Minggu, 15 November 2015

Menulis Siaran Pers

Siaran pers (press release) yang disebut juga siaran berita (news release), rilis media (media release), pernyataan pers (press statement), atau biasa disingkat "rilis" saja- memiliki aturan menulis tersendiri untuk mecapai tujuan.

Press release adalah pseudo news story (peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang diciptakan oleh public relations) yang berupaya meyakinkan editor atau reporter akan adanya nilai berita dari seseorang, peristiwa, barang atau jasa yang diinformasikan; press release secara sederhana merupakan pernyataan yang sudah dirancang sebelumnya untuk didistribusikan di media massa. Tujuannya adalah selain untuk memberikan informasi yang berguna, akurat, dan menarik kepada media massa. Tujuan yang seringkali menjadi patokan dalam penulisan rilis ialah untuk mengklarifikasi suatu hal yang tidak benar tentang perusahaan tersebut dan untuk pencitraan, mendapat nilai positif di mata publik. 

Jadi, pada dasarnya press release merupakan berita tentang perusahaan (individu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau disiarkan ke media (pers), sehingga disebut juga siaran pers atau news-release.*



Singkatnya Prees Release adalah naskah berita atau informasi yang dibuat oleh praktisi humas (PR/Public Relations Officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa.*
Naskah ini berisi data atau informasi kegiatan dan program tentang sebuah organisasi atau perusahaan. Baik sebelum kegiatan atau program itu dilaksanakan, maupun sesudah kegiatan itu dilaksanakan. Press release memilki kontruksi atau rumutan bagian yang harus ditulis dan pejelasan formatnya terlebih dahulu.

Kontruksi dan format penulisan Press Release :
  1. Head. (Judul berita yang mengambarkan isi berita).
  2. Dateline (Berisi tanggal berita dan nama Kota).
  3. Lead (Teras berita, paragraf pembuka jelas dan ringkas).
  4. News Body (Tubuh atau isi berita yang berisi 5W+1H).
  5. Short Bio/about the organizations (info perusahaan yang merilisnya).
  6. Contact Person (nama dan alamat lembaga beserta informasi kontak yang dapat dihubungi).
Press Release ditulis dengan gaya penulisan berita. Jelas lugas, lengkap dan tidak memiliki anak kalimat. Usahakan memakai gaya bahasa media yang menjadi target pengirimian rilis. Isinya tidak bertele-tele, namun sudah mencakup 5W+1H yang dibutuhkan khalayak atau pembaca. Isi juga tidak boleh berupa pandangan atau opini, melainkan fakta dan data. Jangan lupa untuk memberi kontak yang bisa dihubungi dengan lengkap dan benar. 

Jadi gimana contoh penulisan Press Release yang benar? Tunggu postingan berikutnyaa yaaa.



*Sumber : Kriyantono, Rachmat. 2012. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Edisi ke-2. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar