Rabu, 13 Desember 2017

Keresahan yang (semoga) Bermanfaat

Oleh: Shofiyah Najiyah
Banyak banget propaganda yang dilakukan dalam meliberalisasi islam. Salah satu contoh yang paling mudah ialah "lebih baik tidak pakai jilbab tapi hatinya baik, daripada pakai jilbab tapi hatinya busuk." Pernyataan tersebut bertujuan untuk membenarkan pelepasan jilbab dengan 'dalih' yang penting hatinya baik. Padahal jilbab itu adalah kewajiban agama, baik si pemakai itu hatinya baik maupun buruk. Kemudian masih banyak lagi contoh propaganda lainnya. Misalnya propaganda sholat, propaganda politik, propaganda kepemimpinan dan propaganda syariat. Di akhir zaman ini banyak fenomena-fenomena yang memutarbalikkan fakta dan terlalu banyak dipropaganda. Sehingga membuat banyak orang bingung sebenarnya apa sih yang benar? 
Menurut John Locke, liberalisme secara umum mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, ditandai dengan kebebasan berpikir bagi individu. Liberal dianggap menjadi suatu etika sosial yang membela kebebasan dan persamaan secara umum. Bila dilihat dari sisi Islam Liberal sudah jelas ini membentuk 'Islam Baru' yang plural, bebas dan ilmiah. Bukan wajah islam yang baru ya. Dengan menggunakan alasan ilmiah dengan segala kepustakaan bahkan mereka beranggapan bahwa aturan Tuhan bisa ditinjau kembali. Mereka berpendapat bahwa islam itu mudah, tidak perlu dipersulit. Islam itu fleksibel. Lalu mereka menjalankan agama Islam seenaknya. Temen-temenku yang cantik, islam mempermudah wanita untuk menjaga diri dengan kewajibamengenakan hijab. Hijab yang dipakai pun memang butuh proses. Tidak langsung sedemikian tertutup.  




Segala sesuatu yang harus dilakukan oleh umat muslim, sudah diatur di Al-Qur'an dan Hadist. Salah satunya ialah sholat. Lagi-lagi kaum liberal berpendapat bahwa "buat apa sholat kalau masih riya, masih belum ikhlas. Lebih baik bersihkan hati dulu, agar diterima sholatnya." Justru dengan sholatlah hati menjadi lapang dan menghilangkan berbagai penyakit hati seperti riya dan tidak ikhlas.

Pernyataan orang-orang liberal ini menganggu hati saya. Sebab akan ada banyak orang yang turut ikut membenarkan. Sehingga hal-hal yang sudah Allah atur di Al-Qur'an bisa tergeser dengan faham liberal. Sudah turun ayat larangan memilih pemimpin yang bukan muslim, tapi tetap ditabrak dengan alasan "Lebih baik pemimpin non muslim asal jujur, adil, baik dan cerdas daripada pemimpin yang berpotensi korupsi."  Itu sama aja menstereotipkan bahwa pemimpin muslim tidak adil dan tidak jujur. Padahal belum tentu seperti itu.

Ada tiga jawaban manusia ketika diperintahkan taat kepada Allah SWT dan rasulNya. Terdapat di surat  Al-Baqarah:285, jawaban orang mukmin tentunya sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat). Kemudian terdapat di surat Al-Baqarah:93 jawaban bani israil/yahudi ialah sami'na wa ashoina (kami mendengar, tapi kami tidak mentaati. Lalu jawaban orang-orang munafiq ada di surat Al-Anfal:20-21 yakni sami'na wa hum laa yas ma'un ('kami dengar' padahal mereka tidak mendengarkannya. Para pembaca semoga termasuk golongan orang-orang mukmin. 

Saya pernah liat postingan Fuad Bakh di Instagram, yang mengutip ceramah dari Ustadz Zulkifli Muhammad. Sekarang orang abu-abu semua, imannya gak jelas. Dari kalimat ini mengingatkan kita bahwa kita harus fair dengan pilihan hidup kita. Pilih yang haq atau yang bathil. Tidak bisa setengah-setengah apalagi mencampur-adukkan keduanya (Al-Baqarah:42). Sudah jelas dalam Al-Qur'an dikatakan masuklah islam secara kaffah (secara keseluruhan).

Saya percaya pada kalimat yang mengatakan sebuah karya harus lahir dari sebuah keresahan dan jujur apa adanya. Harus tercipta dari sebuah kegelisahan yang kita harus pecahkan dengan sebuah solusi. Beberapa tulisan yang terpublis disini ialah berangkat dari hal-hal yang mengusik pikiran juga akidah saya sebagai umat muslim. Tulisan ialah sebuah kekuatan untuk menggerakkkan.

Dengan tulisan ini akan mengawali keresahan-keresahan saya lainnya yang akan dimetamorfosis menjadi sebuah karya berupa tulisan. Semoga keresahan yang saya angkat menjadi sebuah konten dalam penulisan ini bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin ya Rabbal a'alamin.  

6 komentar: