekan. Lantaran sudah susah-susah belajar, dan semudah itu orang-orang menyalin hasil jawaban kita. 

Buat aku sendiri, ujian menjadi tolak ukur atas pemahaman kita terhadap materi yang selama ini didapatkan. Dan nilai yang menjadi posisi seberapa persen kita menguasai materi tersebut. Sejatinya kita kuliah sekolah 12 tahun dan dilanjiutkan kuliah 4 tahun, tujuannya ialah untuk menuntut ilmu dan medapatkan ridho Allah. Sesungguhnya ijazah hanyalah formalitas dalam dunia pendidikan. Yang terpenting adalah pengaplikasiannya, ilmu yang akan bermanfaat untuk diri kita, orang lain bahkan berguna bangsa ini. Lantas kalau kita nyontek, esensi mencari ilmu apa yang kita dapat selama ini, bahkan tega melakukan hal yang sejatinya tidak Allah ridhoi?

Ketakutan dengan teman kita, kalau ga ngasih contekan akan kalah dengan rasa takut kita kepada Allah. Statement nilai adalah segalanya, seharusnya bisa tersisih dengan reminder hal-hal yang tidak Allah ridhoi, dan dengan hal-hal yang menjerumuskan kita kepada liang dosa. Perasaan mengerjakan ujian hasil jerih payah sendiri tanpa mencontek dan memberikan contekan, akan jauh lebih menyenangkan daripada mendapatkan nilai hasil hasil contekan atau mefasilitasi budaya  mencontek.
Iyasih nilainya bagus, tapi kalo timbangan amal buruk lo lebih berat begimane? :(
Allah gak akan merubah takdir seseorang sampai seorang tersebut melakukan usaha dalam merubah dirinya sendiri. Mencegah kemungkaran yang paling mudah adalah mencegah melewati hati. Selama kita mengingkari bahwasanya mencontek itu adalah dosa, salah dan kita tidak memfasilitasi budaya tersebut, insyaAllah yang kita lakukan tidak terhitung dosa. Semoga budaya mencontek dan memberi contekan perlahan bisa menjamur dan  tidak diimplementasikan oleh generasi selanjutnya. Aamiin.

Jumat, 21 Oktober 2016

Umur 14-16 saya merasa tidak terlalu terbuka dengan orang tua. Diusia saya yang sekarang, saya merasa dulu di Umur saya 17-18 tahun saya mulai mencoba berontak dari hal-hal yang tidak orangtua saya bolehkan. Saya merasa terganggu apabila orangtua ngehubungin saya terus dan mengkhawatirkan hal-hal kecil. Umur 18 tahun saya merasa tidak bebas karena hal-hal kecil pun selalu dipermasalahkan dengan orangtua. Saya merasa umur 18 tahun adalah usia yang cukup dewasa untuk saya mengambil keputusan sendiri. Umur 18 tahun saya merasa cukup bisa dalam mengatur rutinitas dan hal-hal lainnya. Sedangkan pada usia 19 tahun saya sudah pasrah tidak mau ambil pusing dengan lagi-lagi ketidaksesuaian keinginan orangtua dengan keinginan saya sendiri. Dan di usia 20 tahunlah, saya baru tersadar betapa pentingnya peran orangtua bagi masa depan dunia dan akhirat saya. Mungkin ya dari dulu SMA sadar, namun tidak bisa menjelaskan secara rinci dan luas kenapa peran orangtua sangat penting untuk setiap anaknya.

Orangtua adalah madrasah pertama bagi setiap anak. The first role model bagi anak adalah orangtuanya. Di usia-usia saya sebelumnya entah kenapa saya belum percaya diri dan mampu 100% untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa terimakasih saya kepada orangtua. Saya merasa di usia 20 tahun ini saya baru benar-benar full memberikan perhatian kepada mereka, mengikuti semua apa yang diinginkannya dan lain-lain.

Untuk ukuran mahasiswa yang jauh dari orangtuanya, dan pulang tiga atau dua minggu sekali, orangtua saya masih sangat perhatian di usia saya yang sudah mulai berkepala dua. Ketika dini hari, orangtua saya mengirim pesan singkat agar saya bangun shalat tahajud, dan masak nasi untuk sarapan. Di siang hari pun orangtua saya mengingatkan untuk segera makan siang, dan jangan sampai telat. Setelah saya pulang kuliah sekitar jam lima, ibu saya pun mengingatkan untuk membeli makan malam terlebih dahulu sebelum menuju kosan. Di semester 5 ini memang tugas dan system belajarnya benar-benar beda dari semester sebelumnya. Ya memang harus diwajari, karena semester 5 ini adalah semester terakhir saya kuliah efektif. Sehingga tugas dan dealine yang saya hadapi bener-bener dahsyat.Di awal semester 5 saat hecticnya bimbingan dan pengumpulan laporan PKL, selama semingu jadwal makan tidur dan istirahat saya sangat tidak teratur. Waktu saya sangat disita dengan ngerjain laporan PKL. Sampe pas akhir pekannya, saya jatuh sakit,. Gak ada makanan dan minuman yang bisa masuk ke perut. Dan betapa mulia hati kedua orangtua saya, mereka datang menjenguk di hari kedua saya sakit.

Beberapa kali memang saya seringkali jatuh sakit, akibat gak bisa kontrol makan dan tidur karena sibuknya kuliah. Fisik saya terbilang lemah, sehingga orangtua saya juga memberikan fasilitas dan materil yang memadai agar saya tetap sehat dan lancar kuliahnya. Entah mulai sejak kapan, saya sudah sering menanyakan kegiatan sehari-hari orang tua saya. Usia 18 tahun awal masuk kost, ibu saya rajin banget sms saya sekedar mengingatkan hal-hal kecil seperti kunci pintu kosan. Jaman semester satu, ibu saya juga masih rajin nganterin saya balik ke kosan kalau akhir pekan saya pulang ke rumah. Dan saya menyesal kenapa dulu saya tidak memberikan perhatian full ke orangtua. Yang saya tanyakan cukup sekedar kabar kesehatan dan kondisi di rumah. Saya ga nanyain ibu sedang apa, sudah makan apa belum, atau lagi ada di mana.

My Half

Saya paham hal-hal yang tidak kita inginkan bisa saja terjadi pada saya ataupun pada orangtua saya. Tidak ada yang tau perihal waktu kapan salah satu dari kami mengakhiri petualangan di dunia. Di usia 18 tahun kebawah saya sama sekali tidak terlintas dan tersadar, bahwa kapan aja kita bisa dihadapkan dengan kondisi kehilangan orangtua atau berakhirnya hidup diri saya sendiri. Dan mulai usia 19 tahun, gatau kenapa saya mulai membayangkan bagaimana hidup saya nanti dengan ketiadaan orangtua. Sebagai anak pertama, sekarang orangtua lebih banyak diskusi atau bercerita kepada saya. Dalam beberapa hal yang berkaitan dengan kedua adik saya, orangtua mulai menitipkan dan mempercayakan saya untuk mulai membantu mengurusi adik-adik. Adik saya yang pertama baru masuk kuliah arsitektur di Semarang. Dan adik saya yang kedua duduk dibangku SMP kelas 2. Saya rasa, saya terlambat. Baru di usia menjelang awal 21 tahun, saya memberikan 100 persen perhatian saya kepada orangtua dan adik-adik. Setiap dua atau tiga hari sekali, saya selalu menanyakan kabar adik saya. Sedang sibuk ngejain tugas apa. Lagi dimana, ada makanan gak di kosan.

Ya mungkin di luar sana pasti sudah memahami kewajiban seorang anak kepada orangtuanya harus bagaimana. Seusia sekitar 20 tahun keatas, kita sedang sibuk-sibuknya dengan aktivitas hidup kita yang semakin seru dan menantang. Kita sedang senang bertemu dengan banyak orang, bergaul dan menikmati masa muda kita bersama teman-teman. Tapi saya harap temen-temen selalu ingat, bahwasanya bisa membahagiakan orangtua adalah perasaan yang gak bisa digantikan dengan apapun. Selalu mendoakan dan memberikan yang terbaik adalah kewajiban kita. Barang atau rumah semahal apapun tidak akan sebanding dengan kasih sayang dan perjuangan jihad yang orangtua berikan kepada kita. Semahal apapun pemakaman yang kita berikan tidak akan mempengaruhi, kalau beliau sudah tidak ada nanti. Waktu kita sebenarnya banyak, namun kadang kita tidak bisa memanfaatkan waktu untuk selalu membahagiakan orangtua.

Allah telah menjelaskan di dalam Alqur’an Al-isra ayat 23: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang diantara keduanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Maka dari itu, buatlah mereka bahagia, sesekali jangan buat keduanya menangis. Mendoakan mereka adalah satu hal yang tidak pernah terlewatkan dalam barisan doa setiap sujud kita. Buatlah orangtua sangat bangga dan bersyukur telah mempunyai anak seperti kita. Berikanlah yang terbaik untuk keduanya. Sayangilah orangtua seperti mereka menyayangi kita di waktu kecil. Ridho Allah adalah ridho orangtua. Surga adalah di telapak kaki ibu. Amalkanlah dan hafalkanlah al-quran agar bisa memberikan mahkota kepada keduanya di akhirat nanti. Semoga kita selalu termasuk golongan yang beriman kepadaNya, dan taat kepada orangtua. Aaamiin ya rabbal alamin.

Kamis, 08 September 2016


     Hidup itu indah dan penuh kegembiraan, segembira menciptakan Kata Pengantar di awal skripsi. Hidup itu penuh ketelitian, seteliti saat menciptakan Daftar Isi. Untuk menjadi dewasa dalam menjalani hidup, anggap saja aku telah melewati 45% masalah dalam hidup. Dan tentu masalah tersebut sudah kutuangkan dalam Latar Belakang Masalah. Tak ketinggalan dengan Rumusan Masalah, sudah Kusiapkan pertanyaan untuk diriku sendiri.

“Seberapa ikhlaskah aku dalam menjalani bab-bab kehidupan yang sudah Allah siapkan di Lauhul Mahfuz agar layak dikategorikan ke dalam golongan bertaqwa”

     Adapun Tujuan Penelitian ialah jawaban dari semua Rumusan Masalah. Tujuan penelitianku dalam hidup tak lain adalah menuju surga Allah. Menguji keikhlasan, belajar bersabar semata-mata karena mengharap ridho Allah. Kuharap kehidupanku menjadi bermanfaat untuk orang lain. Tidak hanya bermanfaat untuk para akademisi kehidupan, namun dapat dicontoh dan diteladani oleh para praktisi kehidupan. 

      Dalam menghadapi ujian biasanya kita mendapatkan bekal terlebih dahulu. Beberapa ujian terjadi agar kita mendapatkan bekal untuk menghadapi ujian atau masalah yang lebih besar. Umur 18 tahun aku pernah membuat Kajian Pustaka sederhana untuk bekal atau ilmu menghadapi ujian hidup yang lebih besar. Kajian pustaka tersebut kupelajari dari para ahli yang berbicara mengenai konsep IKHLAS, SABAR, IKHTIAR, dan TAWAKAL. Kualitatif iman seakan menjadi Landasan Teori dalam menghadapi hidup. Seberapa kuat pomeo innallaha ma‘ana tertancap dalam inti jantung kita. Sering kali kita terlalu banyak gelisah ataupun gundah gulana. Padahal kita hanya perlu tawakal dan ikhtiar sebanyak-banyaknya. 

   Hidup terkadang perlu diteliti serumit Metodologi Penelitian. Namun tak perlu melakukan uji instrumen validitas ataupun reliabilitas. Cukup melakukan Analisa Diri atau bermuhasabah diri. Hidup tak hanya mengandalkan analisis SWOT. Karena kuncinya bisa jadi menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji sekuat apakah kita dalam menghadapi masalah. Bagaimana pendapat orang ketiga mengenai sikap kita selama ini. 

    Akhir dari kehidupan kita memang bisa digolongkan ke dalam Bab 4 yang berisi Kesimpulan dan Saran. Dihabiskan untuk apa sedikit waktu yang kita punya di dunia? Kemudian paragraph keduanya amal baik dan amal buruk apa apa yang sering kita lakukan selama di dunia. Akan berakhir dimanakah perjuangan hidup kita selama ini. Ribuan saran dan nasihat orang-orang berikan kepada kita agar menjalani hidup yang lebih baik lagi. 

    Kuharap dimanapun kita berada dan setinggi apapun kita dimata dunia, kita tetap mengenang orang-orang yang memberikan kita banyak ilmu dan Teori yang melimpah. Selain dikenang, nama-nama orang tersebut dapat kita abadikan melalui Daftar Pustaka dan mendoakan mereka agar selamat dunia dan akhirat. Perkenankan aku berhusnudzon kepada Allah agar Lampiran kehidupanku diisi dengan potret kebaikanku selama di dunia yang dikelilingi dengan orang-orang yang shalih dan shalihah. Sehingga poin tersebut menjadi nilai kelayakanku agar Skripsi Kehidupanku mendapatkan tempat terbaik disisiNya. Aamiin yaa Rabbal ‘alamin.

Sabtu, 30 April 2016

Dewasa ini dunia Shofia semakin dalam bergulat dalam dunia kehumasan. Bikin press release, media publikasi, jadi panitia EO, pun bulan depan udah PKL. Acctualy terkadang masih tak menyangka jurusan yang sejak kelas 12 kuimpikan ternyata dapat kuraih lengkap dengan titel kampus negerinya. Meskipun sebelumnya harus nangis-nangis tumpah darah cari tempat kuliah karena tak kunjung keterima :’) Alhamdulilllah Allah maha mengabulkan do’a hambaNya bagi yang terus berjuang.

Dari dulu mau masuk ilmu komunikasi cuma karena suka ngomong, sama suka nulis. Dan karena ilmu komunikasi banyak cabangnya yaitu jurnalistik, broadcasting, dan humas, jadi kupikir aku lebih prefer ke humas. Aku tak pilih broadcasting, karena enggak mau jadi mba-mbak semacem cameramen, dan aku juga pilih jurnalistik, karena aku juga gasuka kerja jadi wartawan yang tiap hari dikejar deadline berita. Well Alhamdulillah Allah mentakdirkanku mengampu program studi Hubungan masyarakat yang mempunyai tugas untuk menciptakan pengertian kepada publiknya.

Masih banyak orang yang masih salah mengartikan definisi dan tujuan dari humas. Ketika berbicara mengenai pengertian humas, maka tak akan jauh-jauh dari yang namanya ‘hubungan’ dan ‘citra.’ Karena tujuan dan fungsi humas adalah menjaga hubungan dan mempertahankan citra positif dari publiknya. Mulai dari hubungan dengan publik internalnya itu sendiri yaitu anggota atau karyawan, pimpinan, stakeholder (pemangku kepentingan) sampai publik eksternalnya yaitu masyarakat, media, pemerintah, pesaing, pemasok, dan komunitas.  


Jadi pengertian Hubungan Masyarakat a.k.a Public Relations (PR) adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat mempertahankan kepercayaan public terhadap organisasinya dengan cara membina hubungan. 
Dengan tugas yang cukup berat dalam mempertahankan reputasi perusahaan, membantu perencanaan kelangsungan hidup suatu organisasi, dan menjaga hubungan dengan publik-publiknya yang punya berbagai kepentingan, seorang PR juga harus memiliki kriteria kualitas diri sebagai berikut:

1. Kemampuan bergaul atau membina relasi hubungan. Dalam kata lain PR harus mampu menghadapi orang dengan beraneka ragam karakter dengan baik . Point ini seakan memberikanku teguran. Aku harus mulai belajar menyesuaikan diri menghadapi berbagai macam karater orang apapun situasinya. Karena pekerjaan PR berhubungan dengan banyak pihak yang memiliki beragam kepentingan, jadi kemampuan membina hubungan sangat diperlukan. Jauh melebihi itu, kesabaran juga sangat dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan.   Shofia yang karakternya sanguin-melankolis harus bisa menjadi seorang yang calm and dinamistic terhadap situasi apapun dan karakter publik apapun yang ditemui. Seorang praktisi professional PR tak boleh baper-bawa perasaan, melainkan baper-bawa perubahan :)

2. Mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan lisan dan tulisan secara jelas dan lugas.  Selain melalui komunikasi lisan dan tulisan, PR juga mampu menjelaskan sesuatu dari komunikasi visual (melalui gambar diagram atau foto-foto). Dosen mengatakan bahwa pekerjaan PR dibutuhkan keterampilan menulis 70%, sedangkan 30%nya adalah keterampilan bentuk komunikasi lainnya. Hindari berbicara dengan cepat pada saat komunikasi lisan. Harus memakai pembendaharaan kata yang tepat agar komunikan mudah mengerti pesan yang dimaksud komunikator.
3. Pandai mengoorganisir segala sesuatu Praktisi PR .harus aktif dan cekatan dalam kerjanya, terlebih saat perusahaan atau organisasinya mengalami krisis. Posisi ideal seorang praktisi Humas adalah dibawah langsung top executive pihak manajemen atau CEO. PR tidak hanya mengurus media publikasi dan citra, namun menjaga kestabilisasi perusahaan, kinerja anggota, jalur komunikasi internal maupun eksternal perusahaan dan mengontrol progress masing-masing department. Jadi mungking ini salah satu jiwa kehumasan shofia, kadang cenderung penasaran sama progress divisi lain :D
4. Memiliki integritas personal baik profesi maupun kehidupan pribadi. Dari semua kriteria, menurut shofia kriteria ini yang paling canggih. Integritas atau kejujuran ini memang sangat penting. Dibutuhkan baik sebagai kita professional praktisi PR, maupun sebagai reputasi diri kita sendiri dalam kehidupan pribadi. Tidak boleh inkonsisten kalau soal kejujuran, apalagi menyangkut dunis profesi. Integritas kehidupan pribadi akan mencerminkan kualitas diri dalam dunia profesi.
5. Punya imajinatif dan daya kreatif yang tinggi. Kemampuan kreativitas dan imajinatif ini dibuktikan Humas dalam membuat jurnal internal dan media publikasi untuk perusahaan. Kemampuan imajinatif inilah yang akan memvisualisasikan keinginan verbal dan non verbal khalayak sasaran humas. Kreatifitas humas ini yang nanti akan memberikan solusi-solusi menarik agar perusahaan dapat keluar dari masa krisinya.
6. Kemampuan mencari tahu. PR dituntun untuk memiliki akses informasi yang seluas-luasnya. Pekerjaan PR tidak hanya menjadi humas dari perusahaan penjualan pada satu produk atau satu jasa. Dan keterlibatan humas dalam berurusan dengan pers, pemerintah dan pemegang saham menuntut humas harus pintar dalam mengetahui segala hal dan bidang.

Kriteria kualitas diri humas diatas  menjadi bahan pembelajaran untuk shofia pribadi, sudah seberapa pantaskah diri ini untuk berkiprah di dunia kehumasan. Semester 4 di D3 bukanlah usia yang dini dalam memasuki dan memahami dunia kehumasan. Semester 4 ini super amazing such as; revisi paper tugas dari februari yang gak di ACC terus sama dosen, sebelum UTS ada acara tangis-menangis dulu karena tiba-tiba bentrok sama deadline revisian, juga tak ketinggalan buat 4 tugas seminar dari mata kuliah yang berbeda bulan Mei nanti. Di semester 5 nanti yang udah mulai bikin laporan PKL dan persiapan semester akhir nanti membuatku tak ingin berhenti berjuang barang semenit saja. Shofia sedang berjuang dan benar-benar mengetuk pintu Allah agar diberi kesempatan buat nyusun Tugas Akhir di semester 6.   
Pejuang TA semester 6
Buat kamu-kamu calon praktisi Humas di luar sana, yuk kita analisis seberapa jauh jiwa kita sudah menyatu terpatri  dalam jiwa kehumasan. Ingat kita adalah anak Humas. Kita itu pelopor komunikasi, jangan sampai ada distorsi pesan, jangan sampai relasimu dengan publik mengalami keretakan. Ayo tingkatkan lagi kemampuan membina hubungan, kemampuan berkomunikasi, daya imajinatif, perbaiki integritas, aktif dan keep curiousity.  Mari kita tingkatkan lagi citra positif diri kita di mata Allah juga di mata publik. Bukankah tugas Humas salah satunya mempertahankan reputasi? :) 

Rabu, 13 April 2016

Perencanaan. Problematika yang sejak dulu terjadi dalam meraih sebuah tujuan salah satunya adalah tidak bisa ‘merencanakan rencana dengan baik’. Tentu semua orang sudah memiliki rencana yang pasti dalam meraih tujuan yang dituju. Namun tidak semua rencana yang sudah ia rancang dapat berjalan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kurang memahami dengan baik situasi yang terjadi saat ini dan kedepannya. Penyebab lainnya adalah strategi atas rencananya kurang mendetail. Karenanya akan mendapatkan banyak ancaman yang berbahaya, jikalau kita tidak memikirkan apa saja peluang dan detail dari strategi yang sudah kita rencanakan.
Dalam bukunya PR Smith ‘Marketing Communications’ dijelaskan bahwa ‘SOSTAC can in fact be applied to any kind of plan- corporate, marketing, marketing communications, direct mail or even a personal plan.  
SOSTAC, adalah pendekatan sederhana untuk membangun sebuah perencanaan dengan baik yang diiringi oleh pemahaman situasi, tujuan, strategi, taktik dan monitoring.     
Sederhananya SOSTAC adalah sebuah trobosan perencanaan yang dapat diaplikasikan untuk perencanaan apapun. Perencanaan di perusahaan, pemasaran atau bisnis dan bahkan bisa diaplikasikan pada rencanca pribadi kita untuk masa depan, misalnya. Sebut saja ini tips and trick dalam membuat rencana dengan baik.

sumber
        S – Situation Analysis (where are we now?)
Pada elemen situasi analisis ini kita diajak untuk menganalisa keadaan yang terjadi saat ini dan nanti. Dalam membuat perencanaan langkah paling awal adalah memahami situasi. Pada point ini biasanya dalam perencanaan dibutuhkan pengkategorian pihak-pihak yang terlibat. (Siapa pesaingnya, siapa channel distributornya). Selain itu juga dibutuhkan analisis SWOTnya, (kelebihan dan kelemahan pada produk serta kesempatan atau ancaman yang relevan produk atau organisasi tersebut. Situasi analisis ini dapat disesuaikan berdasarkan kasus yang terjadi pada perusahaan atau rekam jejak seseorang. Misalnya kita adalah seorang penjual, dengan sedemikian kelebihan dan sekian kelemahan.         
        O ­– Objective (where do we want to go?)  
Pada point selanjutnya adalah adalah tujuan atau target seperti apa yang ingin kita capai. Kemana arah yang ingin tuju. Hal ini disesuaikan berdasarkan kasus atau organisasi dan perusahaan tersebut. Misalnya jika kita adalah seorang penjual, kita ingin pelanggan banyak yang membeli produk kita sehingga kita akan mendapat banyak keuntungan.
      S ­– Strategy (how do we get there?)
Strategi adalah langkah umum untuk mencapai tujuan kita. Mengambil contoh sebelumnya; agar pelanggan kita banyak berarti kita harus memuaskan pelanggan kita.
      T­ – Tactics (the details of strategy).
Kemudian ada taktik sebagai detail dari strategy atau langkah-langkah rinci dalam mencapai tujuan. Taktik dalam marketing communications merencanakan daftar apa yang akan terjadi dan berapa lama (penetapan deadline atau jangka waktu). Contoh melanjutkan point sebelumnya adalah, cara untuk memuaskan pelanggan adalah dengan memperbagus kualitas barang dan memperbanyak bonus pembelian.
      A ­– Action (putting the plans to work)
Aksi ini merupakan tindakan nyata dari taktik yang sudah kita rencanakan. Pada aksi inilah implementasinya
       C ­– Control (measurements, monitoring, reviewing and modifying)
Pada poin ini kita akan memonitoring apa yang yang sudah kita lakukan pada rencana kita. Pada bagian ini juga akan ada evaluating jika ada hal yang tidak sesuai. Dan contoh mengakhiri dari point sebelumnya adalah, kita harus menjaga hubungan dengan baik agar pelanggan tetap mengkonsumsi produk dari kita.
Perencanaan merupakan proses yang interaktif. Dan menurut para ahli yang sudah menggunakan trobosan perencanaan SOSTAC ini berpendapat bahwa SOSTAC adalah pendekatan paling bagus dan efektif untuk siapapun yang ingin berkembang maju dan lebih baik. Bahkan teori perencanaan SOSTAC ini sudah dicoba Marketing Director  dari Microsoft UK.  
Buat kamu-kamu yang punya rencana untuk tujuaapapun; rencana sederhana apalagi rencana besar, SOSTAC bisa jadi solusi yang ampuh. Jadi trobosan seperti apalagi yang bisa ‘merencanakan rencana dengan baik’ selain SOSTAC? :) 

sumber: Smith, PR, 1998, Marketing Communications London: Kogan Page  

Sabtu, 26 Maret 2016

Berbicara seputar 'Tempat Paling Indah' pasti semua orang memiliki banyak persepsi dan paradigma yang beragam. Semua orang mempunyai tolak ukur tersendiri tempat seperti apa yang bisa dikategorikan sebagai tempat yang paling indah.
Setiap orang pasti berbeda-beda skala sifatnya tentang keindahan suatu tempat. Mulai dari tempat indah yang mudah atau dapat ditemui, sampai tempat yang bisa jadi tidak akan pernah ada dibelahan dunia manapun. 
Contoh mengkrucutnya  tempat paling indah adalah rumah a.k.a keluarga, indah dalam ukhuwah persahabatan, indah tempat bersujud kepadaNya, sampai bersandar di bahu seorang yang spesial bisa menjadi tempat yang paling indah. Dan kategori tempat paling indah menurutku adalah provinsi dimana aku tinggal sekarang. Banten. Iyaa provinsi yang dikenal sebagai pemiliknya Gunung Krakatau, Pantai Anyer, Kampung Baduy, Tanjung Lesung dan masih banyak lagi.


                       

Bagiku Banten adalah tempat terindah dari semua hal yang indah-indah. Menurut kacamataku Banten memilki banyak nilai plus yang dapat menutupi kekurangannya. Karena selain indah pemandangan kota wisatanya, orang-orang yang berasal dari Banten juga memiliki sifat yang terbilang indah pula. Tanpa mengurangi rasa hormat pada provinsi-provinsi lain, sejauh aku mengenal karakteristik orang Banten sama yang di luar Banten, mayoritas orang-orang asal Banten ini memiliki sifat yang menyenangkan, jiwa berbagi dan kontribusinya sangat tinggi, Karena Banten ini punya banyak pedesaan dan kawasan kampungnya, pemuda Banten banyak yang bertekad untuk memajukan daerahnya. Bukti kontribusinya bisa dilihat dari keberadaan Istana Belajar Anak Banten ISBANBAN, adalah sekelompok anak muda yang tergerak melakukan sesuatu untuk pendidikan di Indonesia dan Banten tempat tinggal kami. Karena berdasakan data pada tahun 2011 masih ada 25.000 anak tidak sekolah di Banten dan di dominasi oleh anak anak yang berasal dari pelosok desa.

Karena tinggal dan besar di kota Tangerang, jadi awalnya kukurang mengetahui segala hal yang diluar Tangerang. Hanya sekedar tau ada Gunung Krakatau di Serang. Dan saat masuk ke dunia kuliah yang cangkupan temannya bukan hanya di Tangerang atau jabodetabek saja, baru kupunya teman yang berasal dari Pandeglang, Serang, Cilegon dan juga Lebak. Dan rupanya subhanallah mahasiswa-mahasiswa asal Banten itu hebat-hebat. Pendiri ISBANBAN, kerjasama melaksanakaUniversity Day Out Banten tahunan, mahasiswa berprestasi pun. Aku mengenal mereka di Ikatan Keluarga Mahasiswa Banten IKMB UNJ. Paguyuban mahasiswa asal Banten yang ada di kampusku, a.k.a keluargaku di tanah rantau ini.

IKMB di tugu UNJ
Keindahan alam yang terjaga di Banten dan kehebatan orang-orang di dalamnya, membuatku jatuh hati pada Banten. Tempat yang tidak mempunyai kepadatan seperti Jakarta. Tempat yang masih banyak sawah di pelosok. Tempat yang akan kutuju saat aku butuh pulang. Tempat yang suasana pegunungannya sangat terasa. Juga dilengkapi dengakerendah-hatian dan jiwa aktivis kaum muda di dalamnya. Itulah alasan mengapa Banten menjadi tempat yang paling indah untukku. 

Terlebih untuk IKMB, aku dan teman-teman dari Tangerang pernah berjuang datang menghadiri pameran pendidikake Serang dan kembali ke Tangerang dengan penuh kesusahan dan jeri payah. Namun bahagia. Untuk Banten kami pernah menghadapi banjir yang menghadang menuju roadshow di daerah yang sangat rawan banjir. Untuk Banten kami terjun ke pelosok berbagi ilmu dengan penuh sukarela. Jika boleh mengutip kata-kata kakak tingkatku, Saya berkontribusi untuk Banten karena saya berasal dari Banten. Saya tumbuh besar di Banten. Dan saya pun akan memberikan pengabdian untuk Banten. Ini penuturan yang aku favoritin banget. Bener-bener kacang yang gak lupa sama kulitnya. Ada bentuk kontribusi dan pengabdiannya. Ini jadi pembelajaran banget buat kita yang suatu saat nanti sudah sukses, sudah berhasil di tempat lain, diusahakan harus bisa ada feedback entah bentuknya seperti apa ke tempat yang sudah membesarkan kita. Ini tolong dinoted yaa teman-teman :')
Tempat yang paling indah memang tak harus berasal dari permata berlian, bukan hanya atau mulu mengandung unsur kehangatan dan kenyamanan juga, melainkan juga dapat berpegaruh dan bermanfaat besar pada pemikiran, sikap, dan kata-kata kita. 
Banten serta orang-orang yang ada di dalamnnya adalah tempat paling indah untukku karena bisa membuatku lebih baik lagi. Karena membuatku lebih tahu dan banyak belajar tentang banyak hal yang sebelumnya tidak kutahui. Aku bertekad untuk membuat provinsiku ini menjadi lebih indah lagi. Tidak hanya tambah indah pemandangan alamnya, namun tambah indah pula akhlahnya dan semakin tinggi daindah pula prestasi yang diraih Banten. Pun Banten bisa jadi tempat paling indah untuk banyak orang, tidak hanya untukku, untuk warga Banten saja, melainkan indah untuk warga di luar Banten juga. Hidup Banten! :D

UNJ for peace of Banten.

Minggu, 06 Maret 2016

Setiap orang pasti punya passionnya sendiri. Tapi gue yakin gak semua orang bisa serius menekuninya secara konsisten. Semua orang yang melakukan hobbinya pasti memiliki kendala-kendala. Seperti kendala dari segi waktu, kurangnya fasilitas, mood buruk yang menyebabkan ngadetnya ide dan terakhir dari segi kesehatan. Kalo lo sakit, agak susah dong pastinya ngelakuin apa yang lo suka. 

Seperti yang gue bilang di postingan sebelumnya, gue akan membahas tentang salah satu youtubers Indonesia yang mempunyai banyak karya yang super kreatif banget. Selain gue mengagumi kreatifitasnya di bidang stop motion dan video maker. Gue juga salut sama ketekunannya dalam menjalani passionnya. 
Namanya Aulia Rizsa Wirizki. Panggil aja Aulion, gapake sayang ya.
Lahir pada 5 Mei 1994. Tinggal di Jakarta utara yang sekarang stay di Serpong selama menjalani studinya di Universitas Multimedia Nusantara. Hobby Aulion tak lain adalah film dan video maker, travelling juga blogging. Sejak kecil tepatnya kelas 3 SD, Aulion udah mulai buat video, udah ngotak-ngatik handycam. Jadi yaa gak heran kalo hasrat buat videonya udah mendarah daging. Aulion dengan puluhan videonya di Youtube sejak 2010 tentu udah punya gudang prestasi yang menginspirasi banyak orang. Dan ternyata sebelum Aulion masuk UMN tahun 2014, dia udah kuliah duluan di STK Halle Jerman. Nah kali gue akan mendescribe Aulion dengan 7 Hal tentang Aulion.  


1. Aulion punya otak yang super kreatif. Pertama dari kamarnya. Kamar yang dicover Aulion selalu menarik dan sangat hidup. Kamar bagi Aulion jadi tempat yang nyaman dan asyik buat bikin video. Kalo menurut gue kamar Aulion ini cukup 'wah banget' untuk seukuran pria.Dikasih tempelan-tempelan yang sesuai sama passion, lampu natal biar makin hidup, juga ada papan jadwal keseharian selama sebulan. Seriously gue kagum sama isi otak kreatifnya itu. Satu video yang dia apload, pasti kurang lebih 5 kali Aulion ganti baju. Jadi kalo nonton videonya tuh gabikingebosenin. 


Selama hidupnya, diceritakan bahwa Aulion punya 4 kamar. Kamar pertama tentu terletak di Kelapa Gading Jakarta Utara, rumah orangtuanya. Selanjutnya kamar atau asrama mahasiswa di Bochum Jerman dan apertemente di Halle Jerman. Dan kamar yang terakhir Aulion sekarang tinggal di apertemen di Serpong deket baget sama kampusnya. Buat kalian yang mau liat bentuk visual semua kamarnya, bisa liat disini yaa.

2. Stop Motion yang keren bangetKemampuan stop motion karya Aulion memang tak perlu di ragukan lagi. Dengan konsep yang keredari lagu-lagu seru dan pastinya tempat yang awesome yaitu di kamarnya. Berikut contoh stop motion Aulion ini, ini dan yang ini.


Lokasi di kamarnya Jakarta
3. Music Video Cover. Selain stop motion, Aulion juga suka banget bikin cover video music. Dari lagu Taylor Swift yang ini, lagunya Katty Pery, sampe OST lagunya film Habibie & Ainun yang ini dan masih banyk lagi.


4. Horor. Rupanya tema horror juga pernah jadi tema short movie Aulion pas masih tinggal di Jerman. Buat yang mau nonton cari inspirasi genre horor bisa nonton disini


5. Prestasi aulion. Prestasi Aulion itu banyak banget. Salah satunya ya masuk Nominasi Top Youtube Personality Influence ASIA 2015, masuk Dahsyat RCTI tahun 2011 dan Dahsyar Award RCTI, Hitam Putihnya Deedy Corbuzer, Gadis Magazine, Kawanku Magazine, Koran Radar Kampus Bogor, Next Free Magazine dan lain-lain. 

Salah satu prestasi Aulion
6. Personil Indovidgram. Kalian yang suka nonton video di instagram atau di youtube pasti tau apa itu Indovidgram. Pasti kalian juga suka nontonin youtube kenal Benakribo, Devine Aurell, DinaDinoday, ChandraLiaow dkk. Nah mereka ini tergabung dalam suatu komunitas pembuat dapenggemar video kreatif.  Indovidgram ini suka bikin video yang lucu dan menghibur pastinya.
Inisiator Indovidgram

7. Aulion dan Alexa. 
Buat kalian yang udah sering nonton Aulion di youtube, pasti udah kenal Alexa. Alexa itu sepupunya yang lahir pas banget Aulion berangkat kuliah di Jerman. Aulion ini yang awalnya kurang suka sama anak kecil, jadi suka banget sekarang karena kehadiran Alexa. Buat yang mau tau kisah lengkap tentang Alexa, bisa ditontodisini yaaa.


Aulion dan Alexa saudaranya.