Sabtu, 13 Desember 2014

Kau dalam Neuronku.

Surat blog untuk guru
Ditulis dalam rangka menjadi anggota Komunitas Blogger UNJ.

Rawangun Muka 13 Desember 2014


Assalamu'alaikum.Apa kabar Pak ?

Aku tak tahu kapan rasa rindu ini tumbuh. Entah sejak ku sadari kutub kita sudah berlainan, tak bisa menyatu lagi. Atau bahkan sejak kau ajarkanku teori democritus tentang penyusunan atom pertama kali.

Ingatkah kau pada murid ajarmu yang selalu tersenyum malu saat kau mulai menguji kemampuanku, saat ku menampakkan kebodohanku atas mata pelajaran yang kau ajarkan, saat kau dengan hebat memotivasiku dengan berbagai macam cara, dan saat kau ungkapkan bahwa 'I love teaching you more than I must to working in the other instalation with the expensive cost.'

Guess what sir ? I love the way you teaching us absolutely. Aku suka metode yang kau ajarkan kepada kami. Diantara guru yang lain, kaulah guru yang paling sedih dan kecewa, if we were late go to your class in the morning. Dari situ, kau mengajarkan arti disiplin tepat waktu. Stop thinking about the bad habbit Indonesian. Jika semua orang menunda keberangkatannya karena teringat akan kebiasaan buruk orang Indonesia datang telat- lalu siapa yang akan datang tepat waktu, yang menjadi perubahan jikalau bukan dari kita, orang indonesia sendiri. Jika pola pikir orang indonesia semuanya masih seperti awal, maka kita akan tenggelam dengan mind set kita sendiri atas kebiasaan buruk indonesia.

Sumber : ini 

That's your advice I still remember it.

Kadar rasa hormat dan rasa terimakasihku tak bisa kuhitung bahkan kuperkirakan dengan derajat pH keasaman yang hanya mentok pada angka 14. Kau tau artinya apa ? Jasa yang sudah kau lakukan pada kami bagiku sungguh tak terhitung. Uncountable. Sungguh aku tak tahu lagi bagaimana caranya aku berterimakasih kepadamu atas semua yang kau berikan, hingga aku duduk di bangku universitas seperti sekarang ini.

Senyum dan kebaikanmu masih tercetak jelas dalam neuron-neuron di otakku. Berputar mengikuti siklus perjalanan sel, melewati dendrit dan masuk ke badan sel. Dan aku pastikan semua kenangan yang sudah kita lewati takkan keluar dari neuron-neuron di otakku. Akan selalu bermain-main disana yang membuatku semakin rindu, ingin kau ajar lagi seperti masa putih abu-abu dulu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar