Rabu, 27 Desember 2017

Hubungan Perilaku LGBT dengan Sholat 5 Waktu

Menurut anda apa penyebab LGBT bagi umat islam? faktor psikologi kah, ekonomi atau pergaulan?
 Pada tanggal 14 Desember 2017 kemarin, kita semua tahu MK melaksanakan persidangan atas gugatan uji materi tentang zina dan hubungan sesama jenis atau (LGBT).Yang saya baca di media katanya ada tiga pasal KUHP yang dimohon untuk diuji oleh MK, yakni pasal 248 tentang perzinahan, pasal 285 tentang perkosaan, dan pasal 292 tentang pencabulan anak. Terus katanya ada beda pendapat antar hakim gitu deh. Agak ribet juga jelasinnya.

Yang mau saya bahas, adalah maraknya LGBT dan penyebabnya. Secara keseluruhan berdasarkan Data Kementerian Kesehatan pada 2012 menunjukkan bahwa terdapat 1.095.970 Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL) alias gay yang tersebar di semua daerah. Dari jumlah itu, sebanyak puluhan ribu orang terindikasi merupakan penderita HIV/AIDS. Di Provinsi Banten  jumlah pria penyuka sesama jenis mencapai 2.175 orang dan waria 3.735 orang berdasarkan ata sementara yang dimiliki KPA Banten. Kemudian penderita HIV/AIDS di Banten pada 2017 sebanyak yakni 5.397 jiwa.

Angkanya yang semakin mencuat tinggi membuat saya miris. Terlebih saat menonton Dokter Dewi Inong di Indonesia Lawyer Club (ILC) pada 19 Desember lalu. Data pengidap dan korban HIV dari LGBT semakin memuncak. Banyak di antaranya pasien yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga lembaga swadaya masyarakat milik dokter yang membayarnya. 

Awalnya penyebab kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) ini saya kira tentang kurangnya perhatian dari lingkungan terdekat. Seorang lelaki bisa mempunyai kecendrungan dengan sesama jenis, karena merasa kaum perempuan kurang menaruh perhatian padanya. Itu yang saya tonton dari beberapa pengakuan mereka di media. Berangkat dari kurangnya perhatian ini yang menyebabkan rusaknya pergaulan. Satu orang laki-laki pengidap AIDS dan syphilis diketahui mempunyai tiga pacar laki-laki dan satu pacar perempuan- dan keempatnya pernah berhubungan badan dengannya. Selain faktor psikologi, faktor ekonomi dan genetik juga bisa menjadi penyebabnya.

Seperti biasa, berdiskusi dengan Ayah saya, menurutnya penyebab LGBT tak perlu ribet-ribet dari banyak faktor. Cukup di lihat bagaimana sholat lima waktunya. Jika sholatnya lengkap lima waktu, insyaAllah tahu cerita Nabi Luth dan kaum Sodom. Insya Allah tahu azab Allah pada orang-orang yang melakukan hubungan sesama jenis. Maka dari itu, jika mengetahuinya, insya Allah tidak akan mendekati perilaku LGBT. Selesai. Sebab ini adalah perihal keimanan.

Kita sebagai muslim juga perlu untuk mengambil pelajaran dari apa yang sudah terjadi sebeumnya. Kalau dalam hal ini azab yang di timpakan pada kaum semasa Nabi Luth. Sebab muslim tidak hanya butuh untuk mengimani keberadaan mereka saja. Namun juga mengambil hikmah dari setiap peristiwanya. Semoga para pembaca semua tergolong orang-orang yang beriman pada Allah (bagi yang muslim).

Lalu bagaimana untuk yang beragama non muslim?

Mohon maaf itu. It's not my chase. Bukan kapasitasku untuk mengomentari hehe.

Yang sudah tahu cerita Nabi Luth, yuk kita sebarkan ceritanya agar menjadi amal karena telah menyebarkan kebaikan. Dan kita pelajari kembali kaum-kaum yang di azab Allah. Seperti kaum 'ad pada zaman Nabi Hud, Kaum Nabi Nuh, Kaum Tsamudnya Nabi Shaleh dan lain-lain. Maka insyaAllah perkara seperti LGBT dan lainnya bisa kita hindarkan. Mungkin di postingan selanjutnya aku bahas azab apa sih yang menimpa kaum sodom atas perilaku homoseksuaknya, dan apakah keluarga Nabi Luth semuanya selamat dari Azab Allah? 

Anyway, udah bingung closingnya gimana. Maafkan aku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar